Populasi Terus Meningkat, Namibia Lelang 170 Gajah Liar

Pemerintah sebut populasi gajah jadi ancaman bagi penduduk

Windhoek, IDN Times - Pemerintah Namibia dilaporkan tengah melelang 170 gajah Afrika liar secara global akibat meningkatnya populasi gajah secara tinggi, sementara tekanan kekeringan dan konflik dengan manusia terus berlanjut.

Penjualan itu disampaikan pihak Kementerian lingkungan Namibia dalam sebuah iklan yang dimuat oleh surat kabar harian milik negara, New Era pada Rabu lalu (02/12). Menurut perkiraan resmi yang tercatat, saat ini negara Namibia yang memiliki iklim semi-kering adalah rumah bagi sekitar 28.000 gajah Afrika liar. Jumlah itu pun menjadikannya sebagai salah satu negara dengan populasi gajah tertinggi yang ada di dunia saat ini.

1. Pemerintah tegaskan tidak akan sembarangan dalam menjual

Populasi Terus Meningkat, Namibia Lelang 170 Gajah LiarKeluarga gajah Afrika. Sumber: Unsplash.com/David Heiling

Meski pelelangan gajah-gajah diijinkan untuk diikuti sipapun baik dari dalam Namibia atau luar negeri, tetapi pihak kementerian menegaskan bahwa penjualan tidak akan dilakukan secara sembarangan dan harus dapat memenuhi kriteria ketat CITES (Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Langka) yang diantaranya mencakup kepemilikan fasilitas karantina dan sertifikat pagar tahan permainan untuk properti tempat gajah nantinya akan ditempatkan. Pembeli asing juga harus memberikan bukti bahwa otoritas konservasi di negaranya akan mengizinkan mereka untuk mengekspor gajah.

Iklan tersebut juga menuliskan bahwa gajah-gajah yang dijual akan mencakup seluruh kawanan untuk melestarikan struktur sosial penting dalam komunitas gajah, dimana bayi atau remaja tidak akan ditinggalkan begitu saja.

Menurut Menteri Lingkungan Namibia, Pohamba Shifeta, keputusan pemerintah tersebut dibuat sebagai ganti dari tindakan menembak gajah yang sebelumnya dilakukan demi mengendalikan populasi berlebihan. Aksi itu sendiri telah menimbulkan kontroversi dan kritikan tajam sehingga akhirnya dihentikan. "Kami memutuskan untuk menjual sebagai gantinya," katannya kepada AFP.

2. Populasi gajah yang terlalu besar disebut perparah masalah kekeringan

Populasi Terus Meningkat, Namibia Lelang 170 Gajah LiarKawanan gajah Afrika. Sumber: Unsplash.com/Matthew Cramblett

Ekspor satwa hidup sebenarnya bukan kali pertama dilakukan oleh Namibia. Pada tahun 2019, negara di wilayah Afrika bagian selatan itu telah mencatatkan pelelangan hewan sebanyak 1.000 ekor dari taman nasional karena menghadapi kekeringan terburuk dalam satu abad. Tahun lalu juga, pemerintah sempat mengatakan sedang mempertimbangkan untuk menarik diri dari aturan yang mengatur tentang perdagangan global terkait spesies yang terancam punah. Namibia mengatakan ingin agar dapat melakukan lebih banyak ekspor hewan hidup dengan alasan bahwa dana yang terkumpul nanti dapat membantu melindungi lebih banyak spesies di negaranya, lapor Reuters.

Upaya konservasi di Namibia sendiri telah membuahkan kesuksesan dan dipuji secara luas ketika populasi gajah yang sebelumnya sempat menurun drastis pada 1990-an kini justru melonjak secara fenomenal. Tetapi seperti beberapa negara Afrika lainnya, kenaikan jumlah tersebut justru menciptakan suatu masalah tersendiri khususnya dalam mengelola bahaya yang ditimbulkan ketika satwa merambah area tempat tinggal manusia. Laporan juga menyebutkan bahwa saat ini ada lebih banyak satwa liar yang hidup di luar taman nasional, dimana sebagian beralih pindah ke area pertanian dan komunal.

Menurut Thinus Pretorius, Ketua Organisasi Produsen Ternak Namibia (PUT), masuknya gajah ke area pertanian komersial di bagian barat laut negara itu pun telah secara signifikan meningkatkan efek kekeringan karena gajah menyebabkan kerusakan yang cukup besar pada infranstruktur dengan mematahkan pagar, merusak bendungan dan tangki air, serta kerap mendorong kincir angin. “Asupan makanan dan air untuk seekor gajah dalam sehari jumlahnya sama dengan yang dikonsumsi 30 ekor sapi,” katanya kepada Farmer's Weekly.

Baca Juga: Mengintip Aktivitas Gajah Sumatra di Tangkahan

3. Situasi serupa juga terjadi di negara Afrika lainnya

Populasi Terus Meningkat, Namibia Lelang 170 Gajah LiarKeluarga gajah Afrika. Sumber: Unsplash.com/David Heiling

Permasalahan serupa terkait meningkatnya jumlah Gajah di alam liar juga dilaporkan tengah terjadi di Bostwana, negara dengan populasi gajah terbesar di dunia. Ahli konservasi dari Elephants Without Borders, Mike Chase bahkan mengatakan bahwa populasi gajah Botswana yang telah tumbuh terlalu besar kini menyebabkan konflik dengan petani yang kekurangan makanan dan air.

Namun berbeda dengan Namibia yang melakukan pelelangan, Bostwana justru tengah bersiap untuk menciptakan jalur yang dapat membawa ribuan mamalia raksasa itu untuk berimigrasi ke negara tetangganya Angola, lapor VOA pada 28 November lalu.

"Cara untuk melepaskan kemacetan ini adalah dengan menciptakan koridor yang aman bagi gajah untuk dilalui, untuk berepopulasi kembali dan mengkolonisasi kembali Angola tenggara, di mana tidak ada banyak gajah di sana," kata Chase.

Untuk memungkinkan itu, Angola telah setuju untuk menghapus ranjau darat yang tersisa dari perang saudara belasan tahun lalu dan mengharapkan tujuan kemitraan ini dapat membantu pergerakan bebas satwa liar di wilayah tersebut. Presiden Botswana Mokgweetsi Masisi pun mengatakan negaranya sangat siap untuk bekerja sama dengan tetangganya tersebut, demi dapat membuka perbatasan bagi migrasi gajah dan mengatur jumlah mereka dengan lebih baik.

Baca Juga: 5 Hewan yang Mendapat Sebutan Gajah, Ada Ikan Berbelalai 

Calledasia Lakawa Photo Verified Writer Calledasia Lakawa

Broken crayons still color

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya