Kedubes Dipindahkan, Reaksi 'Kebingungan' Presiden Serbia Jadi Sorotan

Hal itu pun viral di media sosial

Washington, IDN Times – Negara Serbia bersama dengan rivalnya Kosovo, menyampaikan pengumuman yang mengejutkan pada Jum’at lalu (04/09/2020) terkait kesepakatan untuk menormalisasi hubungan ekonomi dan juga mendirikan kantor kedutaan masing-masing di Yerussalem sebagai upaya untuk mempererat hubungan diplomatik dengan Israel.

Dalam proses penandatangan yang tercipta di Gedung Putih, Washington, Presiden AS Donald Trump yang berperan sebagai perantara terlihat duduk diantara Presiden Serbia Aleksandar Vucic dan Perdana Menteri Kosovo, Avdullah Hoti. Namun ada hal yang menarik perhatian dan menjadi viral di media sosial tatkala sorotan tertuju kepada Vucic yang dalam satu momen tertentu, terlihat menunjukkan ekspresi kebingungan disaat Trump menyampaikan pengumumannya.

1. Ekspresi Vucic yang jadi sorotan tersebar di media sosial 

Reaksi Aleksandar Vucic yang terlihat ‘kebingungan’ itu dibagikan dalam video yang diunggah oleh akun Twitter bercentang biru milik  Jasmin Mujanović, seorang pakar politik. Dalam keterangannya ia menuliskan bahwa rekaman itu jelas memperlihatkan Vucic yang tampaknya tidak menyadari dirinya telah setuju untuk memindahkan kedutaan Serbia dari Tel Aviv ke Yerussalem -atau setidaknya tidak pada bulan Juli, seperti yang Trump katakan.

Pada menit ketika Trump tengah menyampaikan berita persetujuan kedua negara terkait kantor kedutaan dan menggambarkan janji itu sebagai suatu pencapaian yang “fantastis”, Vucic terlihat menoleh ke arah sampingnya sekilas dan tiba-tiba membentuk ekspresi seolah terkejut. Ia lalu membuka kembali halaman-halaman dari kertas perjanjian di atas meja sebelum membuat gerakan tangan menyentuh rambut dan keningnya.

Tidak hanya ekspresi Vucic, unggahan tersebut juga turut menyoroti kesalahan yang dibuat oleh Trump ketika menyebutkan kehadiran Presiden Kosovo di sana, meski yang sebenarnya hadir adalah Perdana Menteri Kosovo, Avdullah Hoti. 

“Jadi, jelas, semua orang memperhatikan pada pertemuan penting ini.” Twit Mujanović.

2. Pengguna medsos berspekulasi tentang reaksi Vucic dan anggap kejadian itu memalukan 

Kedubes Dipindahkan, Reaksi 'Kebingungan' Presiden Serbia Jadi SorotanPotret penandatanganan perjanjian antara Serbia dan Kosovo dengan perantara AS yang terjadi di Gedung Putih pada Jum'at lalu (04/09/2020). Twitter.com/HashimThaciRKS

Berbagai komentar di media sosial pun langsung membanjiri postingan tersebut yang kini telah mencapai lebih dari 11 juta retweet dan 30 juta likes. Banyak yang berspekulasi bahwa Vucic mungkin tidak dengan cermat membaca isi perjanjian yang dituliskan namun dengan ceroboh terlanjur menandatangani. “Lihat wajah Vucic saat dia memeriksa catatannya dan menatap para staff. Itu berbunyi: Apaaaaa?” tulis koresponden Al Jazeera, John Hendern.

Ada pula yang beranggapan bahwa hal itu cukup kocak terlepas dari situasi penting yang tengah terjadi, sementara sebagian menilai kondisi tersebut sangat memalukan. Komentar juga datang dari aktor Hollywood Don Cheadle yang memposting ulang video dengan sepenggal reaksi bertuliskan, "ups."

3. Presiden Serbia akui tidak senang Israel dan Kosovo jalin hubungan diplomatik

Kedubes Dipindahkan, Reaksi 'Kebingungan' Presiden Serbia Jadi SorotanPotret Presiden Serbia Aleksandar Vucic dengan Presiden AS, Donald Trump. Twitter.com/avucic

Sementara itu, terlepas dari spekulasi yang merajalela di media, pemimpin Serbia itu sejatinya memang telah lama mengindikasikan niatannya untuk memindahkan kedutaan ke Yerussalem, seperti dikutip dari The Times of Israel.

Namun pertemuan di Gedung Putih yang dimaksudkan untuk menengahi hubungan tegang antara Serbia dan Kosovo, mungkin jadi cukup ‘melenceng’ tatkala Israel ikut dimasukkan ke dalamnya. Hal ini berkaitan dengan keputusan Kosovo untuk mendirikan kedutaan di sana, meski deklarasi kemerdakaannya masih ditolak oleh Serbia hingga kini.

Dalam rapat yang terjadi selama dua hari itu, Serbia menyetujui untuk menormalisasi hubungan ekonomi dan bekerja sama dalam berbagai bidang keuangan untuk menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja yang terkait dengan perjanjian udara, kereta api, dan transit, termasuk yang akan membuka jalan bagi penerbangan pertama antara Pristina dan Beograd sejak 21 tahun berlalu.

Tetapi segera setelah itu, pemimpin Serbia menjelaskan bahwa dia tidak terlalu senang dengan hubungan resmi yang juga tercipta antara Israel dan Kosovo. Situs resmi presiden bahkan mengatakan telah terjadi "pertengkaran besar" dengan Washington atas keinginan AS tersebut.

 "Mereka pikir kami harus meminta Israel untuk mengakui Kosovo, dan kami mengatakan kami tidak bisa karena itu merusak kebijakan kami," kata Vucic seperti dikutip dari situs.  “Kami mengatakan bahwa jika Israel dan Pristina setuju tentang itu - baiklah.  Kami juga memberi tahu Israel bahwa jika mereka menghormati Serbia, maka negara kami akan memindahkan kedutaan ke Yerusalem." Meski demikian, Vucic menegaskan bahwa segala bentuk perjanjian apapun bila itu terkait dengan pengakuan kemerdekaan untuk Kosovo maka pihaknya akan menolak.

Baca Juga: Turki Kecewa Keputusan Serbia dan Kosovo Buka Kedubes di Yerussalem

Calledasia Lakawa Photo Verified Writer Calledasia Lakawa

Broken crayons still color

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya