Warga Gelar Demo Terbesar Anti-Pemerintah di Polandia

Tolak kebijakan pemerintah

Jakarta, IDN Times - Ratusan ribu warga Polandia gelar demonstrasi anti-pemerintah pada Minggu (4/5/2023) petang. Mereka kecewa atas kebijakan pemerintahan pimpinan Partai Hukum dan Keadilan (PiS) untuk menginvestigasi oposisi Donald Tusk yang dianggap sebagai agen Rusia. 

Pekan lalu, Komisaris Hukum Uni Eropa (UE), Didier Reynders, mengungkapkan kekhawatirannya atas keputusan Polandia mendirikan komisi investigasi pengaruh Rusia. Ia menyebut hukum itu dapat mencabut hak warga terpilih sebagai pejabat publik. 

Sementara, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS)  khawatir kebijakan tersebut dapat disalahgunakan untuk merusak pemilihan umum yang adil dan bebas di Polandia. 

1. Sekitar 500 ribu warga ikut demo akbar di Warsawa

Sebanyak 500 ribu warga melangsungkan aksi long-march di Warsawa untuk memrotes keputusan PiS. Demonstrasi ini diselenggarakan bersamaan dengan perayaan penyelenggaraan pemilu dan berakhirnya era komunisme di Polandia 34 tahun lalu.

Demonstran yang hadir menyatakan dukungannya kepada mantan Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, yang dikenal sebagai pemimpin Partai Civic Platform (PO). Mereka merasa bahwa PiS berusaha mengalahkan PO dengan cara kotor. 

"Anda semua berada di sini karena punya kepercayaan bahwa kami akan menang. Di sini saya berjanji kepada Anda semua. Kami akan memenangkan pemilu ini dan PiS harus bertanggung jawab atas ini," ujar Tusk, dikutip Politico.

Demonstrasi itu disebut sebagai demo terbesar di Polandia dalam beberapa dekade terakhir. Oposisi merasa bahwa keputusan tersebut disengaja untuk menyingkirkan Tusk dalam ranah politik hingga 10 tahun ke depan. 

Baca Juga: Polandia Setujui Investigasi Dugaan Pengaruh Rusia pada Politikus

2. Tusk serukan warga tidak diam memperjuangkan demokrasi

Dilaporkan The First News, Tusk yang memimpin pidato di hadapan ribuan demonstran di Lapangan Kastil Warsawa mengajak warga agar tidak diam. Ia juga menekankan kembali tujuan ribuan demonstran tersebut turun ke jalan. 

"Kenapa setengah juta warga Polandia turun ke jalan hari ini? Karena kami merasa bahwa Polandia sudah dikuasai oleh orang yang tidak punya hati, orang yang mengubah makna solidaritas, dan orang yang mengambil alih kebebasan kami setiap harinya," tutur Tusk. 

"Demokrasi akan mati dengan diam. Mulai hari ini, tidak ada lagi diam. Hari ini, Anda menyuarakan suara dari 38 juta rakyat Polandia, menyuarakan demokrasi, sehingga itu tidak mati. Meski mendapat serangan setiap hari dari PiS," tambahnya. 

Sementara, Wali Kota Warsawa Rafał Trzaskowski menyatakan kepada demonstran agar komunitas yang bebas dan berani harus dibangun kembali. Ia menyebut otoritas telah merusak demokrasi dan memolitisasi institusi independen. 

3. Morawiecki sebut demo ajakan dari Tusk

Warga Gelar Demo Terbesar Anti-Pemerintah di PolandiaPerdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki. (twitter.com/MorawieckiM)

Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, mengungkapkan bahwa demonstrasi akbar tersebut bukan protes warga secara spontan. Ia menganggap bahwa demonstrasi tersebut diorganisir oleh old foxes, sosok yang licik dalam politik Polandia. 

"Demonstrasi tersebut merupakan ajakan dari pemimpin Tusk sebagai bentuk protes dalam melawan tingginya harga, pencuri, pembohong, dan memperjuangkan demokrasi dan kebebasan pemilu kata pencetus demo," terang Morawiecki. 

"Saya tidak pernah melawan kebebasan pandangan, terlepas dari siapa mereka. Dalam keindahan demokrasi, siapapun punya kebebasan berekspresi, meski dalam bentuk ekspresi yang keras. Itu membuat saya tertawa ketika ada old foxes yang berada di dalam politik lama dan mengorganisir demo anti-pemerintah dan membuatnya seperti aksi protes warga," sambungnya. 

Morawiecki menambahkan, tidak akan menentang ide penyelenggaraan demonstrasi tersebut. Namun, ia meyakinkan bahwa tidak ada perubahan akibat demonstrasi akbar di Warsawa itu. 

Baca Juga: Polandia Larang Masuk Truk Asal Belarus dan Rusia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya