Mesir: Parade Mesir Kuno Meriah Akan Kembali Digelar

Kali ini untuk topeng emas milik Raja Tutankhamun

Kairo, IDN Times - Setelah sukses menyelenggarakan "Parade Emas Firaun" yang menampilkan pemindahan 22 mumi pada tanggal 3 April 2021 lalu, Mesir kini dikabarkan tengah mempersiapkan parade susulan yang tidak kalah mewahnya. Kali ini, parade tersebut akan memperlihatkan peninggalan dari Raja Tuthankamun, yakni berupa sarkofagus dan topengnya yang dikenal sebagai salah satu artefak paling populer di dunia.

1. Topeng emas milik Raja Tutankhamun

Mesir: Parade Mesir Kuno Meriah Akan Kembali DigelarIlustrasi potret sarkofagus di museum. Sumber: Unsplash.com/Narciso Arellano

Dilansir dari Al Monitor, pengumuman terkait parade susulan tersebut pertama kali disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Purbakala Mesir, Khaled al-Anani, ketika ia tengah menghadiri konferensi ilmiah di Universitas Ain Shams di Kairo, pada 6 April 2021.

Anani berkata bahwa topeng Tutankhamun nantinya akan dipindahkan menuju ke Museum Agung Mesir, yang digadang-gadang akan menjadi museum sejarah kuno terbesar. "Pemindahan topeng -yang merupakan artefak paling terkenal di dunia- akan dilakukan beberapa hari sebelum peresmian museum yang belum ditetapkan," katanya. Selain topeng, sekitar 5.398 artefak Raja Tutankhamun lainnya juga akan ikut dipindahkan ke Museum Agung tersebut yang lokasinya dekat dengan piramida Giza. 

Meskipun pemerintahannya singkat, Tutankhamun dianggap sebagai raja Mesir kuno yang paling terkenal di dunia berkat penemuan makamnya yang fenomenal dan berisi banyak peninggalan berharga, khususnya topeng emas. “Topeng penguburan Tutankhamun adalah bagian yang selalu ingin dilihat oleh turis ketika mereka mengunjungi Mesir. Topengnya terbuat dari emas murni. Tingginya 54 sentimeter [21 inci] dan dihiasi dengan batu semi mulia seperti akik. Topeng itu memiliki kemiripan dengan Osiris [dewa Mesir di akhirat], dan bukan Tutankhamun. ” kata Bassam el-Shamaa, seorang pemandu wisata dan ahli egiptologi Mesir.

2. Berharap dapat pulihkan pariwisata

Mesir: Parade Mesir Kuno Meriah Akan Kembali DigelarIlustrasi karakter Mesir Kuno. Sumber: Pixabay.com/ArtsyBee

Di sisi lain, sorotan khusus juga tertuju kepada peresmian Museum Agung Mesir yang telah sejak lama dinantikan. Meski tanggalnya belum ditetapkan, tetapi baik pembukaan museum maupun parade Mesir kuno sama-sama diharapkan oleh pemerintah dapat membantu menaikkan kembali pendapatan pariwisata yang pada tahun 2020 lalu anjlok hingga 70 persen.

“Kami tidak berharap untuk meraup buah dalam beberapa bulan mendatang, dan itu bukanlah kesalahan Kementerian Pariwisata atau negara. Semuanya adalah akibat dari pandemi yang melanda seluruh dunia dan mempengaruhi pergerakan pariwisata di mana-mana. Namun prosesi ini akan tetap terpatri di benak masyarakat dan diharapkan akan mendorong banyak wisatawan untuk berkunjung ke Mesir ketika pandemi sudah teratasi," ungkap el-Shamaa meyakini.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Kota Firaun Mesir Kuno di Dekat Luxor

3. Kontroversi yang meliputi parade Mesir

Mesir: Parade Mesir Kuno Meriah Akan Kembali DigelarPotret para penampil di "Parade Emas Firaun", Sabtu, 3 April 2021. Twitter.com/LunaSafwan

Sebelumnya dalam "Parade Emas Firaun" yang diselenggarakan awal bulan ini, Mesir mempersembahkan prosesi pemindahan 22 mumi yang terdiri dari 18 raja dan 4 ratu. Para mumi tersebut diarak  menuju ke Museum Peradaban Mesir di Fustat, yang merupakan ibu kota islam pertama di Mesir. Prosesi yang begitu mewah lengkap dengan penampilan khas Mesir Kuno itu sangat mencuri perhatian internasional. Namun dibaliknya, parade juga rupanya menyimpan kontroversi yang tidak banyak disorot.

Dilansir dari Middle East Eye, demi dapat melangsungkan parade mewah dan membangun kompleks pariwisata di sekitar area Museum Nasional Peradaban Mesir, pemerintah disebut telah melibas dan menghancurkan distrik kelas bawah yang mengakibatkan ratusan keluarga terdampak. Pemerintah sempat mengakui pembongkaran yang dilakukan, tetapi menyebutnya sebagai bagian dari upaya Mesir untuk menghilangkan 'pemukiman kumuh'. Sayang, banyak warga yang dilaporkan telah secara paksa diusir dari rumah mereka, ditangkap, diancam, dan bahkan berakhir di jalan karenanya. "Orang-orang perlu tahu bahwa agar acara ini bisa berlangsung, ratusan keluarga menderita," kata salah seorang sumber kepada MEE. "Saya akan bangga dengan negara saya jika saya diperlakukan dengan sopan dan manusiawi."

Baca Juga: 5 Firaun Perempuan Paling Berpengaruh dalam Peradaban Mesir Kuno

Calledasia Lakawa Photo Verified Writer Calledasia Lakawa

Broken crayons still color

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya