Yordania: Ledakan Besar Guncang Gudang Amunisi di Pangkalan Militer

Nyala api ledakan terlihat hingga ibu kota Amman, Yordania 

Amman, IDN Times – Sebuah ledakan besar mengguncang Zarqa, kota terbesar kedua di Yordania, pada Jum’at kemarin (11/09/2020) waktu setempat. Ledakan itu dilaporkan berasal dari lokasi gudang amunisi militer yang tak berpenghuni dan terletak di pinggiran kota. Dahsyatnya ledakan telah membuat langit malam bersinar merah terang dan memicu kebakaran besar, hingga terlihat sampai ke ibu kota Amman yang berjarak 35km jauhnya.

Melansir dari Reuters, daerah gurun tempat ledakan terjadi juga menampung beberapa pangkalan militer utama AS termasuk lapangan terbang yang dibangun pada 2018. Beberapa orang dikabarkan mengalami cedera akibat insiden tersebut, tetapi tidak ada korban jiwa diantaranya, berdasarkan pernyataan dari pemerintah.

1. Ledakan terjadi di gudang amunisi milik militer Yordania 

Yordania: Ledakan Besar Guncang Gudang Amunisi di Pangkalan MiliterPotret juru bicara sekaligus Menteri Urusan Media Negara Yordania, Amjad Adaileh. Twitter.com/Amjad_O_Adaileh

"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa ledakan itu disebabkan oleh sirkuit listrik di gudang amunisi tentara yang berada di daerah terpencil dan tidak berpenghuni, serta di bawah pengawasan kamera," begitulah keterangan yang disampaikan oleh juru bicara pemerintah Yordania, Amjad Adaileh. Ia lalu menambahkan bahwa amunisi yang tersimpan di fasilitas itu merupakan bom mortir yang kondisinya sudah cukup tua dan tidak lagi dapat digunakan.

Namun, sebuah sumber dari anggota militer yang namanya dirahasiakan, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa beberapa senjata rudal anti-pesawat yang dipandu dengan presisi, sebenarnya juga ikut berada di dalam fasilitas tersebut.

Sementara itu, Al Arabiya dan beberapa media lokal melaporkan lebih lanjut terkait dengan penyebab ledakan berdasarkan keterangan dari Brigjen, yang memuat pernyataan berbeda dari yang disampaikan oleh Adaileh. Ia berkata, korsleting listrik bukan merupakan penyebab dari ledakan karena semua militer di dunia tahu bahwa gudang, khususnya yang menyimpan amunisi dan senjata, tidak diperbolehkan terhubung dengan arus litrik apapun.

Ia lalu berkata bahwa penyelidikan saat ini lebih menunjukkan bahwa penyebabnya dikarenakan adanya peningkatan suhu yang sangat tinggi hingga memancing reaksi salah satu bahan kimia yang ada di sana. Saat ini, sebuah komite telah dibentuk untuk penyelidikan, sementara area ledakan sudah dinyatakan aman.

2. Video yang merekam detik-detik saat ledakan terjadi, tersebar di sosial media 

Dalam video yang beredar online, terlihat bahwa ledakan meletus dengan kencang sebelum akhirnya disusul oleh kebakaran dahsyat. "Kami merasa seperti gempa bumi yang melanda. Jendela kami bergetar dan kaca pecah. Anak-anak saya mulai menangis," kata Nabila Issa, seorang warga Zarqa dan ibu rumah tangga dari lima orang anak, kepada Reuters.

Sejak insiden terjadi, pasukan keamanan dilaporkan langsung menutup akses kota Zarqa dan mencegah kendaraan lalu lintas untuk keluar - masuk. Wartawan yang ingin melakukan perjalanan menuju lokasi ledakan, juga ikut dicegah untuk melakukannya.

Kota Zarqa diketahui memiliki jumlah penduduk sekitar 1,5 juta orang dan merupakan kota industri dengan perekonomian maju di negara Yordania. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa ledakan dan kebakaran gudang akibat amunisi tua telah terjadi di sana mengingat wilayah itu merupakan kawasan perdagangan bebas dengan banyak pabrik ditempatkan, mengutipThe Times of Israel.

3. Pemerintah Yordania sebelumnya umumkan akan menerapkan wajib militer untuk warganya

Yordania: Ledakan Besar Guncang Gudang Amunisi di Pangkalan MiliterGambar menampilkan Raja Abdullah II dengan Putra Mahkota Al Hussein bin Abdullah II, beserta sejumlah perwira militer Yordania pada 7 September, 2020. Twitter.com/ArmedForcesJO

Sementara itu, ledakan di Zarqa terjadi hanya selang beberapa hari sejak pemerintah Yordania mengumumkan akan memulai penerapan wajib militer bagi pria dan wanita antara usia 25 hingga 29 tahun selama setahun. Langkah besar itu sengaja dibuat oleh pemerintah sebagai upaya untuk mengatasi jumlah pengangguran masyarakat yang kian bertambah sejak COVID-19 melemahkan ekonomi dan memberlakukan pembatasan.

Tidak hanya untuk pria, keterlibatan wanita dalam program itu pun diharapkan akan memberikan kesempatan kerja yang sangat dibutuhkan dan dapat dinilai sebagai sesuatu yang positif, seperti yang diungkapkan oleh Layla Nafaa, direktur Organisasi Wanita Arab.  "Ini akan memberi mereka kemandirian sosial dan ekonomi, serta akan menjembatani kesenjangan gender dalam pekerjaan yang telah diperburuk karena penyakit virus corona (pandemi COVID-19) yang telah menghancurkan ekonomi." ujarnya, dikutip dari Arab News.

Baca Juga: Keracunan Massal di Yordania, Telan 826 Korban dan Tewaskan 1 Anak

Calledasia Lakawa Photo Verified Writer Calledasia Lakawa

Broken crayons still color

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya