Ukraina Sanksi Perusahaan E-Commerce Rusia, Wildberries

Disebut menjual buku anti Ukraina

Kiev, IDN Times - Pemerintah Ukraina telah menjatuhkan sanksi kepada pendiri Wildberries sekaligus memblokir perusahaan ecommerce asal Rusia tersebut. Keputusan ini dilakukan lantaran perusahaan teknologi Rusia tersebut diketahui melakukan penjualan buku-buku dengan konten anti Ukraina. 

Padahal selama ini Wildberries merupakan salah satu layanan ecommerce terbesar di Rusia yang menjadi pesaing Amazon. Sebelumnya Ukraina juga sudah memberikan sanksi kepada beberapa perusahaan asal Rusia atas buruknya hubungan kedua negara. 

1. Ukraina beri sanksi Wildberries dan seluruh pendirinya

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat (23/07/2021) telah menjatuhkan sanksi kepada perusahaan ecommerce Rusia, Wildberries beserta seluruh pendiri perusahaan. Sanksi dari Ukraina kali ini diberikan kepada divisi perusahaan Wildberries yang beroperasi di Ukraina, Belarusia, Armenia dan Polandia. 

Dilansir dari Reuters, sanksi yang diberikan kepada Wildberries ini berupa pembekuan aset perusahaan selama tiga tahun. Selain itu, Ukraine juga membatasi kontak bisnis, pertukaran teknologi serta berbagai pembatasan lainnya. 

Bahkan Kiev juga memberikan sanksi pembatasan masuk ke Ukraina kepada empat individu yang menjadi pendiri Wildberries. Bahkan negara Eropa Timur itu juga memberikan sanksi kepada Tatyana Bakalchuk yang merupakan perempuan terkaya di Rusia pada 2020 menurut majalah Forbes. 

2. Wildberries dituding menjual buku anti Ukraina

Baca Juga: Bank Indonesia Pede Transaksi E-Commerce Bisa Tembus Rp395 Triliun

Keputusan untuk menjatuhkan sanksi kepada Wilberries ini sudah direncanakan sejak Januari lalu oleh Komite Negara untuk Televisi dan Siaran Radio Ukraina. Menurut Sergey Oleinik mengatakan jika, "Perusahaan tersebut mengambil keuntungan di Ukraina tetapi membayar pajak di negara agresor (Rusia)."

Di samping itu, Sergey Oleinik juga menyebut bahwa Wildberries memberikan layanan kepada pelanggan untuk mengakses buku-buku yang mengandung konten anti Ukraina. Di saat yang sama, Oleinik juga mengritik murahnya harga buku yang akan memukul keras dan membuat persaingan semakin ketat pada pedagang tradisional, dikutip dari laman RT

3. Rusia menuding Ukraina terapkan double standard pada perusahaannya

Dilaporkan dari RT, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengecam tindakan Ukraina dan menuding negara tetangganya itu melakukan double standard kepada perusahaan Rusia. Pasalnya Pemerintah Ukraina tidak melakukan hal yang sama kepada para kompetitor Wildberries, yaitu Amazon. 

Sebelumnya Ukraina juga sudah memberikan pembatasan segala hal yang berhubungan dengan Rusia, termasuk membatasi impor film dan acara televisi berbahasa Rusia. Akan tetapi, sejumlah pejabat di Ukraina menyangkal adanya sensor dan mengatakan jika ini merupakan bentuk perlindungan bagi Bahasa Ukraina dan menghindari propaganda dari luar. 

Selain diberikannya sanksi kepada empat pendiri Wildberries, selama tiga tahun belakangan ini, Pemerintah Ukraina sudah menjatuhkan sanksi kepada perusahaan Rusia lainnya. Bahkan Kiev juga memberikan sanksi kepada pendukung wilayah sengketa Republik Rakyat Donetsk, dikutip dari Ukrinform

Baca Juga: 5 Perbedaan E-Commerce dan E-Business, Kenali agar Jago Prakteknya!

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya