Ukraina Mulai Bangun Tembok di Perbatasan Belarus

Hindari ancaman Rusia-Belarus

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Ukraina memulai pembangunan tembok di perbatasan Ukraina-Belarus pada Jumat (11/11/2022). Ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan serangan gabungan Rusia-Belarus ke teritori negaranya seperti ketika awal dimulainya invasi. 

Beberapa bulan terakhir, perbatasan Ukraina-Belarus terus memanas setelah kedua pihak saling tuding terkait provokasi dan kemungkinan serangan. Bahkan, Belarus dan Rusia sudah membentuk tentara gabungan yang ditempatkan di perbatasan Ukraina. 

Baca Juga: Kisah Nani Keluar dari Ukraina di Tengah Perang: Kok Cepat Banget Ya!?

1. Tembok perbatasan Ukraina-Belarus sudah selesai 3 km

Keterangan pembangunan tembok di perbatasan Belarus-Ukraina di atas diungkapkan oleh Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Kyrylo Tymosheno melalui media sosial Telegram-nya. 

"Saat ini, rakyat kita di bagian selatan tengah menyambut datangnya militer kami dan pekerjaan lain terus dilakukan di utara. Di sini, kaim membangun sebuah tembok di perbatasan dengan Belarus," tulis Tymosheno, dilansir Ukrinform.

"Tembok perbatasan ini dilengkapi dengan sebuah parit, tepian, tembok beton dengan kawat berduri. Ini adalah pembatas teknis yang dibangun di Volyn," tambahnya. 

Ia menambahkan bahwa sekitar 3 km tembok perbatasan telah berhasil didirikan dan akan terus dilanjutkan. Namun, ia tidak bersedia menjelaskan detail soal tembok perbatasan tersebut. 

Baca Juga: Belarus Akan Dirikan Pusat Latihan Militer Bersama Rusia 

2. Ukraina minta tentara Belarus dan Rusia untuk menyerah setelah masuk ke teritorinya

Ukraina Mulai Bangun Tembok di Perbatasan BelarusKendaraan militer Rusia yang dikirim ke Krimea. (twitter.com/terror_alarm)

Militer Ukraina meminta kepada pasukan bersenjata gabungan Republik Belarus dan Federasi Rusia untuk menyerah setelah mereka masuk ke teritori Ukraina. Permintaan itu ditulis dalam publikasi Staf Umum di akun Facebook-nya. 

Sesuai dalam rekaman video tersebut, militar Ukraina meminta warga Belarus agar tidak mengikuti perintah dari pemimpinnya. Ia juga meminta agar mereka mematikan mesin kendaraannya dan meletakkan senjata, kemudian mengibarkan bendera putih. 

Setelah itu, Ukraina berjanji akan menjamin keselamatan mereka dan ditempatkan di pangkalan militer. Sedangkan, senjata mereka akan diletakkan di tempat yang sesuai dan para tentara itu akan dibebaskan dengan senjata mereka setelah perang berakhir. 

Staf Umum Militer Ukraina juga menawarkan kepada pasukan Rusia terkait dua pilihan, yakni mundur atau berarti menyelematkan dirinya atau berakhir mati di medan perang. 

Baca Juga: Ribuan Pasukan Rusia Tiba di Belarus, Tensi dengan NATO Akan Memanas!

3. Tembok perbatasan Ukraina-Belarus sudah direncanakan sejak tahun lalu

Pembangunan tembok perbatasan Belarus di Ukraina sudah digemborkan sejak tahun lalu. Pihak Kiev menyebut bahwa ini akan menekan angka migrasi gelap dan mencegah konvrontasi lantaran adanya militer Rusia di Belarus. 

Pada Desember lalu, pemimpin Parlemen Ukraina, Ruslan Stefanchuk mengatakan bahwa tembok perbatasan Belarus itu akan memakan biaya sekitar 17 miliar hrvynia (Rp7,1 triliun), dilaporkan RT.

Proyek tersebut merupakan salah satu bagian dari The Yarsenyuk's Wall yang direncanakan dibangun di sepanjang perbatasan Ukraina-Rusia. Sayangnya, proyek yang digagas eks PM Arseny Yatsenchuk itu tidak selesai dan dihantui skandal korupsi. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya