Vaksin Jerman, CureVac Punya Hasil Efikasi 48 Persen

Menunjukkan hasil yang kurang memuaskan

Tübingen, IDN Times - Perusahaan Bioteknologi Jerman CureVac mengungkapkan jika vaksin COVID-19 yang dikembangkannya hanya menunjukkan efikasi 48 persen. Hasil tersebut terbilang mengecewakan, pasalnya kandidat vaksin CureVac selama ini menjadi harapan di tengah kurangnya pasokan vaksin di Uni Eropa. 

Vaksin CureVac Jerman ini merupakan tipe vaksin yang menggunakan teknologi terkini berbasis mRNA, seperti halnya vaksin Pfizer/BioNTech dan Moderna. Selain itu, proses uji coba vaksin tersebut dilakukan di beberapa negara Amerika Latin dan Eropa. 

1. Hasil akhir menunjukkan vaksin CureVac memiliki efikasi 48 persen

Perusahaan Bioteknologi Jerman CureVac sudah mengumumkan hasil uji klinis kandidat vaksin COVID-19 yang dikembangkannya pada Rabu (30/06/2021). Namun hasil efikasi yang ditunggu-tunggu justru terbilang mengecewakan, pasalnya vaksin CVnCoV atau CureVac tersebut hanya memiliki tingkat kefektifan sebesar 48 persen. 

Dikutip dari RT, hasil efikasi tersebut sesuai dengan data uji klinis yang diujikan kepada 40 ribu relawan di sepuluh negara Amerika Latin dan Eropa. Pihak perusahaan mengatakan, "Di tengah varian yang menyebar saat dilakukannya uji klinis tahap akhir, CVnCoV menunjukkan efikasi sebesar 48 persen melawan wabah COVID-19, termasuk pada seseorang tanpa gejala pernapasan."

2. Punya efikasi hingga 53 persen pada orang berusia 18-60 tahun

Baca Juga: Jerman Selesaikan Penarikan Pasukan dari Afghanistan

Meskipun secara keseluruhan vaksin CureVac memiliki efikasi sebesar 48 persen, menurut CEO CureVac Dr Franz-Werner Haas mengatakan vaksin ini efektif pada kelompok tertentu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada orang berusia 18-60 tahun diketahui vaksin CureVac dapat menunjukkan keefektifan sebesar 53 persen. 

Bahkan vaksin tersebut juga menunjukkan perlindungan melawan gejala COVID-19 sedang dan ringan. Di samping itu, seluruh relawan yang berpartisipasi dalam uji klinis ini sudah mendapatkan perlindungan sempurna terutama pada usia muda dan dapat menghindarkan dari kematian, dilansir dari Die Zeit.

3. CureVac tetap akan dilanjutkan meski kurang memuaskan

Vaksin Jerman, CureVac Punya Hasil Efikasi 48 PersenLogo CureVac. (instagram.com/pergaminoverdad.com.ar)

CFO CureVac, Pierre Kemula membela vaksin produksi perusahaannya terkait hasil yang kurang memuaskan ini. Rendahnya hasil efikasi ini diduga lantaran vaksin ini diuji ketika munculnya berbagai varian baru yang disebut lebih berbahaya, seperti varian Alpha, Beta, Gamma dan Delta. 

Dilansir dari CNBC, Kemula juga mengatakan bahwa, "Kita harus berbicara dengan EMA dan memastikan bahwa kita membuka dialog dan memberikan semua data yang kita miliki untuk menilai efektifitas ke depan."

Terkait dengan kelanjutan vaksin CureVac ini, Kemala juga berkata, "Kita sudah memiliki kontrak dengan Komisi Eropa untuk memberikan suplai 225 juta dosis, maka saya pikir yang kita butuhkan saat ini adalah melaju ke depan. Banyak suntikan yang harus diberikan dan banyak orang di bawah usia 60 tahun yang belum mendapatkan akses vaksin COVID-19. Maka kita bisa ikut berkontribusi baik dalam jangka pendek, menengah maupun panjang." 

Baca Juga: Jerman Telah Menarik Mundur Seluruh Pasukannya dari Afganistan

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya