Tawan Warga Ukraina, Pasukan Rusia Minta Tebusan Rp76 Juta ke Keluarga

Pejabat Ukraina samakan Rusia dengan ISIS

Jakarta, IDN Times - Pasukan Rusia pada Minggu (24/4/2022) dikabarkan telah mengirimkan video ancaman kepada keluarga seorang tawanan tentara Ukraina yang bernama Aleksey Artyomovich Novikov. Mereka mengancam akan membunuh tentara tersebut apabila pihak keluarga tidak bersedia membayar uang tebusan. 

Sebelumnya, tentara Rusia juga disebut telah melakukan penjarahan barang milik warga Ukraina yang tak jauh dari Kiev. Para pasukan disebut menjual barang di Belarus dan ada pula yang mengirimkan barang sitaan ke rumahnya di Rusia. 

1. Pasukan Rusia diduga meminta tebusan hingga Rp76 juta

Melihat ancaman tersebut, ibu Aleksey, Olga Novikova, yang merupakan seorang kreator film langsung terkejut. Pasalnya, ia diharuskan membayar uang tebusan sebesar 5.350 dolar AS atau senilai 76 juta kepada pasukan Rusia yang menawan anaknya. 

Novikova mengatakan, ia diharuskan untuk mengumpulkan uang sampai hari Senin. Apabila tidak dapat memenuhi permintaan tersebut, maka ia akan mendapatkan video anaknya dieksekusi. 

"Saya diharuskan membayar uang dan apabila saya tidak membayar, mereka berjanji untuk membunuhnya dan mengirimkanku video ekseskusi. Selain itu, tidak ada jaminan bahwa mereka akan membebaskan anak saya, meski saya sudah membayar tebusan tersebut," ungkap Novikova, dikutip The Daily Beast

Perempuan itu juga sempat menjelaskan terkait kondisinya sekarang yang tidak mungkin mendapatkan uang sebesar itu. Pasalnya, ia menjadi pengungsi saat ini yang tidak memiliki akses untuk mendapatkan uang. 

Namun, mereka menjawab, "Itu bukan urusan kami. Apabila kamu tidak bisa mencari cara untuk mendapatkan uang tersebut, kami akan mengirimkanmu video yang memperlihatkan anakmu dibunuh," ungkap sejumlah pasukan Rusia. 

Baca Juga: Kemenhan Rusia Duga AS Siapkan Provokasi soal Senjata Pemusnah Massal

2. Ukraina sebut pasukan Rusia sama dengan teroris ISIS

Video Alexey tersebar di internet ini setelah penasehat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengunggah video ancaman tersebut ke akun Twitter-nya. Selain itu, ia juga menyamakan pasukan Rusia seperti halnya ISIS yang menebarkan ancaman kepada warga. 

"Pasukan Rusia telah mengarah ke sifat kejam, sama halnya dengan militan ISIS. Rusia harus dicap sebagai negara teroris," tutur Podolyak. 

Pada rekaman video, terlihat Aleksey yang diinterogasi oleh beberapa orang berbahasa Rusia. Ia diharuskan menyebut nama, asal regu militer, dan di mana keberadaannya dengan cepat. Bahkan, ia masih mengenakan identitas kampusnya di Mariupol State University. 

Selain itu, Aleksey yang merupakan pasukan relawan juga diharuskan untuk menyebut kondisinya saat ini. Kemudian, ia menjawab jika kondisinya baik dan mendapatkan perlakuan yang baik beserta mendapatkan air dan toilet. 

Pemuda itu juga menyebut bahwa ia tidak mendapatkan pemukulan sama sekali, meski menjadi tawanan dan tidak membutuhkan perawatan medis apapun, dilansir Newsweek.

3. Novikova memercayai bahwa pelaku bukanlah tentara Rusia

Tawan Warga Ukraina, Pasukan Rusia Minta Tebusan Rp76 Juta ke KeluargaKendaraan militer Rusia yang dikirim ke Krimea. (twitter.com/terror_alarm)

Dilaporkan Business Insider, ibu Aleksey memercayai bahwa pelaku penculik anaknya bukanlah pasukan Rusia. Melainkan, geng yang bisa jadi berasal dari wilayah Donbass, sebab ia mengenali pelaku yang tidak beraksen Rusia. 

Di sisi lain, Novikova juga menyebut bahwa para pelaku penculikan tidak memperbolehkannya untuk berbicara secara langsung dengan anaknya. Kendati, dalam video tersebut anaknya mengaku tidak mendapatkan pukulan apapun. Ia tidak memercayai semua itu. 

"Tentu saja, ia akan berbicara di depan kamera bahwa ia tidak mendapat siksaan atau pukulan apapun. Saya tidak tahu apa yang benar-benar terjadi. Mereka bisa saja memukulnya, mengancam untuk memotong jarinya atau lain sebagainya," ujar Novikova. 

Baca Juga: Kebakaran Besar Lahap Depot Minyak Rusia di Perbatasan Ukraina

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya