Tiongkok Umumkan Penurunan Level Air Sungai Mekong

Turun akibat perawatan bendungan Tiongkok

Bangkok, IDN Times - Pada hari Rabu (06/01) Pemerintah Tiongkok mengumumkan negara lain di sekitar Sungai Mekong atas akan diadakannya perbaikan bendungan di negaranya. Perbaikan hidrolektrik nantinya akan menyebabkan berkurangnya pasokan air yang mengalir ke kawasan hulu sungai terbesar di Asia Tenggara tersebut. 

Sebelumnya pihak AS sudah menawarkan kepada negara-negara Asia Tenggara terkait penggunaan teknologi satelit miliknya dalam memantau permukaan Sungai Mekong. Hal ini untuk menghindari adanya kekurangan informasi yang disampaikan oleh pihak Tiongkok. 

1. Umumkan akan adanya perawatan bendungan di Tiongkok

Sejak Rabu (06/01) Tiongkok resmi mengumumkan negara-negara tetangganya di Asia Tenggara terkait dengan penurunan debit Sungai Mekong. Penurunan debit sungai disebabkan adanya pebaikan kabel transmisi bendungan Jinghong yang terletak di ujung paling selatan dari total sebelas bendungan Tiongkok di aliran Sungai Mekong. 

Bahkan dikatakan aliran permukaan sungai tersebut akan berkurang setinggi 1,2 meter dari aliran biasanya. Selain itu berkurangnya debit sungai akan berlangsung selama 20 hari lamannya hingga 24 Januari dan kembali normal tepat pada 25 Januari nanti, dilansir dari RT

2. Tiongkok terlambat menginformasikan penurunan debit air sungai

Baca Juga: AS Bantu Pantau Kondisi Sungai Mekong dampak Bendungan Tiongkok

Menurut Mekong River Commission (MRC) pemberitahuan Tiongkok akan pengurangan debit air Sungai Mekong baru saja dinfokan kemarin. Padahal air sungai sudah berkurang mulai tanggal 31 Desember 2020 lalu, sehingga Tiongkok terlambat untuk memberikan informasi kepada organisasi tersebut, dilaporkan dalam Reuters

Berkurangnya debit air sebesar 1000 meter kubik per detik ini diketahui oleh rekan MRC yakni Mekong Dam Monitor yang ikut memantau kondisi Sungai Mekong menggunakan teknologi penginderaan jauh dan satelit milik Amerika Serikat sejak bulan lalu. Berdasarkan teknologi satelit berkurangnya debit air sebesar 50 persen berasal dari Bendungan hidroelektrik Jinghong. 

3. Berdampak pada nelayan di Sungai Mekong

Berkurangnya debit Sungai Mekong tentu berdampak besar terhadap kebutuhan air dan perekonomian negara di sepanjang aliran bawah sungai tersebut. Pasalnya terdapat 66 juta penduduk di kawasan hilir yang menggantungkan sungai terpanjang di Asia Tenggara tersebut, dilansir dari The Diplomat.

Sementara itu menurut Mekong Dam Monitor dalam akun Facebooknya mengatakan apabila pengurangan tingkat permukaan air secara tiba-tiba di kawasan hilir ini bisa mengancam populasi ikan, dilansir dari Reuters

Mengutip dari The Diplomat, direktur kampanye International Rivers untuk Thailand dan Myanmar mengatakan tingkat permukaan air turun daru 2,85 meter menjadi 1,94 meter hanya dalam dua hari.

Sebelumnya bendungan milik Tiongkok ini sudah menyebabkan naik turunnya air secara tiba-tiba di Sungai Mekong selama dua dekade terakhir tanpa menimbulkan perhatian internasional. Namun beberapa tahun terakhir bendungan Tiongkok di Sungai Mekong tengah disoroti oleh dunia internasional karena menimbulkan dampak buruk kekeringan dan banjir pada negara-negara hilir di Asia Tenggara. 

Baca Juga: AS Bantu Pantau Kondisi Sungai Mekong dampak Bendungan Tiongkok

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya