Tokoh Nasionalis Prancis Dipukul, Picu Kerusuhan

Colonna dianggap sebagai tokoh pejuang kemerdekaan Corsica

Jakarta, IDN Times - Kerusuhan terjadi di Pulau Corsica, Prancis pada Rabu (9/3/2022) malam setelah terjadinya kekerasan kepada tokoh nasionalis bernama Yvan Colonna. Bahkan, pemukulan itu telah mengakibatkan Colonna mengalami koma di rumah sakit. 

Dilansir The Guardian, sejumlah warga Pulau Corsica menganggap Colonna sebagai sosok pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan dari Prancis. Sedangkan, tokoh berusia 61 tahun itu sudah ditahan di daratan utama Prancis sejak 2003 lalu. 

Colonna diketahui sudah menjadi buronan Pemerintah Prancis selama lima tahun dan bersembunyi di area pegunungan. Sementara, ia dipenjara lantaran diduga membunuh pejabat senior di Corsica, Claude Erignac pada tahun 1998. 

1. Kericuhan terjadi di beberapa kota utama di Corsica

Peristiwa ini dimulai ketika ratusan demonstrasn turun ke jalan di beberapa kota utama Pulau Corsica, seperti Ajaccio, Calvi, dan Bastia. Namun, massa yang marah langsung tersulut emosi dan membuat bentrokan dengan aparat kepolisian tidak terbendung. 

Di Ajaccio, pemrotes mampu merangsek masuk ke Kantor Kejaksaan dan membakar kertas di dalam gedung. Bahkan beberapa pendemo juga masuk ke bank yang mengakibatkan setidaknya terdapat 14 orang terluka di Ajaccio. 

Dilaporkan France24, kerusuhan masih berlanjut di Bastia pada Minggu (13/3/2022) setelah 7.000 orang melakukan unjuk rasa. Diketahui sebanyak 300 orang berjaket melemparkan bom molotov dan benda lain ke arah polisi. 

Pemerintah setempat mengatakan bila kejadian itu telah mengakibatkan setidaknya 38 orang terluka, termasuk di antaranya 24 aparat kepolisian. 

2. Pelaku pemukulan merupakan warga negara Kamerun

Baca Juga: 6 Istilah Umum Fashion dalam Bahasa Prancis, Fashionista Wajib Paham

Menurut keterangan dari investigator mengatakan bila pelaku pemukulan ini adalah seorang warga negara Kamerun bernama Franck Elong Abe. Ia juga sudah mengaku bila memang memukul Colonna lantaran marah usai mendengar pernyataan menyinggungnya, dilansir dari Al Jazeera

Peristiwa pemukulan berlangsung setelah Abe diserang Colonna ketika ia tengah berada di gym penjara. Mulanya, Colonna dilaporkan tewas akibat kehabisan oksigen dalam otak, tapi pihak dokter berhasil menyelamatkan nyawanya. 

Sementara itu, Abe sudah dipenjara di Prancis lantaran diduga terlibat dalam jaringan terorisme dan ditangkap di Afghanistan beberapa tahun lalu. 

3. Pemerintah Prancis melakukan beberapa cara untuk menenangkan warga Corsica

Dikutip Euronews, sejumlah politisi di Prancis, termasuk Presiden Parlemen Richard Ferrand dan mantan Presiden François Hollande menyerukan seluruh warga di Pulau Corsica agar tetap tenang dan tidak menggelar aksi demonstrasi. 

"Pemerintah sangat berkomitmen pada Corsica dan sudah memberikan banyak untuk Corsica dan kami harus menemukan cara untuk menenangkan semua warga yang menggelar demonstrasi di Corsica" ungkap Ferrand. 

Bahkan, Perdana Menteri Jean Castex memutuskan untuk melepas semua status tahanan khusus kepada Colonna. Hal ini dilakukan demi menenangkan warga yang terus melangsungkan protes. 

Di sisi lain, pemimpin sayap kanan, Marina Le Pen turut mengkritisi Menteri Hukum Eric Dupond-Moretti dan memintanya untuk mengundurkan diri. 

"Saya paham akan kemarahan warga Corsica dan menuding Dupond-Moretti telah melakukan kesalahan besar yang tidak dapat dimaafkan. Kerusuhan di Corsica juga dipenuhi skandal dan pemerintah seharusnya segera mencari jalan keluar" ungkap Le Pen. 

Baca Juga: 40 Militan Tewas dalam Serangan Udara Prancis di Burkina Faso

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya