Tersinggung Pernyataan Presiden Vucic, Slovenia Panggil Dubes Serbia

Vucic protes pengakuan Slovenia kepada Kosovo

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri Slovenia memanggil Duta Besar Serbia di Ljubljana, Zorana Vlatković pada Senin (5/9/2022). Pemanggilan ini menyusul pernyataan Presiden Serbia, Aleksandar Vucic yang menyinggung saat kunjungan Presiden Slovenia, Borut Pahor ke Belgrade. 

Kunjungan Pahor ke ibu kota Serbia pada Sabtu lalu untuk mempersiapkan acara KTT Brdo-Brijuni yang sesuai jadwalnya akan diselenggarakan pada 12 September. Acara tersebut berfokus pada proses integrasi negara-negara Balkan Barat ke dalam anggota Uni Eropa.  

Baca Juga: Presiden Serbia: Kami Tidak Butuh Pangkalan Militer Asing

1. Vucic sebut Slovenia langgar integritas teritorial Serbia

Pemanggilan Zorana Vlatković ini untuk memberikan keterangan lebih lanjut terkait pernyataan Vucic di saat kunjungan Pahor ke Belgrade. Pihak Kemenlu Slovenia mengaku terkejut dengan ucapan presiden berusia 52 tahun itu. 

"Kami sudah memberi tahu kepada Serbia bahwa kami sangat terkejut dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Presiden Vucic,"  tutur Kemenlu pada saat konferensi pers. 

Pasalnya, di tengah pertemuan tersebut, Pahor menanyakan apakah Serbia bersedia mengikuti sanksi Uni Eropa kepada Rusia. Namun, Vucic justru menuding Slovenia telah melanggar integritas teritorial Serbia atas pengakuan kemerdekaan Kosovo. 

"Bagaimana saya harus menjelaskan kepada warga negara kami bahwa kami memberikan sanksi kepada Rusia yang tidak melanggar integritas teritorial Serbia. Namun, Slovenia yang justru melanggarnya," papar Vucic, dilansir The Slovenia Times.

Baca Juga: PM Serbia: Kami Akan Perjuangkan Rakyat Serbia di Kosovo

2. Slovenia ingin terus menjalin hubungan baik dengan Serbia

Tersinggung Pernyataan Presiden Vucic, Slovenia Panggil Dubes SerbiaPresiden Slovenia, Borut Pahor saat disambut oleh Menteri Luar Negeri Serbia, Nikola Selaković di Belgrade, Sabtu (3/9/2022). (twitter.com/BorutPahor)

Kementerian Luar Negeri Slovenia mengucapkan bahwa pihaknya berkeinginan untuk tidak mempermasalahkan posisi pengakuannya kepada Kosovo. Pasalnya, mereka menyebut pengakuan tersebut tidak secara langsung melawan Serbia. 

Slovenia menegaskan penolakan atas persamaan pengakuan Kosovo terhadap agresi militer Rusia ke Ukraina. Pihaknya juga mengungkapkan harapannya agar Serbia dan Slovenia terus menjalin kooperasi dalam menyelesaikan masalah di Balkan Barat. 

"Ini akan memungkinkan bagi Serbia dan Kosovo untuk berprogres ke dalam anggota Uni Eropa. Slovenia akan terus berupaya membangun kooperasi dengan Serbia dalam berbagai tingkatan," sambungnya. 

Baca Juga: PM Kosovo Ingatkan Warga Serbia di Negaranya Ganti Pelat Nomor   

3. Pahor dan Vucic diskusikan kestabilan Balkan Barat

Kunjungan Presiden Borut Pahor ke Belgrade pada Sabtu lalu untuk mendiskusikan keinginan politik dengan Presiden Vucic untuk mempertahankan kestabilan di kawasan Balkan Barat. 

"Perang di Ukraina tidak membantu kedamaian dan kestabilan di kawasan Balkan Barat, tapi Vucic dan saya setuju terkait semua kecurigaan dan isu bilateral. Terdapat keinginan politik di Balkan Barat untuk mempertahankan kedamaian dan pandangan ke arah Eropa. ungkap Pahor, dilansir Euractiv.

Pahor juga percaya bahwa semua pemimpin regional harus setuju pada tiga isu sentral di Balkan Barat. Ia menyebut percepatan masuknya Serbia, Montenegro, Makedonia Utara, dan Albania dalam Uni Eropa. Memberikan Bosnia-Herzegovina status kandidat dan membebaskan visa Uni Eropa. 

Pada pekan lalu, Menteri Luar Negeri Slovenia, Tanja Fajon mengungkapkan bahwa proses penyatuan Eropa harus tertunda akibat konflik di Ukraina dan negara Eropa tidak punya kapabilitas untuk menghadapi krisis ini. "Kami tidak ingin kembali ada Tirai Besi di Eropa," tegasnya, dikutip dari Euronews.

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya