Perubahan Iklim, Bunga Sakura Mekar Lebih Awal di Jepang

Pohon sakura sensitif terhadap perubahan suhu

Tokyo, IDN Times - Datangnya musim semi di Jepang biasanya disambut dengan mekarnya bunga sakura. Tapi bila sakura biasanya mekar pada sekitar bulan April, kali ini hal itu justru terjadi lebih awal dibandingkan kapanpun sejak pencatatan resmi mulai disimpan hampir 70 tahun yang lalu. Para ahli menduga fenomena ini kemungkinan besar terjadi akibat dampak dari perubahan iklim.

1. Bunga sakura mekar sejak bulan Maret

Perubahan Iklim, Bunga Sakura Mekar Lebih Awal di JepangPotret bunga sakura di Jepang. Sumber: Unsplash.com/Yu Kato

Musim bunga sakura biasanya dimulai pada awal hingga pertengahan bulan April di Jepang. Pada waktu itu, masyarakat biasanya akan mengadakan tradisi "hanami", yakni melihat keindahan bunga di taman sembari piknik bersama keluarga atau orang-orang terdekat. Tapi berbeda dari sebelumnya, puncak mekar bunga kali ini justru merayap lebih cepat. Di Kyoto misalnya, sakura tahun ini mekar pada tanggal 26 Maret yang menandakan momen mekar tercepat sejak Badan Meteorologi Jepang mulai mengumpulkan data pada tahun 1953. Hal itu juga tercatat 10 hari lebih cepat dari rata-rata waktu mekar sejauh ini sejak 30 tahun.

Dilansir dari Associated Press, catatan dari dokumen bersejarah, buku harian, dan buku puisi dari Kyoto juga ikut menunjukkan bahwa tanggal itu merupakan yang paling awal terjadi. Ilmuwan lingkungan Universitas Prefektur Osaka, Yasuyuki Aono, yang melacak dokumen tersebut mengatakan puncak mekarnya bunga sakura paling awal yang dia temukan sebelum tahun ini adalah 27 Maret di tahun 1612, 1409 dan 1236, meskipun tidak ada catatan untuk beberapa tahun.

Rekor serupa tersebut ikut terjadi di lebih dari selusin kota di seluruh Jepang. Bunga sakura, yang biasanya masih akan menghiasi seluruh negeri ketika tahun ajaran baru sekolah dimulai, kini hampir setiap tahun sebagian besar perlahan hilang bahkan sebelum hari pertama sekolah tiba.

2. Suhu pengaruhi waktu mekar yang lebih cepat

Baca Juga: 5 Bunga Jepang yang Tak Kalah Cantik dari Sakura dan Bonsai, Estetik!

"Kami dapat mengatakan kemungkinan besar karena dampak pemanasan global,” kata Shunji Anbe, seorang pejabat di divisi pengamatan di Badan Meteorologi Jepang. Teori tersebut dibuat karena pohon sakura diketahui sensitif terhadap perubahan suhu. Bila suhu semakin memanas, maka sakura pun dapat mekar dan menghilang lebih cepat. Menurut badan Meteorologi, suhu rata-rata di Kyoto pada bulan Maret terus naik bila dibandingkan tahun 1953.

3. COVID-19 buat warga Jepang sulit menikmati tradisi sakura seperti biasanya

Perubahan Iklim, Bunga Sakura Mekar Lebih Awal di JepangPohon bunga sakura di Kyoto, Jepang. Sumber: Unsplash.com/Agathe Marty

Bunga sakura memiliki makna yang sangat mendalam dalam budaya dan sejarah di Jepang. Pada masa kuno, petani menggunakan mekarnya untuk menandakan waktu yang tepat dalam menanam padi. Kini, mekarnya melambangkan kehidupan baru, keindahan dan harapan di musim semi. Orang-orang biasanya menikmati sakura dengan ramai berkumpul di taman. Tetapi akibat pandemi COVID-19, sekarang banyak diantaranya yang terpaksa membatalkan aktivitas tersebut.

The Mainichi melaporkan pada 22 Maret 2021 lalu, bahwa dampak pandemi juga menyebabkan ekonomi nasional dari tradisi menonton bunga sakura di Jepang merosot secara signifikan. Menurut perkiraan yang dirilis oleh Katsuhiro Miyamoto, profesor emeritus ekonomi internasional di Universitas Kansai, efek ekonomi positif dari "hanami" pada tahun 2021 bisa jadi hanya akan menghasilkan sekitar $1,4 miliar saja. Itu berarti, ada penurunan sekitar 75 persen bila dibandingkan tahun 2018.

Miyamoto berkata bahwa meskipun tempat untuk melihat bunga sakura akan tetap ramai, tetapi pandemi mungkin akan membuat lebih banyak orang menahan diri dari berpiknik. "Melihat bunga sakura tahun ini kemungkinan akan menarik banyak orang yang tidak berhenti untuk makan atau minum," kata Miyamoto tentang perkiraan pada tahun 2021. "Sungguh menyedihkan bahwa hanami, yang telah lama menjadi kesenangan bagi banyak orang Jepang, berakhir dalam situasi seperti ini."

Baca Juga: Musim Semi, Ini Dia 5 Spot Menikmati Bunga Sakura Mekar ala KDrama

Calledasia Lakawa Photo Verified Writer Calledasia Lakawa

Broken crayons still color

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya