Ukraina Targetkan Masuk Uni Eropa dalam 2 Tahun

Sudah gak sabar jadi anggota Uni Eropa

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal menargetkan negaranya akan masuk dalam anggota Uni Eropa (UE) dalam kurun waktu 2 tahun. Pernyataan yang disampaikan pada Senin (30/1/2023) itu, merupakan harapan besar Ukraina terutama setelah negaranya diinvasi Rusia pada Februari 2022. 

Pada Juni 2022, UE sudah menetapkan Ukraina dan Moldova sebagai negara kandidat di tengah konflik dengan Rusia. Namun, proses masuk anggota UE membutuhkan waktu yang lama. Bahkan sejumlah negara tak kunjung menjadi anggota meski sudah jadi kandidat selama puluhan tahun. 

Baca Juga: Perang Ukraina Terkini: Rusia Mulai Lakukan Serangan Balas Dendam

1. Shmyhal berharap ada lompatan besar dalam KTT Ukraina-UE

Ukraina Targetkan Masuk Uni Eropa dalam 2 TahunPerdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal (twitter.com/Denys_Shmyhal)

Pernyataan Shmyhal disampaikan dalam wawancaranya bersama media Politico pada Senin kemarin. Ia menyebut bahwa penetapan tenggat waktu tersebut merupakan rencana ambisius untuk masuk dalam Uni Eropa. 

"Kami punya rencana ambisius untuk bergabung dalam Uni Eropa dalam kurun waktu 2 tahun. Maka dari itu, kami memperkirakan tahun ini, 2023, kami sudah dapat memulai tingkat pra-masuk negosiasi," tutur Shmyhal. 

Keterangan ini dinyatakan menjelang KTT UE-Ukraina yang digelar di Kiev pada Jumat (3/2/2023) mendatang. Shmyhal juga menyatakan harapannya untuk memperoleh lompatan ke depan dalam pertemuan tersebut. 

"Kami mengharapkan progres dan akselerasi dalam jalur menuju kepada kesepakatan Ini terutama berkaitan dengan sejumlah sekto, seperti aturan visa bagi barang industri, penangguhan bea cukai untuk ekspor Ukriana, progres masuk dalam SEPA (Single Euro Payments Area) dan inklusi Ukraina dalam jangkauan jaringan mobile UE," tambahnya. 

Baca Juga: AS Tolak Sumbang Jet F-16 ke Ukraina 

2. Ukraina berupaya keras memberantas korupsi di negaranya

Shmyhal menekankan bahwa Ukraina di bawah pemerintahan Zelenskyy sudah berupaya memberantas korupsi dengan serius. Ia menyatakan bahwa Ukraina sudah menetapkan toleransi nol kepada pelaku korupsi. 

"Kami sudah mengupayakan pendekatan toleransi nol atas kasus korupsi. Ini menjadi langkah percepatan dengan pencopotan pejabat terduga korupsi. Sayangnya, korupsi tidak lahir kemarin, tapi kami pasti akan memberantas korupsi hingga ke akarnya," terang Shmyhal, dikutip Ukrinform

Ia menambahkan bahwa pemerintah sudah merevisi legislasi terbaru dalam Pengadilan Konstitusi Ukraina. untuk memenuhi keinginan Komisi Eropa dan Komisi Venesia. Perubahan itu akan diselesaikan pada minggu ini menjelang KTT Ukraina-UE. 

Baca Juga: China Sebut Perusahaan AS "Membantu" Rusia Perangi Ukraina

3. Ukraina akan melemahkan Rusia secara sistematis

Di sisi lain, Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina, Kyrylo Budanov mengatakan bahwa Ukraina harus melemahkan Rusia secara sistematis. Ia menyebut bahwa langkah ini untuk mengintegrasikan Euro-Atlantik dan struktur Eropa. 

"Menarik melihat bagaimana mayoritas cakupan informasi Rusia di internet, serta sejumlah oposisi saat ini. Ide terkait Putin yang disalahkan atas invasi ini mulai beredar dan masyarakat Rusia tidak bisa berbuat apapun. Faktanya, kita juga berperang dengan negara itu, di mana lebih dari 2/3 penduduknya mendukung aksi Putin," tegasnya, dikutip Ukrainska Pravda.

Budanov menekankan bahwa masa depan Rusia tidak bisa diprediksi dan seberapa banyak elemen yang akan memecahkan diri. Namun, ia menegaskan bahwa Ukraina akan membicarakan soal reparasi dan menyeret penjahat perang ke ranah hukum. 

"Tugas kami, tugas Ukraina adalah melemahkan secara sistematis Federasi Rusia. Maka, mengikuti tujuan ini, kami harus aktif asuk dalam Euro-Atlantik dan struktur Eropa dari segi politik, ekonomi, keamanan, hukum, kemanusiaan, dan pendidikan," sebut Budanov. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya