Yordania Buka Konjen Maroko di Sahara Barat Saat Situasi Memanas

Negara Arab kedua yang membuka konjen di Sahara Barat

Rabat, IDN Times - Pada hari Kamis (19/11) Yordania berencana membuka kantor konsulat jenderal di Sahara Barat, tepatnya di Kota Laayoune. Hal ini juga terkait dengan dukungan Yordania kepada Maroko terkait masalah sengketa Sahara Barat dengan kelompok Polisario yang didukung Aljazair. 

Pasalnya hubungan antara Maroko dan Polisario tengah meruncing belakangan ini setelah sepakat berdamai hampir 30 tahun lamannya. Atas pembukaan kantor konjen ini maka Yordania menjadi negara Arab kedua yang membuka konjen di Sahara Barat setelah Uni Emirat Arab beberapa waktu lalu.

1. Raja Yordania menghubungi langsung Raja Maroko

Raja Abdullah II dari Yordania mengutarakan langsung kepada Raja Mohammed VI melalui telepon atas pengakuannya atas Sahara Barat sebagai wilayah Maroko. Keputusan yang dilakukan oleh Yordania ini termasuk penting untuk membantu isu terkait integritas teritorial Maroko, dilansir dari The North Africa Post

Sebelumnya Yordania juga mendukung penuh keputusan Maroko untuk mempertahankan perbatasan Guerguerat setelah tiga minggu diblokade oleh kelompok militan Polisario. Bahkan ia juga memberikan selamat atas aksi sukses yang dilakukan oleh Raha Mohammed VI, dikutip dari Morocco World News

2. Sudah ada 17 negara yang membuka konjen di Sahara Barat

Keputusan ini membuat Yordania sebagai negara Teluk kedua setelah UEA yang memiliki konsulat jenderal di Laayoune yang merupakan kota terbesar di Sahara Barat. Sebelumnya terdapat 16 negara Afrika yang sudah membuka konjen di wilayah sengketa antara Maroko dan pendukung kemerdekaan Polisario, dikutip dari Arab News

Namun Maroko mendapatkan banyak dukungan terkait masalah ini dari berbagai negara Afrika setelah masuk dalam anggota Uni Afrika pada tahun 2017.

Baca Juga: Konflik Maroko dan Polisario Kembali Memanas Usai 29 Tahun Berdamai

3. Hanya Aljazair yang menentang pendudukan Maroko di Sahara Barat

Yordania Buka Konjen Maroko di Sahara Barat Saat Situasi MemanasPengiriman bantuan dari Aljazair untuk para pengungsi asal Sahara Barat. twitter.com/Ambalgindc/

Melansir dari Arab News, Aljazair menjadi satu-satunya negara Afrika yang menentang aksi Maroko di Sahara Barat selama ini. Hal ini lantaran Aljazair merupakan pendukung kelompok Polisario yang menginginkan kemerdekaan sepenuhnya bagi Republik Demokratik Arab Sahrawi dan mengharapkan diadakannya referendum.

Namun pihak Rabat sebelumnya sudah melakukan inisiatif otonomi pada PBB di tahun 2007. Hal itu mengupayakan Sahara Barat menjadi wilayah semi otonomi di bawah kedaulatan Maroko. Rencana tersebut akan memberikan otonomi ekonomi dan politik pada Sahrawi sedangkan Maroko tetap bertanggung jawa dalam hal diplomasi dan pertahanan, dilaporkan dalam Morocco World News

Baca Juga: Konflik Maroko dan Polisario Kembali Memanas Usai 29 Tahun Berdamai

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya