Tolak Berkolaborasi, Wali Kota Kherson Ditangkap Pasukan Rusia

Rusia kembali culik wali kota di Ukraina

Jakarta, IDN Times - Wali Kota Kherson, Ukraina bernama Ihor Kolykhayev pada Selasa (28/6/2022), diculik oleh pasukan bersenjata Rusia. Tindakan ini diduga dilakukan lantaran pemimpin daerah berusia 51 tahun itu tidak menuruti permintaan Rusia untuk berkolaborasi. 

Pada Maret lalu, Wali Kota Melitopol, Ivan Fedorov sempat ditawan oleh tentara Rusia yang terekam secara langsung di kamera pengawas di sekitar kantornya. Setelah itu, beberapa pemimpin daerah yang teritorinya diduduki oleh pasukan Rusia juga mengalami hal yang sama. 

Baca Juga: Terkuak! Wali Kota Ukraina Diduga Membelot ke Rusia 

1. Kolykhayev diculik ketika hendak masuk ke kantornya

Kabar penculikan Kolykhayev diketahui berdasarkan keterangan dari pejabat daerah utusan Rusia yang bertanggung jawab mengatur wilayah Kherson, Ekaterina Gubareva pada Selasa. 

"Saya bisa mengonfirmasi bahwa Kolykhayev telah ditahan oleh komandan kantor polisi militer" tutur Gubareva lewat unggahan di Telegram. 

Penasehat Kolykhayev bernama Halyna Lyashevka mengatakan bahwa wali kota itu telah diculik karena menolak berkooperasi untuk memihak kepada Rusia yang sudah menguasai wilayahnya. 

"Pagi ini, Wali Kota Kherson, Ihor Kolykhayev datang ke salah satu fasilitas khusus yang menjadi tempat pekerja yang masih bekerja di balai kota sampai saat ini. Ketika ia keluar dari mobilnya, dia langsung ditangkap oleh pasukan bersenjata yang kemungkinan adalah FSB" ungkap Lyashevka dalam postingan Facebook, dikutip Reuters

Baca Juga: Ditukar dengan Tawanan Rusia, Wali Kota Melitopol Dibebaskan

2. Kolykhayev memutuskan untuk tetap bertahan di Kherson

Pada April lalu, Kolykhayev sudah memberikan pernyataan bahwa ia menolak untuk berkolaborasi dengan administrasi baru di bawah Rusia. Bahkan, ia menyebut akan terus berada di Kherson, meskipun telah dikuasai oleh pasukan Rusia.  

"Saya akan tetap berada di Kherson dengan warga Kherson yang memercayakan saya untuk mengatur kota saya selama satu setengah tahun. Saya menolak untuk berkooperasi dengan administrasi baru" tutur Kolykhayev dalam unggahan Facebook, dikutip Ukrinform.

Kala itu, Kolykhayev juga menegaskan bahwa ia sudah menanyakan kepada Presiden Zelenskyy terkait instruksi detil terkait apa yang harus dilakukan wali kota dan koleganya menanggapi situasi saat ini. Namun, ia menekankan bahwa Kherson tetap menjadi milik Ukraina. 

Baca Juga: Yevhen Matveyev: Wali Kota Kedua Ukraina yang Diculik Tentara Rusia

3. Penculikan Kolykhayev adalah bentuk pengrusakan demokrasi

Kolykhayev sudah menjadi salah satu pemimpin daerah di Ukraina yang diculik oleh pasukan Rusia sejak berlangsungnya invasi pada Februari lalu. Tindakan ini menyulut kontroversi lantaran Ukraina menganggap ini adalah bentuk pelanggaran demokrasi sebab mengganti pemimpin yang dipilih oleh warga.

Selain Kolykhayev, Wali Kota Dniprodrudne, Yevheniy Matvieyev sudah diculik oleh pasukan bersenjata Rusia pada 13 Maret silam. Insiden itu berlangsung beberapa hari setelah Wali Kota Melitopol, Ivan Fedorov diculik seminggu sebelumnya. Hal itu menyulut protes besar dari warga Ukraina yang memintanya untuk membebaskannya, dilaporkan Kyiv Post

Pada April lalu, Rusia sudah menunjuk kepala administrasi militer-sipil di Kota Kherson dan area sekitarnya. Hal itu dilangsungkan setelah tentara Rusia berhasil menduduki wilayah di pesisir Laut Hitam dan Sungai Dnipro tersebut. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya