Meski Puji Normalisasi, Bahrain Masih Ragu Susul Jejak UEA-Israel

Bahrain ungkap keputusan bergantung kepada Arab Saudi 

Manama, IDN Times – Hubungan normalisasi yang terjadi diantara Uni Emirat Arab dan Israel menimbulkan keyakinan besar bagi AS bahwa negara-negara Arab lainnya akan segera menyusul jejak kesepakatan yang sama dalam waktu dekat.

Penasihat utama Gedung Putih Jared Kushner bahkan dilaporkan cukup gencar dalam mewujudkan niatan tersebut dengan terlihat melakukan beberapa kunjungan ke negara Arab termasuk Bahrain pada hari Selasa lalu (1/09/2020), sehari setelah menemani delegasi Israel melakukan penerbangan bersejarah pertama ke UEA. Tetapi, harapan Kushner sepertinya pupus tatkala Raja Hamad Bin Isa Al-Khalifa dikabarkan menolak langsung tawaran normalisasi yang diajukannya, seperti dilansir dari Reuters.

1. Raja Bahrain sebut keputusan negaranya tergantung sikap Arab Saudi 

Meski Puji Normalisasi, Bahrain Masih Ragu Susul Jejak UEA-IsraelPotret Jared Kushner (kiri), dengan Raja Hamad Bin Isa Al-Khalifa (tengah), dan putra mahkota Salman bin Hamad dalam kunjungannya ke Bahrain Senin lalu (01/09/2020). Twitter.com/BahrainCPnews

Keraguan merupakan gambaran akan sikap Bahrain saat ini terkait rencana normalisasi dengan Israel yang diajukan oleh AS. Meski menyambut dengan ramah dan memuji keputusan UEA sebagai tekad positif untuk mencapai solusi yang adil dan komprehensif, Raja Bahrain pada akhirnya menegaskan tidak akan menyusul jejak yang diambil UEA dan meminta pihak AS serta Israel untuk kembali menunggu. Raja kemudian menggaris bawahi bahwa kesepakatan hanya akan terjadi, apabila Arab Saudi mengambil tindakan karena stabilitas bergantung kepada negara tersebut.

Sementara itu, Arab Saudi sebelumnya telah menegaskan posisinya yang akan tetap berpegang pada prakarsa Inisiatif Perdamaian Arab tahun 2002, dimana negara-negara Arab akan menawarkan normalisasi hubungan dengan Israel hanya bila negara itu mau melakukan kesepakatan kenegaraan dengan Palestina dan penarikan penuh Israel dari wilayah yang direbut pada tahun 1967. Hal itu disampaikan langsung oleh menteri luar negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan dalam lawatannya ke Berlin, Jerman, beberapa waktu yang lalu.

“Ketika kami meluncurkan Inisiatif Arab pada 2002, kami sepenuhnya membayangkan bahwa akan ada hubungan antara semua negara Arab, termasuk Arab Saudi, dan Israel. Tapi dari perspektif kami, syarat untuk itu jelas: Perdamaian harus dicapai antara Israel dan Palestina, berdasarkan parameter internasional. Setelah tujuan ini tercapai, segala sesuatunya mungkin terjadi.” ucap Pangeran Faisal dalam konferensi Pers.

Meski demikian, Arab Saudi mengakui bahwa segala bentuk perdamaian adalah baik dan tidak akan sepenuhnya menilai negatif keputusan yang diambil UEA. Salah satu indikasi tersebut ditunjukkan dengan diberikannya ijin penerbangan pesawat komersil El Al milik Israel yang melakukan penerbangan pertamanya ke UEA untuk melewati wilayah udara mereka.

2. Israel dan AS yakin bahwa semua negara Arab pasti segera susul jejak UEA dalam waktu dekat  

Meski Puji Normalisasi, Bahrain Masih Ragu Susul Jejak UEA-IsraelPM Netanyahu saat menyambut delegasi AS untuk pembahasan lebih lanjut terkait kerjasama Israel-UEA. Twitter.com/netanyahu

Meski pro kontra tidak dapat terhindarkan, Kushner tetap yakin 100 persen bahwa semua 22 anggota Liga Arab akan secara bertahap mengikuti jejak UEA. Ia mengeluarkan prediksi dan harapannya bahwa hal itu bisa terjadi dalam beberapa bulan kedepan dan tidak perlu lagi menunggu bertahun-tahun, seperti dikutip dari Reuters.

 “Banyak orang menggambarkan negara bagian Timur Tengah sebagai tidak ada harapan,. Tetapi dalam beberapa minggu terakhir, saya merasakan rasa optimisme baru. Panggung sekarang diatur untuk lebih banyak (kesepakatan),” katanya saat berada di Israel pada Minggu lalu (30/08/2020).

PM Israel Benjamin Netanyahu juga mengeluarkan pernyataan yang sama dan bahkan membocorkan bahwasannya pemerintah Israel sebenarnya telah melakukan banyak pertemuan rahasia dengan para pemimpin di kawasan Arab lainnya, meski tidak menyebutkan siapa saja yang ditemui.

 “Harinya akan tiba, tidak akan lama lagi, ketika kita akan bertanya ‘bagaimana bisa ada cara lain’. Lalu terobosan hari ini akan menjadi norma untuk esok hari,”ujarnya, sambil menyebutkan pendapatnya bahwa Palestina kini telah kehilangan hak veto perdamaian di dunia Arab.

3. AS desak Palestina untuk mau bernegoisasi dengan Israel 

Meski Puji Normalisasi, Bahrain Masih Ragu Susul Jejak UEA-IsraelPM Netanyahu bersama dengan penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner, pada Minggu lalu (30/08/2020). Twitter.com/netanyahu

Selain Bahrain, Kushner juga berkunjung ke Arab Saudi dan dijadwalkan akan terbang ke Qatar setelahnya. Kabarnya, Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman menjadi sosok yang menyambut kedatangan Kushner dan keduanya turut membahas tentang perlunya Palestina dan Israel untuk melanjutkan negosiasi dan segara mencapai perdamaian. Pihak AS telah berulang kali mendesak Palestina untuk mau “berhubungan kembali” dengan Israel, serta menerima tawaran rencana Timur Tengah yang telah disusun oleh pemerintahan Trump. Kushner menyebutkan bahwa tawaran itu sangat ramah dan realistis yang telah dibuat untuk Palestina, yang sekaligus menunjukkan bahwa Israel serius untuk berdamai.

Tetapi, Palestina sedari awal telah terang-terangan ‘mengutuk’ perjanjian yang dilakukan oleh UEA dan Israel. Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pejabat senior lainnya bahkan menggambarkan keputusan itu adalah bentuk "pengkhianatan" terhadap perjuangan mereka. Otoritas Palestina juga menolak dengan tegas rencana Timur Tengah tersebut dan memilih memutuskan hubungan dengan Amerika Serikat pada bulan Februari lalu karenanya. Protes yang ditunjukkan oleh Palestina pun mendapatkan dukungan dari Turki dan Iran yang menganggap bahwa keputusan UEA telah membuat posisi Palestina kini semakin tersudut dalam wilayah Arab karenanya.

Baca Juga: 5 Perbedaan Antara Uni Emirat Arab dan Arab Saudi, Bisa Membedakannya?

Calledasia Lakawa Photo Verified Writer Calledasia Lakawa

Broken crayons still color

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya