Tak Percaya COVID-19, Pastor Ortodoks Rusia Dihukum

Sergiy sebut COVID-19 tidak pernah ada 

Jakarta, IDN Times - Seorang pastor Ortodoks di Rusia bernama Sergiy pada Selasa (30/11/2021) resmi dijerat hukuman penjara lantaran menolak adanya virus dan wabah COVID-19. Atas hal itu, ia diduga memberikan seruan bunuh diri kepada seluruh penduduk dan pengikutnya. 

Di sisi lain, Pemerintah Rusia belakangan ini juga diduga telah melakukan berbagai upaya untuk meringkus pihak oposisi. Bahkan, sudah terdapat beberapa aktivis dan media yang ditekan oleh pemerintah setempat. 

1. Pastor Sergiy Mendapatkan hukuman 3,5 tahun penjara

Associated Press melaporkan, Pastor Sergiy resmi dikenakan hukuman 3,5 tahun penjara atas tindakannya yang melanggar hukum di Rusia. Pasalnya, pemuka agama berusia 66 tahun itu diduga telah menyebarkan hasutan bunuh diri lantaran mendorong pengikutnya tidak mempercayai virus COVID-19. 

Ketika pandemik COVID-19 dimulai, pastor itu selalu menolak keberadaan virus mematikan tersebut. Bahkan, ia juga menyebut usaha pemerintah untuk mengurangi penularan dan meredakan pandemik sebagai bentuk kampanye elektronik setan. 

Di samping itu, mantan pastor Gereja Ortodoks itu dikenal kontroversial lantara kerap menyebarkan konspirasi terkait virus COVID-19 kepada pengikutnya. Tak hanya itu saja, ia juga menyebut vaksin COVID-19 adalah tujuan global untuk mengontrol massa dengan menggunakan microchip. 

Sergiy juga menganjurkan pengikutnya agar tidak patuh terhadap aturan lockdown yang diterapkan pemerintah. Bahkan, para veteran perang di timur Ukraina juga ikut membantunya dalam mendirikan gereja yang diambil secara paksa itu. 

2. Pastor Sergiy sudah ditangkap sejak Desember 2020

Baca Juga: NATO Peringatkan Rusia untuk Tidak Serang Ukraina

Pastor Sergiy atau yang memiliki nama asli Nikolai Romanov itu sudah ditangkap sejak Desember 2020 silam. Namun, ia selalu menolak semua tudingan dan mengklaim bahwa dirinya tidak bersalah. 

Pemuka agama beraliran ultrakonservatif itu berhasil ditangkap ketika aparat penegak hukum menggerebek gereja yang menjadi tempat persembunyiannya di wilayah Sverdlovsk, Pegunungan Ural. Bahkan, saat itu, sempat terjadi pertikaian antara aparat kepolisian dengan para pengikut dan pengurus gereja. 

Pasalnya, seluruh pengikutnya menolak untuk dibawa aparat kepolisian. Namun, tak berselang lama, Sergiy maupun seluruh pengikutnya berhasil dibawa ke Moskow dan ditahan untuk kemudian menjalani persidangan, dilansir dari RFE/RL

3. Pastor Sergiy merupakan sosok yang kontroversial

Dikutip dari Euronews, Sergiy atau bernama lahir Nikolai Romanov merupakan mantan polisi pada masa Uni Soviet. Akan tetapi, ia sempat dijatuhi hukuman penjara 13 tahun lantaran terbukti melakukan tindak kriminal berupa pembunuhan, perampokan dan penyerangan. 

Setelah menjalani masa tahanan selama belasan tahun, Sergiy diketahui bergabung dengan sekolah agama dan kemudian menjadi seorang pastor. Namun, ia dikenal sebagai seorang yang kontroversial dan status pemuka agama miliknya sudah dicabut oleh pihak Gereja Ortodoks Rusia sejak tahun lalu. 

Sergiy diketahui kerap memberikan kritik kepada Pemerintah Rusia dan memberikan komenter terkait amandemen yang diusulkan Presiden Putin, yang menyebut hukum itu akan melegalkan sistem kepemilikan budak.

Amandemen yang disetujui pada tahun lalu itu memperbolehkan Putin untuk tetap berkuasa di Rusia hingga tahun 2036. Padahal, kepemimpinan presiden yang sudah memimpin selama 21 tahun itu akan berakhir pada 2024, dilaporkan dari RFE/RL

Baca Juga: Kasus Kematian COVID-19 Dunia Naik 7.269, Paling Banyak Rusia dan AS

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya