Warga Republik Dominika Ikut Protes Dekriminalisasi Aborsi

Ikuti aktivis yang dirikan tenda di depan Istana Negara

Santo Domingo, IDN Times - Ratusan warga Republik Dominika dari berbagai lapisan masyarakat melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Pemerintahan. Mereka melakukan aksi tersebut sebagai dukungan kepada para aktivis yang menuntut dekriminalisasi aborsi dalam tiga kondisi kehamilan. 

Republik Dominika menjadi salah satu negara yang melarang secara penuh hukum aborsi di Amerika Latin. Selain Republik Dominika, terdapat Nikaragua, Honduras, Haiti, Suriname dan El Salvador yang melarang aborsi. 

1. Sudah sebulan aktivis dirikan tenda di depan Istana Negara

Warga Republik Dominika Ikut Protes Dekriminalisasi AborsiPendemo untuk menyuarakan tuntutan dekriminalisasi aborsi di Republik Dominika. (twitter.com/nidiaguzman)

Sudah lebih dari satu bulan lamanya aktivis pro aborsi melakukan aksi protes dengan mendirikan tenda di depan Istana Negara yang berada di ibukota Santo Domingo. Bahkan para aktivis menjulukinya sebagai tenda harga diri atau resistensi sebagai bentuk protes kepada pemerintah. 

Selama ini aktivis telah berjuang agar dikabulkannya pelegalan aborsi dan dekriminalisasi yang disebabkan tiga kasus dalam Kode Penal. Mereka meminta diperbolehkannya aborsi dalam tiga kondisi ketika perempuan hamil dikarenakan ibunya dalam bahaya, disebabkan pemerkosaan dan ketika janin tidakmemiliki kondisi memungkinkan untuk hidup, dikutip dari Proceso

2. Ratusan warga datang untuk beri dukungan pada aktivis

Baca Juga: Republik Dominika Akan Bangun Pagar di Perbatasan Haiti

Ratusan warga dari berbagai lapisan masyarakat mendatangi perkemahan yang didirikan oleh aktivis untuk melakukan aksi demonstrasi terkait aborsi. Bahkan mereka secara ramai-ramai mendatangi Gedung Pemerintahan untuk mendukung usaha yang dilakukan aktivis selama kurang lebih satu bulan lamanya. 

Bahkan aktivis selama ini juga mendapatkan dukungan dari sejumlah organisasi perempuan, politisi, para ahli, Sekolah Kedokteran dan Keperawatan. Aksi demonstrasi ini sebagai upaya untuk meningkatkan suara agar undang-undang tersebut dapat terealisasi, dilansir dari France24.

3. Pendemo menuntut janji Presiden Luis Abinader

Warga Republik Dominika Ikut Protes Dekriminalisasi AborsiPendemo yang meminta dekriminalisasi aborsi di Republik Dominika. (twitter.com/CoalicionxMujer)

Melansir dari Swiss Info, aktivis meminta Presiden Luis Abinader dan pemerintahannya untuk konsisten dengan apa yang ia janjikan dalam kampanyenya. Diketahui Presiden Luis Abinader yang baru saja terpilih pada Agustus 2020 lalu telah mengampanyekan dukungan terkait masalah ini. 

Abinader sebelumnya juga pernah mengatakan jika akan mengadakan inklusi dalam tiga kasus Kode Penal yang berisi, "Menyetujui hak asasi, memperkuat demokrasi dan menyelamatkan lebih banyak nyawa, karena banyaknya wanita, remaja perempuan yang meninggal akibat tidak mendapatkan layanan kesehatan untuk membantu terkait situasi tersebut."

Republik Dominika selama ini dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat kehamilan anak dan remaja tertinggi di Benua Amerika. Negara tertinggi ketiga dengan tingkat kematian ibu tertinggi dan peringkat kelima kasus pembunuhan perempuan tertinggi. 

Baca Juga: Republik Dominika Akan Bangun Pagar di Perbatasan Haiti

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya