Venezuela Sebut Temukan Obat Ajaib Penetralisir COVID-19

Disebut memiliki keefektifan hingga 100 persen

Caracas, IDN Times - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro pada hari Minggu (24/01) mempersembahkan sebuah obat penyembuh coronavirus. Bahkan obat bernama Corvatitir tersebut yang digadang-gadang sebagai obat ajaib tersebut disebut 100 persen efektif menetralisir virus COVID-19.

Namun pernyataan Maduro tersebut menimbulkan kontroversi akan keefektifan obat tersebut. Tak ayal banyak ahli medis yang menganggap obat tersebut tidak didukung penelitian dan percobaan klinis. 

1. Disebut obat yang ampuh lawan COVID-19

Presiden Nicolas Maduro pada hari Minggu (24/01) memperkenalkan produk obat COVID-19 terbarunya yang disebut ampuh dalam menetralisir virus berbahaya tersebut. Bahkan obat bernama Carvativir tersebut disebut sudah diuji coba kepada pasien di rumah sakit dan memiliki keefektifan mencapai 100 persen serta tidak memiliki efek samping, dilansir dari El Tiempo

Mengutip dari Reuters, Maduro dalam siaran langsung televisi nasional juga mengatakan apabila, "Obat tersebut sudah menjalani enam bulan penelitian, percobaan dan aplikasi klinis. Kepada orang yang sakit, sangat sakit maupun pasien yang tengah diisolasi dan mereka sudah pulih"

2. Banyak anggap obat tersebut tak punya dasar klinis

Baca Juga: Angkatan Laut Venezuela Tahan Kapal Nelayan Guyana

Melansir dari Reuters, menanggapi rilisnya obat droplet COVID-19 bernama Carvativir tersebut sejumlah dokter mengatakan apabila obat tersebut terbuat dari timi dan beragam rempah lain. Namun bahan tersebut sudah digunakan sebagai pengobatan tradisonal ratusan tahun lalu sebelum coronavirus terbentuk. 

Menurut keterangan dokter RS di Boston bernama dr. Francisco Marty melalui sosial medianya memberikan komentar jika, "Obatan bernama Carvativir yang diklaim untuk pengobatan COVID-19 tidak memiliki dasar dari semua data klinis. Namun jumpa pers yang dilakukan Maduro mungkin akan membuat trending di sosial media"

3. Sebelumnya Maduro pernah mengatakan hal yang sama

Melaporkan dari El Tiempo, pengakuan Maduro mengenai penemuan obat penyembuh COVID-19 ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya pada bulan Maret, ia pernah mengatakan apabila menemukan obat bernama 'interferon'. Kemudian pada bulan November, Maduro juga memresentasikan molekul yang dapat mentralisir coronavirus bernama 'DR-10' yang berupa cairan berwarna kuning. 

Bahkan Venezuela berencana untuk mengekspor ribuan dosis obat Carvativir ke beberapa negara yang menjalin relasi dagang dengannya, seperti Kuba, Nikaragua, Bolivia, Haiti dan negara-negara di Karibia lainnya, dilansir dari Marca

Baca Juga: Bantu Industri Minyak, Venezuela Buka Investasi Asing

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya