Terancam Militer Ukraina, Belarus Akan Bentuk Milisi Sipil

Ada sekitar 20 ribu militer Ukraina di perbatasan Belarus

Jakarta, IDN Times - Presiden Belarus, Aleksandar Lukashenko, telah menginstruksikan pendirian pasukan yang berasal dari kalangan sipil. Kebijakan ini didasarkan pada keinginan untuk meningkatkan pertahanan dalam negeri dan mencegah campur tangan negara lain. 

Pada pekan lalu, pemerintah Belarus telah memantau peningkatan aktivitas militer Ukraina di perbatasan kedua negara. Dewan Keamanan Belarusia, Alexander Volfovich, menyebut sudah ada penumpukan sekitar 20 ribu tentara di sejumlah titik di perbatasan Belarus-Ukraina. 

Di sisi lain, Ukraina menyebut peningkatan jumlah pasukan di perbatasan Belarus merupakan bentuk antisipasi kemungkinan serangan. Pasalnya, tentara Rusia memulai invasi ke Ukraina pada 24 Februari dari Belarus. 

1. Pembentukan milisi sipil diumumkan dalam acara pertemuan petinggi militer

Kebijakan yang dicetuskan Lukashenko diungkapkan secara langsung oleh Menteri Pertahanan, Viktor Khrenin pada Jumat. Ia mengumumkan pembentukan milisi sipil di dalam acara pertemuan antar seluruh gubernur dan petinggi militer di seluruh Belarus. 

"Kami melihat kebutuhan yang amat mendesak. Namun, hal yang paling terpenting dalam pembentukan milisi sipil ini adalah kita memiliki sumber daya manusia dan persenjataan yang mencukupi," ungkap Khrenin, dikutip dari Belta

"Dengan ini, maka jumlah kekuatan pasukan bersenjata Belarus akan meningkat berkali-kali lipat. Ini akan berdampak besar terhadap situasi terkini. Ini akan cukup untuk menangkis seluruh pihak yang hendak menyerang negara kita," sambungnya. 

Khrenin menambahkan pentingnya pertahanan teritorial mengingat sulitnya situasi militer dan politik di sekitar Belarusia. Terutama setelah berlangsungnya perang Rusia-Ukraina sejak akhir Februari lalu. 

"Pertahanan teritorial akan menjadi titik penentu dalam konflik bersenjata. Karena tentara yang memenangkan pertempuran, sedangkan negara yang memenangkan peperangan," tambahnya.

Baca Juga: Belarus Kirim Pasukan Militer ke Perbatasan Ukraina 

2. Lukashenko instruksikan penerjunan personel militer di perbatasan selatan 

Di samping mengumumkan pembentukan milisi sipil, Presiden Lukashenko juga menginstruksikan militer Belarus untuk mendirikan distrik operasional militer di perbatasan selatan. Hal ini tak lepas dari kemungkinan naiknya tensi antara Ukraina dan Belarus. 

Pasalnya, Belarus sudah menerjukan personel militernya di perbatasan bagian barat dan barat laut, yang berbatasan dengan Polandia, Lithuania, dan Latvia. Tindakan ini dilakukan menyusul memanasnya tensi dengan negara-negara anggota NATO soal membanjirnya migran asal Timur Tengah, dilaporkan RT

Minsk menyebut bahwa Ukraina sudah menerjunkan sekitar 20 ribu tentara di sepanjang perbatasan dengan Belarus. Bahkan, Belarus menyebut Kiev berupaya untuk membentengi diri dan mengirimkan unit sabotase.  

Sampai saat ini, Belarus sudah memiliki sekitar 60 ribu personel militer aktif dan personel cadangan sebesar 340 ribu jiwa. Pembentukan milisi sipil ini diharapkan dapat meningkatkan personel cadangan dan melatih warga sipil agar bisa menggunakan senjata untuk berperang. 

3. Hubungan Belarusia dan Ukraina memanas usai pecahnya perang 

Dilansir Reuters, Belarus selama ini dikenal sebagai sekutu terdekat Rusia di Eropa. Bahkan, negara Eropa Timur itu sudah memperbolehkan pasukan bersenjata Rusia untuk melancarkan serangan ke Ukraina melalui teritorinya. 

Hal inilah yang mengakibatkan hubungan Kiev-Minsk memburuk dalam beberapa bulan terakhir, terutama setelah invasi Ukraina. Bahkan, terdapat dugaan bahwa Belarus juga ikut terlibat dalam konflik bersenjata di Ukraina, yang terjadi sejak 24 Februari lalu.

Selain rencana penerjunan pasukan bersenjata di tiga area dekat perbatasan Belarus-Ukraina, Lukashenko juga berniat untuk membeli misil buatan Rusia untuk meningkatkan pertahanan negaranya. 

Komiter Perbatasan Belarus juga sudah membatasi akses bagi masyarakat umum untuk mendekati area perbatasan dengan Ukraina selama musim panas ini. Ketiga area tersebut berada di wilayah Gomel yang berbatasan dengan Kiev dan Chernihiv, dilaporkan Ukrinform

Baca Juga: Pemimpin Chechnya Janji Akan Serang Polandia Usai Taklukkan Ukraina

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya