Vaksin Denmark ABNCoV2 akan Jalani Uji Klinis pada Manusia

Diharapkan dapat meluncur akhir tahun ini

Kopenhagen, IDN Times - Denmark kini menjadi salah satu negara yang tengah mengembangkan vaksin COVID-19 buatan dalam negeri. Kandidat vaksin bernama ABNCoV2 tersebut bahkan sudah mendapatkan lampu hijau untuk diuji cobakan kepada manusia. 

Berdasarkan pengujian tahap awal vaksin kerja sama antara dua perusahaan vaksin dan Universitas Kopenhagen tersebut menunjukkan hasil yang efektif saat diujikan kepada monyet, tikus dan kelinci. 

1. Akan diujikan kepada puluhan relawan

Otoritas Denmark sudah menyetujui untuk melanjutkan pengujian vaksin buatan dalam negeri bernama ABNCoV2 kepada manusia. Sebelumnya vaksin Denmark tersebut sudah diujikan pada hewan seperti monyet, tikus dan kelinci dan bahkan berdasarkan pengujian tersebut menunjukkan hasil yang memuaskan. 

Nantinya vaksin tersebut akan diuji cobakan pada 42 relawan di Belanda usai adanya kerja sama dengan ilmuwan di Denmark. Relawan nantinya akan divaksinasi sebanyak dua kali dalam interval satu bulan dan akan terus dipantau untuk mendeteksi kemungkinan adanya efek samping, dilansir dari DR

Melansir dari Sputnik News, pada tahap kedua uji klinis pada manusia nantinya akan disuntikkan pada sekitar 300 hingga 500 relawan. Sementara untuk tahap ketiga yang menjadi tahap penentu, vaksin Denmark tersebut akan diuji cobakan pada 30 ribu hingga 50 ribu relawan. 

2. Vaksin dapat ditempatkan di pendingin biasa

Vaksin ABNCoV2 yang dikembangkan oleh Bavarian Nordic ini juga memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan vaksin lainnya. Menurut profesor di Universitas Kopenhagen sekaligus kepala di perusahaan vaksin Adaptvac Adam Sander mengungkapkan jika,

"Kita tidak hanya cukup beruntung untuk membuat vaksin yang sangat stabil tapi juga efektif sesuai dengan ekspektasi kita. Vaksin tersebut menunjukkan perlindungan dengan jangka waktu yang lama."

Bahkan kandidat vaksin Denmark ini disebut dapat ditempatkan dalam suhu kulkas rumahan pada umumnya. Sementara vaksin lain, seperti Pfizer/BioNTech, Moderna dan AstraZeneca yang harus ditempatkan di suhu sangat rendah, dilaporkan dari DR

Baca Juga: Denmark dan Jerman Tangkap 14 Terduga Teroris

3. Vaksin ABNCoV2 difokuskan untuk tangkal mutasi COVID-19

Melaporkan dari DR, meskipun kini Denmark sudah melakukan vaksinasi menggunakan vaksin yang sudah ada, tapi bukan berarti vaksin ABNCoV2 tidak akan relevan di Denmark. Menurut profesir desain vaksin dan pengiriman dari Departemen Farmasi Universitas Kopenhagen Camila Forged mengatakan, 

"Vaksin mungkin tidak akan digunakan dalam gelombang pertama vaksinasi, tapi vaksin akan berguna untuk menambah sistem imun dalam proses revaksinasi. Mungkin juga dapat berguna karena kita tidak tahu berapa lama vaksinasi ini akan berjalan."

Melansir dari Nordschleswiger, salah satu pengembang vaksin ini Bavaria Nordic mengungkapkan jika mereka tengah memperhatikan lebih pada mutasi COVID-19 yang membutuhkan vaksin dengan jangka panjang. Pihaknya mengucapkan jika, 

"Sementara vaksin lain sudah diterima dan digunakan untuk melawan pandemik, tapi panjang dan tingkat proteksi yang ditawarkan untuk melawan varian baru masih belum diketahui. Ini menggarisbawahi kebutuhan prioritas pengembangan vaksin generasi baru dalam melawan COVID-19. Sedangkan COVID-19 akan selalu ada sebagai penyakit menular dan kita harus menghadapinya."

Baca Juga: Denmark Kembangkan Paspor Digital Bagi Warga yang Sudah Divaksinasi

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya