UE Tak Lagi Akui Guaido Presiden Sementara Venezuela

Makin kuatnya kepemimpinan Nicolas Maduro

Caracas, IDN Times - Uni Eropa pada hari Selasa (05/01) sudah tidak menganggap Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela. Hal ini ditengarai pemimpin oposisi Venezuela tersebut kehilangan posisinya sebagai kepala parlemen di negaranya dan tergantikan oleh anggota parlemen dari partai naungan Maduro.

Meskipun begitu Guaido masih dianggap sebagai pemimpin sah sementara Venezuela bagi Amerika Serikat dan Inggris usai terpilihnya kembali Maduro dalam pemilu 2018. Selain itu di bawah kepemimpinan Biden nantinya AS mungkin juga akan melonggarkan sanksi kepada Venezuela. 

1. Uni Eropa tidak lagi akui Juan Guaido sebagai presiden sementara

Tepat hari Selasa (05/01) Uni Eropa melalui representatif Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell mengatakan apabila tidak lagi menganggap Juan Guaido sebagai presiden sah sementara Venezuela. Namun UE akan menganggap Guaido layaknya perwakilan Majelis Nasional lain yang terpilih pada tahun 2015.

Meskipun begitu AS dan Inggris tetap menganggap Guaido sebagai pemimpin sementara Venezuela terkait pemilihan umum tahun 2018 lalu. Hal ini juga menyusul melemahnya Guaido yang selama ini didukung oleh Presiden Trump setelah tidak lagi menjabat sebagai ketua parlemen Venezuela, dilansir dari Reuters

2. Kalahnya Guaido dalam pemilihan umum parlementer

Baca Juga: Maduro Berencana Digitalisasi Penuh Ekonomi Venezuela

Melansir dari NBC News, sejak hari Selasa (05/01) Venezuela yang kini dikuasai partai sosialis akan meresmikan kongres baru yang merupakan sekutu dari Presiden Nicolas Maduro. Terpilihnya anggota parlemen dari partai sosialis setelah diselenggarakan pemilihan umum pada awal Desember lalu yang dianggap penuh kecurangan oleh negara-negara Barat. 

Kini sebanyak 256 dari 277 anggota dalam Majelis Nasional berada di tangan Partai Sosialis yang merupakan partai naungan Nicolas Maduro. Padahal sebelumnya Majelis Nasional Venezuela dikuasai oleh pihak oposisi selama lima tahun lamanya, dikutip dari Arab News

Juan Guaido yang pada tahun lalu mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara Venezuela kini sudah tidak menjabat sebagai anggota parlemen dan suporternya-pun terus berkurang. Meski begitu, ia tetap berupaya menyerukan sisa-sisa pendukungnya untuk menggulingkan Maduro sebagai orang nomor satu di Venezuela, dilansir dari RT

3. Biden berencana longgarkan sanksi Venezuela

Tak hanya Uni Eropa yang memberikan kesan dingin terhadap Guaido, tapi Biden yang akan memimpin AS bulan ini juga bersikap sama. Bahkan terdapat spekulasi bahwa AS di bawah kepemimpinan Joe Biden akan melonggarkan sanksi yang selama ini mencekik Venezuela apabila Maduro memberikan bersedia menyelenggarakan pemilu yang bebas dan adil, dilaporkan dalam RT

Selama ini Maduro masih memiliki kepemimpinan yang kuat di Venezuela karena didukung oleh militer Venezuela dan sekutu utamanya seperti Rusia, Iran dan Kuba. Bahkan tokoh oposisi kuat lain, Henrique Capriles juga menolak upaya penggantian Nicolas Maduro dengan Juan Guaido.

Baca Juga: AS Ancam Akan Hancurkan Misil Iran Jika Dikirim ke Venezuela

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya