Ukraina Benci Iran, Tapi Ogah Akhiri Hubungan Diplomatik

Ukraina kesal karena Iran tidak mengutuk invasi Rusia

Jakarta, IDN Times - Perwakilan Khusus Ukraina di Timur Tengah Maksym Subkh, pada Minggu (26/3/2023), mengungkapkan keinginannya mempertahankan hubungan baik dengan Iran. Ia pun meminta agar Iran tidak mengirim drone ke Rusia yang digunakan untuk menyerang negaranya. 

Belakangan ini, relasi Ukraina-Iran memanas setelah rentetan serangan drone Shahed-136 yang digunakan militer Rusia dalam agresi ke Kiev. Bahkan, Ukraina telah menurunkan status diplomatik kedua negara setelah Teheran diduga membantu Moskow.

1. Ukraina kesal karena Iran tidak mengecam Rusia

Ukraina Benci Iran, Tapi Ogah Akhiri Hubungan DiplomatikBendera Ukraina di Balakliya, Kharkiv usai dibebaskan, Selasa (13/9/2022). (twitter.com/IAPonomarenko)

Saat diwawancarai Ukrinform, Subkh mengatakan bahwa Ukraina menganggap keinginan Iran untuk tidak ikut menyuplai drone ke Rusia hanya buang-buang waktu. Itu juga menunjukkan bahwa Ukraina masih berhubungan dengan Iran. 

"Kami berulang kali menekankan bahwa kami sudah memberikan justifikasi dari aksi kita dan posisi kita, dan sekarang giliran Iran. Tidak peduli bagi kami ketika kooperasi mereka dengan Rusia dimulai. Mengatakan drone tersebut ditransfer sebelum dimulainya invasi skala besar itu tidak akan mengubah situasi," papar Subkh. 

"Ini penting bagi kami bahwa Iran menghentikan transfer teknologi ini dan setidaknya mengecam penggunaan drone-nya untuk melawan Ukraina. Apabila mereka tidak bisa menghentikannya," tambahnya. 

Baca Juga: Ukraina Serukan Pertemuan Darurat PBB untuk Lawan Rencana Nuklir Putin

2. Ukraina akan membuka fakta pengiriman senjata Iran ke Rusia

Ukraina Benci Iran, Tapi Ogah Akhiri Hubungan Diplomatikserpihan drone buatan Iran di Kyiv, Ukraina (twitter.com/Vitaliy_Klychko)

Subkh menambahkan, Ukraina memperingatkan Iran seputar dokumen transfer misil balistik ke Rusia, yang akan merusak hubungan kedua negara. 

"Saya ingin menekankan bahwa Ukraina tidak tertarik masuk dalam kondisi tersebut, tapi kami ingin melanjutkan hubungan baik dengan Iran. Tentu saja, jika Iran melewati garis merah dan terbukti menyuplai lagi senjata ke Rusia, ini akan membuat hubungan diplomatik kami berakhir," katanya. 

Pada 11 Maret lalu, saluran televisi Iran, IRIB sudah menginformasikan perwakilan permanen Iran di PBB mengungkapkan, bahwa negaranya sudah menyetujui pengadaan pesawat jet SU-35 dari Rusia. 

3. Sebanyak 71 drone sudah diterjunkan Rusia ke Ukraina

Ukraina Benci Iran, Tapi Ogah Akhiri Hubungan DiplomatikDrone Iran, Shahed-136 yang digunakan Rusia. (twitter.com/GeneralStaffUA)

Pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris melaporkan bahwa drone buatan Iran yang digunakan Rusia terus diterjunkan ke Ukraina dalam beberapa hari ini. Bahkan, jumlahnya masih tinggi. 

"Sejak awal Maret 2023, Rusia setidaknya sudah menerjunkan sebanyak 71 drone yang didesain Iran, Shahed untuk mengadakan serangan satu arah ke Ukraina," ungkap Kemenhan Inggris. 

Dilansir Iran International, Kemenhan menambahkan bahwa serangan Rusia menggunakan drone Iran ini dilancarkan dari dua lokasi, yakni Krasnodar dan Bryansk. 

"Ini membuat Rusia dengan gampangnya menargetkan sektor yang luas di Ukraina dan mengurangi waktu terbang dalam mengenai target di Ukraina bagian utara. Ini juga menjadi upaya lanjutan untuk melemahkan pertahanan udara Ukraina," tambahnya. 

Baca Juga: Rusia Akan Tempatkan Nuklir di Belarus, Ukraina: Tanda Kalah Perang!

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya