Terdampak Serangan Siber, Supermarket Besar Swedia Tutup

Sebabkan hampir 800 cabang supermarket tutup

Stockholm, IDN Times - Supermarket Coop di Swedia terpaksa menutup seluruh gerainya terkait dengan serangan siber terbesar di dunia. Bahkan gerai supermarket besar tersebut sudah menutup hingga ratusan cabangnya di Swedia setalah tidak dapat mengoperasikan alat registrasi pembayaran. 

Sebelumnya serangan siber sudah berhasil membobol sebuah perusahaan penyedia layanan digital di Amerika Serikat dan berdampak secara tidak langsung kepada sejumlah lini bisnis pelanggannya. 

1. Menutup hampir dari 800 cabangnya di seluruh negara

Terdampak Serangan Siber, Supermarket Besar Swedia TutupMesin pembayaran di Supermarket Coop Swedia yang tidak berfungsi. (twitter.com/campuscodi)

Pada hari Sabtu (03/07/2021) perusahaan supermarket Coop Swedia sudah melakukan penutupan hampir sebanyak 800 cabangnya di seluruh negeri. Bahkan disebutkan hanya beberapa cabangnya yang berada di Varmland, Oskarshamn, Tabergsdalen, Norrbotten dan Pulau Gotland tidak terdampak. 

Kejadian ini sudah berlangsung sejak Jumat (02/07/2021) malam dan terus berlanjut hingga Sabtu (03/07/2021). Pihak perusahaan juga mengatakan jika akan terus menutup tokonya sepanjang hari hingga masalah ini selesai dan mengumumkan permintaan maaf kepada para pelanggan, dikutip dari laman RT

2. Serangan ransomware menyerang perusahaan Kaseya di AS

Baca Juga: Puerto Riko Alami Pemadaman Setelah Insiden Serangan Siber

Dilansir dari Reuters, perusahaan Coop Swedia memang tidak secara mendapatkan serangan siber dari peretas. Namun perusahaan ritel besar tersebut terdampak secara tidak langsung lantaran tidak dapat mengoperasikan alat pembayaran secara tunai pada hampir seluruh cabangnya. 

Akan tetapi serangan siber canggih telah menyerang penyedia layanan teknologi asal Amerika Serikat, Kaseya yang berkantor di Miami. Serangan ransomware ini disebut telah membajak alat manajemen milik Kaseya brnama VSA dan mengharuskan pembaruan yang akan menginfeksi layanan manajemennya. 

Akibat serangan ini setidaknya ribuan perusahaan besar maupun kecil yang menjadi pelanggan dari Kaseya seluruhnya terdampak. Sementara hanya 40 perusahaan yang menjadi kliennya terdampak secara langsung. 

3. Diduga akibat REvil Ransomware asal Rusia

Serangan ini pertama kali diketahui perusahan keamanan siber Huntress Labs yang kemudian memberikan kabar tersebut kepada Kaseya. Sementara pihak Huntress Labs menuding REvil ramsomware yang berasal dari Rusia sebagai dalang dari serangan ini. Pasalnya REvil atau dikenal sebagai Sodinokibi merupakan salah satu kelompok kriminal siber paling jahat dan berbahaya di dunia. 

Terkait kasus ini, Kaseya sedang bekerja sama dengan FBI untuk menginvestigasi lebih lanjut kasus ini dan berkoordinasi Agen Keamanan Siber dan Infratstruktur AS. Pihak FBI juga mengatakan bahwa, "Kami menyarankan kepada semuanya yang terdampak untuk menerapkan mitigasi, maka kami memberikan arahan untuk menutup server VSA sesegera mungkin."

Selama ini laman Kaseya sudah menyediakan layanannya di lebih dari 10 negara dan hingga kini sudah memiliki lebih dari 10 ribu pelanggan, dikutip dari BBC

Baca Juga: Rusia Tolak Tudingan di Balik Serangan Siber di Kolombia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya