Tentara Pro-Ukraina Akan Bawa Tawanan Rusia ke Kiev

Serangan di Belgorod masih terjadi

Jakarta, IDN Times - Pasukan Legion Pembebasan Rusia dan Korps Relawan Rusia (RVC), pada Minggu (4/5/2023), akan mengirimkan tentara Rusia yang ditawan di Belgorod ke Ukraina. Pernyataan itu disampaikan setelah tidak ada kesediaan pemerintah Belgorod untuk membebaskan tawanan. 

Pekan lalu, Legion Pembebasan Rusia dan Korps Relawan Rusia (RVC) telah melancarkan serangan ke Belgorod, Rusia. Namun, Kremlin mengaku bahwa tentaranya berhasil meringkus seluruh pasukan pro-Ukraina di wilayah perbatasan. 

1. Tawanan Rusia akan diserahkan dengan balasan uang

Melalui video unggahan di Telegram, pemimpin RVC Denis Nikitin berencana bakal menyerahkan pasukan Rusia yang ditawan kepada Ukraina. Mereka akan menukarkan tentara itu dengan balasan uang. 

"Saya baru saja kembali dari Novaya Tavolzhanka. Seperti yang kami duga, Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov tidak punya keberanian untuk menukarkan waktunya dengan nyawa pasukan kami. Di sini, pasukan kami sama dengan yang dibunuhnya lewat tangan kami. Kami sudah menangkap lebih banyak pasukanmu," terangnya. 

Dilansir Ukrainska Pravda, Nikitin juga menyebut bahwa pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin, punya nyali dan bersedia bertemu. Ia akan berkomunikasi langsung dengan penentu keputusan di Moskow, jika Gladkov masih tidak mempedulikannya. 

Baca Juga: Menolak, Menhan Ukraina Sebut Usulan Prabowo Aneh

2. Gladkov mengaku siap bertemu dengan perwakilan RVC

Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov, mengaku sudah siap bertemu dengan perwakilan dari RVC. Namun, itu dilakukan hanya jika terdapat tawaran yang masih hidup. Ia pun menyebut pertempuran masih berlangsung di Novaya Tavolzhanka, tempat pertemuan kedua pihak. 

"Saya melihat permintaan dari kelompok fasis yang mengklaim ingin bertemu dengan saya dan menawarkan pertemuan untuk membebaskan tawanan. Realitanya, sabotase dan pasukan mata-mata sudah masuk ke Novaya Tavolzhanka dan perang masih berlangsung. Saya berharap mereka semua dibunuh," katanya. 

Ia pun mengklaim bahwa RVC dan Legion Pembebasan Rusia adalah kelompok yang bertanggung jawab atas kasus pembunuhan kepada warga sipil di Belgorod Oblast. 

"Satu hal yang menghentikan saya dari negosiasi dengan mereka adalah mayoritas pasukan kami yang ditangkap sudah tewas. Meski harus saya katakan dengan berat hati jika mereka masih hidup. Temui saya antara pukul 17.00-18.00 di Shebekino. Saya akan jamin keamananmu," tambahnya. 

3. Gladkov minta warga bersedia dievakuasi

Gubernur Gladkov mendesak seluruh warga Shebekino mau berkooperasi dengan otoritas untuk dievakuasi ke area yang lebih aman. Pasalnya, wilayah tersebut telah mendapat serangan bertubi-tubi dari pasukan pro-Ukraina. 

"Saya minta semua warga di Belgorod Oblast, terutama di Shebekino yang telah mendapat serangan untuk mendengarkan posisi otoritas dan pergi sementara dari rumah. Tujuannya untuk mengamankan nyawa penduduk, terutama nyawa Anda dan keluarga terdekat," ungkap Gladkov, dikutip The Moscow Times.

Gladkov juga menyebut, lebih dari 4 ribu penduduk dari wilayah perbatasan yang mengungsi di permukiman sementara. Ia juga akan menampung anak-anak dari area perbatasan dan anak dari tentara yang dimobilisasi ke Ukraina. 

Dilansir Meduza, terdapat warga Shebekino yang protes dan menyebarkan di media sosial bahwa otoritas menerapkan biaya sebesar 3 ribu ruble (Rp550 ribu) per anak untuk dievakuasi dari perbatasan Ukraina. 

Baca Juga: Prabowo Usulkan 5 Saran Resolusi Konflik Rusia-Ukraina di IISS

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya