Tuding Lindungi Buronan, Presiden Argentina-Ekuador Ribut 

Dituding sengaja biarkan Duarte kabur ke Venezuela

Jakarta, IDN Times - Presiden Argentina Alberto Fernandez dan Presiden Ekuador Guillermo Lasso saling melontarkan kritik satu sama lain. Perselisihan antara keduanya dipicu oleh mantan pejabat Ekuador yang ditetapkan bersalah atas kasus suap. 

Mantan Menteri Kabinet Ekuador, Maria de los Angeles Duarte, yang sudah divonis 8 tahun penjara diketahui melarikan diri ke Venezuela. Sebelumnya, dia sempat mendekam dan meminta perlindungan diri di Kantor Kedubes Argentina di Quito selama 2 tahun. 

1. Fernandez sebut Kedubes Argentina tidak punya wewenang halangi Duarte pergi

Fernandez mengkritik Lasso melalui surat terbuka. Ia menyebut bahwa pemerintah memiliki seluruh perangkat untuk mencegah seseorang pergi yang seharusnya ditangkap.

"Ini adalah tanggung jawab mereka, bukan Argentina. Kami tidak punya tugas untuk menangkap pelaku ataupun punya kekuatan dan hak untuk membatasi pergerakannya," terang Fernandez, dilansir El Universo.

Fernandez menyebut bahwa kepergian Duarte dari Kantor Kedubes Argentina di Quito itu bukan menjadi wewenang dari otoritas diplomasi. 

Pernyataan itu merupakan jawaban atas kekecewaan Lasso kepada Fernandez yang dianggap membantu Duarte kabur ke Venezuela. Presiden Ekuador itu menganggap Fernandez mengedepankan hubungannya dengan eks Presiden Ekuador Rafael Correa soal kasus ini.  

Baca Juga: Supermarket Milik Messi di Argentina Diserang Geng Narkoba

2. Ekuador usir Dubes Argentina di Quito

Pekan lalu, pemerintah Ekuador resmi memanggil Duta Besar Argentina di Quito, Gabriel Fuks untuk berkonsultasi soal kepergian Duarte. Pihak Ekuador menyebut Argentina terkesan inkonsisten dalam memberikan keterangan dan alasan dalam masalah ini. 

"Terdapat sejumlah inkonsistensi informasi yang diberikan oleh Argentina. Padahal, kami hanya meminta konfirmasi data terbaru terkait kepergian buronan Maria de los Angeles Duarte," kata Kementerian Luar Negeri Ekuador, dilansir Buenos Aires Times.

Menteri Luar Negeri Argentina, Santiago Cafiero, sebelumnya sudah memberi tahu kepada Menlu Ekuador, Juan Carlos Holguin, bahwa Duarte kabur dari Kantor Kedubes Argentina tanpa sepengetahuan staf di sana. 

Sementara, Gabriel Fuks yang sudah ditetapkan sebagai persona non-grata dan diusir dari Ekuador pekan lalu mengungkapkan, kasus ini merusak hubungan baik antara Argentina dan Ekuador. 

"Hubungan baik yang sudah kami jaga di samping perlakuan Anda, keseriusan dan ketidakadilan dari keputusan ini menunjukkan bahwa tindakan berlebihannya benar-benar merusak hubungan rakyat kami," terang Fuks. 

3. Correa sebut Duarte digunakan sebagai tawanan politik

Lasso menyebut bahwa kaburnya Duarte dari Quito berkaitan dengan kedatangan Rafael Correa ke Buenos Aires. Eks Presiden Ekuador itu dilaporkan menghadiri kunjungan kelompok hak asasi manusia di Argentina. 

Dalam sebuah wawancara di media Kolombia, El Tiempo, Correa memastikan bahwa Duarte hanya digunakan sebagai tawanan politik oleh pemerintahan Lasso untuk diberi izin masuk ke Argentina. 

"Setelah melanggar hukum internasional dan Konvensi Caracas 1954, Lasso menolak memberikannya (Duarte) izin pergi yang seharusnya diberikan. Ia justru menggunakannya (Duarte) sebagai tawanan politik," papar Correa.

"Dia (Duarte) sudah mengirimkan kami pesan, 'jika mereka mendukung saya dalam masalah ini. Kami akan membebaskannya (Duarte)', dan apa yang Maria lakukan adalah meninggalkan Kantor Kedubes Argentina," sambungnya. 

Baca Juga: Presiden Meksiko Gak Terima Dapat Nilai Merah di Laporan HAM AS

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya