Zelenskyy Sebut Georgia Ingin Bunuh Mantan Presidennya Sendiri

Ukraina terus pantau keadaan Saakashvili

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Rabu (2/2/2023), mengatakan bahwa pemerintah Georgia berupaya membunuh eks Presiden Georgia, Mikheil Saakashvili. Ini dinyatakan menanggapi kondisi kesehatan Saakashvili yang kian memburuk usai ditetapkan sebagai tahanan. 

Pada Desember 2022, Zelenskyy juga sudah mendesak Georgia untuk mengirim Saakashvili ke Ukraina atau Eropa agar mendapatkan perawatan intensif. Mendengar permintaan itu, Georgia menampik klaimnya dan menyebut Saakhasvili baik-baik saja. 

1. Zelenskyy sebut Saakhasvili dibunuh secara perlahan

Zelenskyy Sebut Georgia Ingin Bunuh Mantan Presidennya SendiriPresiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy (instagram.com/zelenskiy_official)

Zelenskyy mengungkap kondisi terkini Saakashvili saat konferensi pers bersama Presiden Austria, Alexander van der Bellen, di Kiev pada Rabu. Ia juga menampilkan foto eks Presiden Georgia itu di tengah acara. 

"Dia sebelumnya adalah Presiden Georgia. Mikheil Saakashvili. Foto-foto itu diambil oleh David Arakhamia. Saya ingin Anda melihat seperti apa kondisi dia saat ini," tutur Zelenskyy, dikutip Interfax.

"Saya pikir, sekarang pemerintah Georgia berniat membunuhnya. Anda tahu bahwa mereka telah memberikan racun padanya dan sekarang, maaf, mereka akan membunuhnya sedikit demi sedikit," tambahnya. 

Pada saat yang sama, Zelenskyy juga mempertanyakan sikap pemerintah Georgia yang dianggap pro-Rusia. Bahkan, ia menganggap Georgia melawan Ukraina karena Saakhasvili merupakan warga negaranya. 

Baca Juga: Jelang 1 Tahun Perang di Ukraina, Rusia Semakin Galak di Timur

2. Saakhasvili disebut sudah dilarikan ke ICU

Menurut keterangan dari orang terdekatnya, Saakhasvili sudah dilarikan di klinik swasta di Tbilisi karena masalah kesehatan. Ia pun sudah ditransfer ke ICU untuk menjalani perawatan intensif. 

Akan tetapi, kepala rumah sakit setempat Nino Nadiradze, mengatakan pada RFE/RL, bahwa mantan presiden tersebut tetap berada di ruangannya selama ini. Ia pun tidak dipindahkan dalam beberapa hari terakhir. 

Sementara itu, kuasa hukum Saakhashvili berupaya keras menangguhkan hukumannya di tengah kondisi kesehatan yang kian memburuk. Ia pun berusaha membawanya ke luar negeri untuk menjalani perawatan intensif. 

3. Georgia tolak keras tudingan dari Zelenskyy

Menteri Hukum Georgia, Rati Bregadze, mengritik pernyataan Zelenskyy soal pemerintah Georgia menyiksa dan berniat membunuh Saakashvili. Ia menganggap tuduhan itu tidak dapat diterima. 

"Kami tidak akan mendiskusikan penangkapan Saakashvili karena itu merupakan masalah dalam negeri Georgia. Zelenskyy seharusnya memberikan setidaknya satu bukti adanya penyiksaan sebelum mengumumkannya. Jika tidak, maka pernyataan itu tidak dapat diterima," papar Bregadze, dikutip Agenda

"Praktik penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi ada di bawah administrasi Saakashvili di masa lalu. Menuduh sebuah negara melakukan kekerasan tidak dapat diterima oleh siapapun. Georgia selama ini berusaha mencegah evaluasi komentar negatif dari politikus Ukraina, karena situasi perang di sana," tambahnya.

Ia menegaskan bahwa semua orang harus berhenti memolitisasi eksekusi hukum dan mendukung eks Presiden Georgia, Mikheil Saakashvili, yang melukai dirinya sendiri. Bregadze menyebut kabar pemindahaannya ke ICU merupakan sebuah manipulasi untuk mencapai tujuan utamanya. 

Baca Juga: Penerbangan Rusia-Georgia Dibuka, Ukraina Akan Evakuasi Warganya

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya