Venezuela Bersedia Tukar Tawanan dengan AS

AS bebaskan keponakan Presiden Maduro

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Venezuela pada Sabtu (1/9/2022), bersedia bertukar tawanan dengan Amerika Serikat (AS). Keputusan ini dilakukan seiring mencairnya ketegangan kedua negara dalam beberapa bulan terakhir, terutama setelah pecahnya perang Rusia-Ukraina. 

Pada Juni lalu, delegasi AS sudah berkunjung ke Venezuela secara diam-diam untuk mengupayakan pembebasan warganya yang ditahan. Meskipun demikian, AS terus menekan pemerintahan Nicolas Maduro agar bersedia berunding dengan pihak oposisi yang dipimpin Juan Guaido. 

Baca Juga: Gokil! Presiden Venezuela Janji Ekspor Minyak ke Seluruh Dunia

1. Sebanyak tujuh tahanan AS ditukar dengan dua tahanan Venezuela

Pertukaran tahanan ini dilakukan dengan menukarkan tujuh warga negara AS yang ditahan di Venezuela selama lima tahun atas kasus korupsi. Warga AS yang dibebaskan meliputi lima pekerja Citgo, yang dirayu untuk datang ke Venezuela pada akhir 2017, tapi mereka justru ditangkap di Caracas. 

Sementara itu, ketujuh orang warga AS itu ditukar dengan dua keponakan istri Presiden Nicolas Maduro yang ditahan lantaran terlibat dalam pengedaran narkoba. Kedua orang tersebut ditangkap pada 2015 di Haiti dan kemudian diadili di New York. 

Proses transfer tahanan ini dilakukan di negara Karibia, St. Vincent dan Grenadine pada Sabtu. Kemudian tahanan tiba di lokasi yang sudah ditentikan dengan pesawat yang berbeda dan ditukarkan. 

"Saya bersyukur atas kerja keras dan dedikasi seluruh jajaran di Pemerintah AS membuat ini semua berhasil dilakukan, dan saya memberikan komitmen kami dan kepercayaan kepada warga Amerika yang ditahan di luar negeri, terutama ditahan karena sebuah kesalahan" papar Biden, dilansir The Hill.

Baca Juga: Gokil! Presiden Venezuela Janji Ekspor Minyak ke Seluruh Dunia

2. Masih ada empat warga AS ditahan di Venezuela

Sampai saat ini, masih terdapat empat warga AS yang ditahan di Venezuela, termasuk dua mantan Green Berets, Luke Denman dan Airan Berry. Keduanya terlibat dalam upaya menyingkirkan Maduro dari pemerintahannya pada 2019. 

Sedangkan dua orang lainnya, bernama Eyvin Hernandez dan Jerrel Kenemore yang ditahan karena dituding masuk secara ilegal ke Venezuela melalui perbatasan Kolombia. Namun, empat tahanan itu digunakan Venezuela sebagai alat tawar-menawar dalam menukar tawanan, dilaporkan Associated Press.

Pasalnya, Venezuela sebelumnya bersedia membebaskan seluruh warga AS di negaranya apabila AS mau membebaskan Alex Saab dan dua keponakan Maduro. Sayangnya, hal itu tidak disetujui, sehingga masih ada beberapa warga yang belum dibebaskan. 

Pemerintahan AS di bawah Biden juga masih harus bekerja keras karena terdapat sekitar 60 warga AS yang ditahan di luar negeri. Namun, fokus utamanya mengarah ke Rusia, di mana seorang pebasket perempuan Brittney Griner dan seorang warga lain bernama Paul Whelan.

Baca Juga: Eropa Terancam Membeku, Rusia: Salahkan Amerika Serikat!

3. Rubio sebut warga AS di seluruh dunia dalam bahaya

Venezuela Bersedia Tukar Tawanan dengan ASIlustrasi bendera Amerika Serikat. (pexels.com/@sonneblom)

Senator Florida, Mario Rubio pada Minggu (2/10/2022), mengungkapkan bahwa pertukaran tahanan antara AS dan Venezuela akan menempatkan warga Amerika Serikat di seluruh dunia dalam bahaya. 

"Dua warga Venezuela yang dibebaskan adalah keponakan Presiden Maduro yang dihukum sebagai pengedar narkoba. Mereka ditahan setelah diadili secara adil di AS dan sesuai degan bukti-bukti yang jelas," kata Rubio, dilansir The Hill.

"Sekarang kita menempatkan label harga pada warga Amerika. Setiap saat Anda melakukan persetujuan, saya ingin warga dibebaskan sebanyak mungkin. Namun, setiap saat ingin mengembalikan warga AS, saya harus menahannya sampai saya punya bahan tawar-menawar."

"Seluruh tirani dan diktator di seluruh dunia akan menjerat warga Amerika karena ketika saatnya mereka membutuhkan sesuatu, mereka dapat menukarkannya. Saya pikir pembebasan tujuh warga AS dengan dua keponakan Maduro adalah sebuah kemenangan bagi Maduro dan sayangnya warga AS di seluruh dunia dalam bahaya sekarang," tuturnya. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya