Tolak Jadi Antek NATO, Serbia: Sekutu Barat Harus Minta Maaf ke Rusia

Serbia ogah terlibat dalam invasi Rusia di Ukraina

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Serbia, Aleksandar Vulin, pada Sabtu (2/7/2022) mengungkapkan bahwa tentara Serbia tidak akan menjadi kaki tangan NATO. Vulin juga menegaskan, negaranya tidak akan terlibat dalam konflik untuk melawan Rusia di Ukraina.

Serbia selama ini dikenal sebagai sekutu terdekat Rusia di kawasan Balkan Barat. Kedekatan kedua negara tersebut lantaran persamaan sejarah, budaya, bahasa, dan agama. Atas hal itu, Serbia enggan memberikan sanksi kepada Rusia, meski mendapatkan tekanan dari negara Barat. 

1. Vulin menyebut Barat seharusnya meminta maaf kepada Serbia

Keterangan dari Mendagri Vulin itu diungkapkan ketika ia menghadiri acara di saluran radio Pink. Pada kesempatan itu, menteri berusia 49 tahun itu mengatakan bahwa negara Barat seharusnya meminta maaf kepada Serbia. 

"Negara-negara Barat seharusnya meminta maaf kepada Serbia, daripada memaksa kami untuk menjadi kaki tangan pasukan NATO dalam konflik bersenjata melawan Rusia di Ukraina," tutur Vulin, dilansir RT

"Belgrade tidak akan terbawa arus untuk masuk ke dalam peperangan yang dilakukan orang lain. Serbia sudah membawa diri untuk tetap menjalin hubungan dengan Moskow dan Kiev dengan jelas," tambahnya. 

Lewat keterangan tersebut, Vulin memberikan klarifikasi bahwa Serbia menghargai integritas teritorial yang dimiliki Ukraina. Namun, negara Eropa timur itu tidak akan memberikan sanksi kepada Rusia karena memiliki hubungan khusus dengan Moskow. 

Baca Juga: Hungaria Serahkan Bantuan Senilai Rp546 Miliar ke Bosnia Serbia

2. Serbia tidak ingin merusak hubungan baik dengan Rusia

Vulin juga menambahkan bahwa Serbia tidak akan melupakan bagaimana Rusia mendukung penuh negaranya. Ia juga menuding Amerika Serikat (AS) dan sekutunya telah melanggar hak Serbia dengan mengakui kemerdekaan Kosovo. 

"Apakah kami ingin menjai bagian dari konflik Barat dengan Rusia? Apakah kami ingin melupakan semua dukungan Rusia pada kami? Apakah kami ingin melupakan semua persaudaraan Slavik yang terjalin selama ini?" ungkap Vulin. 

"Apabila Washington dan Brussels beserta sekutunya menghargai hukum internasional, mereka akan menolak pengakuan kemerdekaan Kosovo. Salah satu langkah untuk menghargai integritas teritorial kami adalah dengan mengatakan maaf dan mengakui bahwa mereka salah dalam mengebom Serbia, dan meminta maaf atas kematian anak-anak yang terbunuh," bebernya. 

Pernyataan dari Mendagri Serbia itu diungkapkan untuk menjawab Wakil PM Serbia, Zorana Mihajlovic yang mempertanyakan masa depan kabinet Serbia terkait pandangan dalam menanggapi peperangan di Ukraina, dikutip MENAFN

3. Sebagian besar warga Serbia punya pandangan positif terhadap Rusia

Serbia di bawah rezim Aleksandar Vucic telah meningkatkan tekanan kepada media independen agar sejalur dengan pemerintah. Bahkan, dari beberapa media independen yang tersisa banyak di antaranya terus mendapat tekanan dari otoritas setempat. 

Pada awal invasi Rusia ke Ukraina, media di Serbia bahkan memberikan sanjungan kepada Presiden Vladimir Putin. Tak hanya itu, beberapa hari sebelum serangan, sejumlah media juga mengklaim bahwa Ukraina telah menyerang Rusia. 

Sampai saat ini, satu per tiga warga Serbia percaya bahwa Kremlin dipaksa masuk dalam peperangan akibat ekspansi NATO di Eropa timur. Berdasarkan survei, ada 40 persen penduduk Serbia ingin negaranya meninggalkan niat untuk bergabung dengan Uni Eropa dan bersekutu dengan Rusia, dilaporkan France24

Di sisi lain, pemboman NATO di Belgrade pada 1999 ketika pecahnya Perang Kosovo juga masih melukai warga Serbia. Bahkan, salah seorang warga Serbia bernama Tihomir Vranjes (73) mengatakan bahwa ia tidak percaya dengan media Barat. 

"Saya tidak percaya media Barat. Saya ingat apa yang mereka tulis tentang Serbia ketika perang di Kosovo. Kami digambarkan seperti binatang. Padahal itu tidaklah benar. Maka dari itu, apa yang mereka katakan kepada Rusia juga tidak benar," tuturnya. 

Baca Juga: Setelah 5 Bulan Berperang, Rusia Akhirnya Klaim Kuasai Luhansk!

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya