Warga Paraguay Protes Tuding Ada Kecurangan dalam Pilpres

Demonstrasi berujung kericuhan

Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Paraguay menggelar demonstrasi akbar di Asuncion pada Selasa (2/5/2023), setelah diumumkannya Santiago Pena sebagai pemenang pilpres. Mereka menilai bahwa pilpres kali ini diwarnai aksi kecurangan dan menuntut pemungutan suara ulang. 

Menjelang pilpres, Paraguay telah dibagi menjadi dua kubu yang membela Santiago Pena dan Efrain Alegre. Kedua kandidat memiliki pandangan yang berbeda. Jika Pena cenderung meningkatkan lapangan pekerjaan, Alegre berfokus pada pemberantasan korupsi dan pembukaan relasi dengan China. 

Santiago Pena akhirnya ditetapkan sebagai pemenang dalam pilpres Paraguay usai memperoleh suara 43 persen. Ia berhasil mengungguli dua lawan terberatnya, Efrain Alegre dan Payo Cubas dengan perolehan 27 dan 23 persen. 

Baca Juga: Profil Santiago Pena, Presiden Terpilih Paraguay yang Pro Taiwan 

1. Sebanyak 80 demonstran ditangkap akibat picu kerusuhan

Kepala Polisi Nasional Paraguay, Gilberto Fleitas mengumumkan penangkapan 80 orang yang dituding sebagai dalang kericuhan dalam demonstrasi di depan gedung Kejaksaan Elektoral Paraguay (TSJE) dan di beberapa kota lainnya. 

Demonstran disebut melakukan aksinya dengan memblokade jalan dan merusak spanduk kampanye Santiago Pena. Selain di Asuncion, aksi protes ini dilakukan di berbagai wilayah, terutama di Amambay, Central, dan Guaira. 

Dilaporkan CNN, polisi menyebut terdapat 2 ribu orang yang menyerang dan melawan aparat kepolisian yang bertugas di lapangan, sehingga terpaksa menembak dengan peluru karet. Bentrokan antara demonstran dan aparat kepolisian mengakibatkan sedikitnya 10 aparat terluka. 

Baca Juga: Bos Intelijen AS Kunjungi Paraguay Jelang Pilpres, Bahas Apa?

2. Demonstrasi tolak hasil pilpres diprakarsai Payo Cubas

Demonstrasi ini didorong ajakan salah satu calon Presiden Antonio Cubas Colomés yang keluar di tempat ketiga di bawah Pena dan Alegre. Kandidat sayap kanan itu megajak seluruh pendukungnya untuk memrotes atas dugaan pelanggaran pilpres di Cuidad del Este pada Senin (1/5/2023) malam. 

Sedangkan istri Cubas, Yolanda Paredes yang juga terpilih sebagai senator diketahui sudah tiba di depan gedung TSJE pada Selasa. Ia ikut memimpin demonstran untuk menolak hasil pilpres dan meminta audit mesin pemungutan suara. 

"Kami tidak puas dengan hasil ini. Pilpres sudah dicuri dari kami dengan sangat mudahnya. Di sini TSJE semuanya tidak resmi. Ini adalah matriks yang tidak eksis," papar Paredes, dikutip Pagina12.

Menanggapi hal ini, dua kandidat lain, Efrain Alegre dan Euclides Acevedo ikut membuka suara lewat cuitan Twitter. Mereka meminta agar TSJE melakukan perhitungan hasil pilpres secara manual, tidak dengan komputer. 

Baca Juga: Diduga Korupsi, Eks Presiden dan Wapres Paraguay Dapat Sanksi AS

3. Mendagri Paraguay sebut pilpres berjalan dengan transparan

Menteri Dalam Negeri Paraguay, Federico Gonzalez menjawab pertanyaan dari CNN soal protes hasil pilpres. Ia menyebut bahwa semua proses pemungutan suara dilakukan secara adil dan transparan. 

"Proses pilpres ini sepenuhnya dilakukan secara transparan dan setiap menit dinilai pada saat ini. Prosedur masih belum selesai sepenuhnya. Kemarin, hasilnya sudah diketahui dan sekarang tinggal proses penilaian," terang Gonzalez. 

Gonzalez menambahkan bahwa aparat keamanan masih akan disiagakan di depan kantor TSJE sejak 2 hari sebelum penyelenggaraan pilpres. Keberadaan aparat masih akan dilanjutkan sampai kondisi pulih seperti semula. 

Dilansir Reuters, Organization of American States (OAS) mengatakan bahwa tidak ada yang perlu diragukan dari hasil pilpres di Paraguay. Pihaknya menambahkan bahwa pilpres diselenggarakan sesuai dengan hukum dan damai. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya