Uzbekistan Blokir Sistem Pembayaran Mir Buatan Rusia di Negaranya

Keputusan serupa diambil di bank Vietnam, Kazakhstan, Turki

Jakarta, IDN Times - Uzbekistan, pada Jumat (23/9/2022), memutuskan untuk menghentikan operasional sistem pembayaran Mir di negaranya. Keputusan ini dilakukan demi menghindari sanksi lanjutan yang dijatuhkan Barat kepada sistem pembayaran milik Rusia tersebut. 

Sebelumnya, Uzbekistan sudah memperingatkan warganya yang bermukim di Rusia agar tidak ikut dalam angkatan bersenjata Rusia. Hal itu setelah adanya pengumuman mobilisasi militer di Rusia dan tertangkapnya dua tentara yang mengaku sebagai warga Uzbekistan di Ukraina. 

1. Uzbekistan berdalih penutupan bukan karena sanksi

Keterangan di atas diungkapkan oleh pusat Uzcard pada Jumat pukul 09.00 waktu setempat. Uzcard berdalih bahwa penutupan sistem pembayaran asal Rusia tersebut dikarenakan masalah prosedur teknis. 

Mereka juga menyebut kartu pembayaran Mir memang tidak bisa digunakan lagi di negara Asia Tengah tersebut, tapi sistem pembayaran lokal masih berfungsi normal. Kepala Humas Uzcard, Sobirjon Mahmudov, menyebut bahwa keputusan ini tidak ada kaitannya dengan sanksi. 

"Prosedur perawatan tengah dilakukan oleh rekanan bank di Uzbekistan dan mereka meminta kami memblokir sementara proses pembayaran Mir di tengah perawatan," papar Mahmudov, dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Kyrgyzstan dan Uzbekistan Larang Warganya Gabung Militer Rusia

2. Bank di Kazakhstan, Turki, dan Vietnam sudah blokir sistem pembayaran Mir

Tak hanya Uzbekistan, bank terbesar di Kazakhstan, Halyk Bank juga sudah menangguhkan penggunaan kartu berlogo Mir mulai Rabu (21/9/2022). Sesuai keputusan itu, kartu dari Rusia itu tidak dapat digunakan pembayaran maupun tarik tunai di ATM. 

Tindakan ini dilakukan di tengah peringatan Kementerian Keuangan Amerika Serikat (AS) terkait kemungkinan sanksi kepada institusi yang mendukung dan menggunakan sistem pembayaran Mir di luar negeri, dilaporkan RFE/RL.

"Bank-bank tersebut melakukan hal yang masuk akal. Memutus Mir adalah hal terbaik untuk melindungi bank dari sanksi resiko bagi siapa pun yang berbisnis dengan Rusia. Kami memperkirakan akan ada bank lain yang memutus Mir karena mereka tidak mau mengambil resko mendapat sanksi," papar Kemenkeu AS. 

Pekan ini, AS sudah menekan bank di Turki agar menutup akses pembayaran tersebut, sehingga berujung penutupan akses di Isbank dan Denizbank. Selain itu, BIDV di Vietnam juga sudah menunda penggunaan kartu tersebut. 

3. Mir dibangun setelah aneksasi Krimea

Sistem pembayaran Mir dibangun oleh Rusia sebagai pembayaran domestik pada 2015, menyusul sanksi Barat atas aneksasi Krimea setahun sebelumnya. Sistem pembayaran di kartu itu diterima di beberapa negara lain, seperti Belarus dan Kazakhstan. 

Pemerintah Rusia menginginkan kartu berlogo Mir agar diterima di seluruh dunia, sehingga dapat mengurangi kesulitan finansial warga Rusia ketika pergi ke luar negeri. Maka dari itu, Rusia telah mengekspansi pembayaran tersebut ke negara-negara sekutunya. 

Dilaporkan The Moscow Times, lebih dari 100 juta karti berlogo Mir sudah diterbitkan dalam 7 tahun terakhir. Hal itu menunjukkan bahwa lebih dari setengah populasi Rusia setidaknya punya satu kartu tersebut. 

Baca Juga: PBB Beberkan Kejahatan Perang Rusia di Ukraina: Buktinya Mengerikan!

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya