Taiwan: Pemerintah Setuju Uji Klinis Tahap Ketiga Medigen

Uji klinis akan dilakukan di Paraguay

Taipei, IDN Times - Perusahaan bioteknologi asal Taiwan, Medigen Vaccine Biologics Corp telah mengumumkan untuk melanjutkan uji klinis fase ketiga vaksin buatannya di Paraguay. Namun pengumuman ini dilakukan di tengah adanya tuduhan skandal korupsi melibatkan organisasi tersebut dari partai oposisi Kuomintang. 

Selama ini, Taiwan diketahui menjadi salah satu negara yang kekurangan pasokan vaksin dan mengakibatkan lambatnya proses vaksinasi. Akibatnya Taiwan menyalahkan China atas dugaan pemblokiran akses vaksin ke wilayahnya. 

1. Pemberian izin uji lanjutan vaksin Medigen dinaungi skandal korupsi

Pada hari Selasa (20/07/2021) Medigen Vaccines Biologics Corp akan melangsungkan uji klinis tahap ketiga pada vaksin COVID-19 buatannya. Pengumuman ini setelah sehari sebelumnya Pemerintah Taiwan melalui Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan telah mengizinkan lanjutan uji klinis vaksin buatan dalam negeri tersebut. 

Namun keputusan persetujuan lanjutan uji coba vaksin COVID-19 buatan Medigen ini mendapatkan kecaman dan kritikan dari beberapa partai oposisi. Pasalnya pihak oposisi menilai vaksin belum selesai dalam uji coba dan menyebut jika tidak adanya data efikasi yang tersedia, dilansir dari Reuters

Bahkan partai oposisi utama di Taiwan Kuomintang (KMT) telah mengajukan dugaan korupsi terhadap kepala Otoritas Pengawas Makanan dan Obat-obatan di Taiwan, Wu Xiumei. KMT tidak memercayai jika vaksin tersebut sudah diperbolehkan penggunaan darurat dan dipercaya memiliki standar yang rendah, dilaporkan dari RT

2. Uji klinis fase ketiga akan dilakukan di Paraguay

Taiwan: Pemerintah Setuju Uji Klinis Tahap Ketiga MedigenKantor Pusat Medigen Vaccines Biologics Corp di Taipei. (twitter.com/TaiwanNews886)

Dikutip dari RT, Medigen Vaccines Biologics Corp mengumumkan jika uji klinis tahap ketiga atau tahap akhir dari vaksin Taiwan ini akan dilaksanakan di Paraguay. Sementara dalam proses uji klinis akan membutuhkan sebanyak 1.000 relawan dan rencananya akan dilakukan antara bulan Juli hingga September. 

Di sisi lain, Pemerintah Paraguay juga sudah menyetujui pelaksanaan uji coba vaksin Medigen di negaranya. Penunjukkan Paraguay ini karena negara Amerika Selatan itu menjadi salah satu negara yang memiliki hubungan dekat dengan Taiwan dan salah satu dari 15 negara yang mengakui sebagai negara terpisah dari China. 

Menurut data yang didapat pada Juni lalu, sebanyak 99,8 persen responden yang menerima vaksin MVC-COV1901 mendapat respon baik. Selain itu, vaksin yang disuntikkan pada semua relawan terbukti memproduksi antobodi untuk melawan COVID-19. Bahkan vaksin ini diketahui memiliki respon yang sama dengan AstraZeneca, di mana sembilan dari 10 orang menghasilkan respon imun yang kuat. 

Baca Juga: Slovakia Donasikan Ribuan Vaksin COVID-19 ke Taiwan

3. Taiwan alami kekurangan pasokan vaksin COVID-19

Taiwan: Pemerintah Setuju Uji Klinis Tahap Ketiga MedigenSuasana program vaksinasi di Taiwan. (twitter.com/iingwen)

Pengembangan vaksin COVID-19 dalam negeri merupakan salah satu tujuan utama dari Pemerintah Taiwan sejak awal pandemik. Hal ini dikarenakan kurangnya pasokan vaksin global yang berdampak pada lambatnya program vaksinasi di negara pulau tersebut. 

Sampai saat ini, Taiwan telah menyetujui penggunaan darurat vaksin Moderna dan AstraZeneca. Sementara itu, China yang menganggap Taiwan sebagai wilayahnya juga memberikan tawaran pengiriman vaksin, tetapi negara pulau itu menolak tawaran tersebut. 

Namun dalam belakangan ini Taiwan telah berupaya mempercepat program vaksinasi di negaranya setelah mendapatkan donasi 6 juta vaksin dari Amerika Serikat dan Jepang. Hingga saat ini, sudah sekitar 20 persen dari 23,5 juta penduduk Taiwan mendapatkan satu dosis vaksin dan kurang dari 1 persen mendapatkan dua dosis suntikan, dikutip dari laman Reuters

Baca Juga: Jepang Perlu Bela Taiwan jika Diserang China

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya