Warga Texas Terciduk Selundupkan Migran Meksiko ke AS Pakai Peti Mati

Terancam hukuman lima tahun penjara

Jakarta, IDN Times - Seorang warga negara bagian Texas, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (25/1/2022) mengaku telah menyelundupkan imigran asal Meksiko. Uniknya, ia mengaku telah membawa dua imigran itu menggunakan peti mati dengan bendera AS.

Belakangan ini, perbatasan AS-Meksiko terus dibanjiri imigran yang hendak memasuki Negeri Paman Sam. Bahkan, berbagai cara nyeleneh dilakukan untuk dapat menghindari sergapan penjaga perbatasan. 

 

Warga Texas Akui Selundupkan Imigran Menggunakan Peti Mati

1. Bisa mendapat hukuman lima tahun penjara dan denda Rp3,5 miliar

Pria asal Texas bernama Zachary Taylor Blood telah menjalani persidangan di Pengadilan Federal Corpus Christi dan divonis bersalah. Bahkan, ia terancam mendapat hukuman penjara maksimum sampai lima tahun lantaran menyelundupkan imigran menggunakan peti mati. 

Selain mendapat hukuman penjara, ia juga terancam didena hingga 250 ribu dolar AS atau senilai Rp3,5 miliar. Akan tetapi, ia akan tetap ditahan sampai resmi dijebloskan ke penjara pada 11 Mei mendatang. 

Aksi kriminal yang dilakukan oleh laki-laki 33 tahun itu terjadi pada Oktober lalu di perbatasan AS-Meksiko. Alih-alih ingin mengelabui petugas, ia justru tertangkap basah membawa imigran gelap dan ditangkap, dilansir dari Associated Press

Baca Juga: Meksiko Temukan 28 Migran Nikaragua di Dalam Ambulans Palsu

2. Peti mati dalam kondisi yang buruk dan ditutup bendera

Dikutip CBS News, investigator mengatakan bila kejadian berlangsung pada 26 Oktober 2021 ketika Blood mengendarai mobil van berwarna abu-abu dan membawa peti mati. Namun, ketika berada di titik pengecekan Falfurrias, Texas, ia justru membuat curiga aparat lantaran mengatakan jika membawa "seseorang yang tewas, tentara Angkatan Laut."

Kecurigaan lain dari aparat penjaga perbatasan saat melihat peti mati yang dalam kondisi buruk dan bendera hanya dipasang dengan selotip. Setelah memaksa membuka peti, aparat penegak hukum menemukan dua warga negara Meksiko yang bersembunyi di dalam peti mati. 

Kedua warga negara Meksiko itu mengaku jika mereka membawa penyelundup untuk mengantarkan mereka ke San Antonio. Mereka juga berkata, setelah menyeberangi sungai ke AS, mereka langsung pergi ke area parkir untuk bertemu dengan Blood dan masuk ke dalam peti untuk kemudian diantar. 

3. Gubernur Texas gelar operasi untuk melawan penyelundupan imigran

Beberapa bulan terakhir, Texas telah berusaha keras membendung arus imigran gelap dari berbagai negara yang hendak masuk melewati perbatasan Meksiko. Akibatnya, Gubernur Greg Abbott meluncurkan aksi pelucutan sendiri dan menuding aksi Presiden Joe Biden kurang cukup untuk menegakkan hukum. 

Selain itu, Abbott pada Kamis (27/1/2022) juga sudah meminta bantuan dari Kejaksaan Agung untuk melawan kartel narkoba dan penyelundupan imigran. Gubernur sempat mengadakan pertemuan di Texas Selatan untuk memulai operasi Lone Star, dilansir Border Report.

Sebelum kasus ini, seorang warga Florida juga divonis bersalah lantaran terlibat kasus penyelundupan imigran dari India lewat perbatasan AS-Kanada. Bahkan, keempat imigran ditemukan tewas terkena badai salju di Manitoba. 

Baca Juga: Presiden Guatemala: Hukuman Berat Bagi Penyelundup Migran

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya