Warga Belgia Diculik-Disiksa Usai Curi Narkoba dari Geng Kriminal

Korban dililit es batu kemudian diangini supaya hypotermia

Jakarta, IDN Times - Seorang lelaki asal Belgia diculik dan disiksa oleh geng pengedar narkoba di Coin, Malaga, Spanyol. Bukannya tanpa sebab, tindakan kekerasan terjadi akrena lelaki itu mencuri belasan ton narkoba dari geng kriminal. 

Sebelumnya, aksi penculikan dan penipuan sudah sering terjadi di Spanyol yang menimpa para imigran Honduras. Mereka dipaksa bekerja sebagai perawat lanjut usia dengan bayaran yang jauh di bawah standar. 

1. Pelaku meminta uang tebusan Rp24 miliar atas narkobanya yang dicuri

Berdasarkan penyidikan dari aparat kepolisian, kejadian ini berlangsung pada 1 Juni 2021, ketika lima orang menyandera seorang warga Belgia. Kala itu, korban disandera saat hendak masuk ke dalam mobilnya di San Pedro Alcántara, yang terletak di Kota Marbella. 

Kemudian, para pelaku membawanya ke sebuah pedesaan di Coin yang berjarak 30 kilometer dari Marbella. Ia mendapatkan siksaan dan tidak boleh tidur selama lima hari lantaran para pelaku meminta uang tebusan narkobanya yang dicuri sebesar 1,5 juta euro (sekitar Rp24 miliar).

Penculik juga menghalangi korban untuk tidur setiap malam dan memukulinya secara berulang kali. Bahkan, mereka membalut tubuh korban dengan kantong es dan kipas angin untuk membuatnya hypotermia. 

Menurut keterangan Polisi Nasional, korban telah melakukan pencurian narkoba yang hendak dikirim ke salah satu anggota geng. Akibat kejadian ini, anggota geng meminta tebusan kepada keluarga korban, tetapi keluarganya justru menghubungi aparat penegak hukum, dilansir dari El Pais

Baca Juga: Belgia Siap Bantu Perempuan Polandia yang Ingin Melakukan Aborsi

2. Sebanyak 12 orang ditangkap akibat melakukan penyiksaan

Dikutip dari Market Research Telecast, Polisi Nasional dalam operasi Shai ini sudah berhasil meringkus beberapa jaringan kriminal yang dipimpin warga Prancis keturunan Arab, yang memiliki bisnis penyelundupan narkoba internasional. 

Sementara itu, 12 orang sudah ditahan yang terdiri dari empat warga Prancis dan delapan warga Spanyol. Kesemuanya dalam kisaran usia 19-51 tahun yang tinggal di El Principe, Ceuta dan Marbella, Malaga serta Benalmadena dan Coin. 

Semua pelaku yang berhasil ditangkap akan dituntut hukuman aksi kriminal penculikan, perampokan, disertai kekerasan, dan intimidasi. Bahkan, empat di antaranya sudah dijebloskan ke dalam penjara. 

3. Malaga menjadi lokasi tepat bagi para geng narkoba

Geng yang dipimpin oleh pebisnis Prancis berdarah Maghreb ini sudah terlibat dalam penyelundupan narkoba internasional. Beberapa di antara anggota terkenal sadis. Mereka bahkan dipersenjatai dan diberikan kendaraan dengan teknologi terkini. 

Sedangkan untuk mengidentifikasi seluruh anggotanya, pada 15 September lalu, polisi sudah mengerahkan lebih dari 70 agennya. Aksi kepolisian juga dilakukan secara bersamaan dan terkoordinir untuk menggerebek tujuh rumah di Marbella, Coin dan Ceuta, yang berhasil menangkap 12 orang termasuk pemimpinnya. 

Di sisi lain, Marbella, Estepona dan kota kecil di dekatnya telah menjadi lingkungan yang sempurna bagi sejumlah geng narkoba. Para penyelundup itu mengambil keuntungan dari tersebarnya area permukiman dan menyelesaikan masalahnya di jalanan dengan membawa senjata api. 

Sejak 2018, otoritas setempat telah melaporkan sekitar 20 kematian akibat kasus kekerasan di berbagai sudut Kota Malaga, yang memiliki area pesisir sepanjang 60 km, dilansir dari El Pais

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya