Momen-momen Sedih Serigala Betina Terakhir di Denmark Ditembak Mati

Dengan hanya beberapa pejantan yang tersisa, serigala akan segera punah lagi di Denmark

Jutland, IDN Times - Di berbagai cerita dongeng, kita mengenal serigala sebagai satwa yang buas, kejam dan suka memangsa manusia. Sayangnya, kesan negatif dari kisah tersebut membuat satwa ini dibunuh secara besar-besaran, khususnya di kawasan Eropa. Para serigala dituduh memangsa hewan ternak dan manusia, meskipun hanya ada sedikit catatan serangan serigala di masa modern. Pada akhir masa revolusi industri, satwa karismatik ini pun mengalami kepunahan lokal di berbagai negara Eropa, termasuk di Denmark.

Di masa modern, populasi serigala yang sudah hampir punah akhirnya berhasil pulih sedikit demi sedikit. Beberapa negara pun melaporkan kemunculan kembali beberapa ekor serigala yang telah hilang selama ratusan tahun di wilayah mereka. Sayangnya, pemulihan populasi ini tidak selamanya diterima dengan baik oleh masyarakat. Gambaran serigala ala cerita dongeng yang kejam dan ganas sudah terlanjur tertanam di benak sebagian orang, sehingga mereka pun tidak segan untuk mempersekusi makhluk karismatik tersebut.

Hal itulah yang terjadi di Denmark beberapa hari yang lalu, ketika seekor serigala ditembak mati oleh seorang pemburu liar yang tidak bertanggung jawab. Lebih parahnya lagi, serigala tersebut ternyata merupakan satu-satunya serigala betina di seluruh Denmark! Kejadian tersebut pun berhasil terekam oleh kamera fotografer yang melaporkan sang pemburu ke polisi. Duh, kok bisa ya?

1. Serigala yang kembali setelah 200 tahun

Momen-momen Sedih Serigala Betina Terakhir di Denmark Ditembak Matithelocal.no

Pada tahun 2012, masyarakat Denmark dihebohkan dengan kemunculan sekelompok serigala jantan di pinggiran kota. Serigala ini merupakan satu-satunya individu yang terlihat di negara tersebut sejak tahun 1813. Pada saat tersebut, sebagian besar populasi hewan tersebut mengalami persekusi besar-besaran oleh para petani dan pemilik lahan di seluruh Eropa. Sayangnya, populasi serigala di Denmark tidak akan berkembang jika tidak ada betina yang bergabung di kelompok tersebut.

Pada awal tahun 2017 yang lalu, seekor serigala betina terlacak bergabung dengan kelompok tersebut. Serigala betina ini terlacak berkelana sejahu 500 km dari Jerman sebelum akhirnya memasuki wilayah Denmark. Dengan kehadirannya, para ilmuwan dan pakar satwa liar pun berharap kelompok ini bisa berkembang-biak dan mengembalikan populasi serigala di Denmark yang telah hilang selama lebih dari 200 tahun.

2. Ditembak mati oleh orang tak dikenal

https://www.youtube.com/embed/7d_vcgTTTIs

Sayangnya, harapan tersebut pupus hanya kurang dari satu tahun ketika serigala betina tersebut ditembak mati pada hari Selasa (1/4) yang lalu. Kejadian tersebut disaksikan oleh dua orang fotografer alam liar yang sedang merekam kelompok serigala tersebut di kawasan Jutland, Denmark. Dalam video yang beredar di YouTube, si serigala betina terlihat sedang berdiri santai beberapa ratus meter dari lahan pertanian, lengkap dengan sebuah traktor yang sedang berjalan di belakangnya.

Beberapa saat kemudian, terlihat sebuah mobil hijau yang berhenti di pinggir lahan. Tidak lama kemudian, terdengar suara tembakan keras dari arah mobil. Serigala betina tersebut pun langsung jatuh ke tanah, sementara pemilik mobil langsung pergi meninggalkan lokasi kejadian.

3. Pelaku menyangkal tuduhan perburuan liar

Momen-momen Sedih Serigala Betina Terakhir di Denmark Ditembak Matiledauphine.com

Dengan bukti rekaman yang ada, kedua fotografer ini menghubungi kepolisian setempat. Dalam waktu singkat, polisi pun menangkap seorang pria berusia 66 tahun yang dicurigai menembak serigala tersebut.

Saat diwawancarai oleh koran The Guardian, juru bicara Kepolisian Denmark mengatakan bahwa pria tersebut menyangkal tuduhan pembunuhan serigala yang dibebankan kepadanya. Ia juga menolak untuk memberikan informasi lebih lanjut mengenai kejadian tersebut.

Kepolisian Denmark pun menahan mobil dan beberapa senjata berburu yang ditemukan di rumah tersangka. Dibutuhkan beberapa minggu untuk menyelesaikan tes forensik dan penggeledahan menyeluruh hingga hasil penyelidikan ini dapat diketahui oleh publik.

4. Hal ini disebabkan oleh ketakutan para peternak

Momen-momen Sedih Serigala Betina Terakhir di Denmark Ditembak Matites.com

Meskipun belum diketahui motif di balik penembakan ini, kalangan ilmuwan menduga bahwa hal tersebut berhubungan dengan ketakutan kalangan peternak terhadap keselamatan hewan gembalanya. Dalam laporan The Guardian, terdapat beberapa insiden pembunuhan domba di beberapa area pada musim dingin yang lalu, meskipun belum bisa dipastikan bahwa pelaku utamanya adalah kelompok serigala tersebut. Pemerintah Denmark juga telah membuat kebijakan pemberian kompensasi bagi peternak yang dombanya menjadi korban serangan serigala.

Guillaume Chapron, seorng profesor dari Swedish University of Agricultural Sciences mengatakan bahwa serigala di Denmark tidak menunjukan perilaku agresif sebelum ditembak. Ia pun mengatakan bahwa motif yang paling memungkinkan adalah rasa kebencian terhadap serigala yang terlalu berlebihan di kalangan masyarakat, seperti yang telah ditanamkan dalam cerita anak-anak "Gadis Bertudung Merah" yang ditulis ulang oleh Brothers Grimm.

"Saya pikir kami tidak memiliki serigala yang bermasalah di sini, namun saya meyakini keberadaan 'pemburu bermasalah' yang harus segera dihentikan," ujar Chapron saat diwawancarai oleh The Guardian.

"Kita harus mengubah cara berpikir kita. Spesies satwa lain seperti babi liar sebenarnya memiliki potensi ancaman yang lebih besar dari serigala, tapi justru lebih mudah diterima oleh masyarakat."

5. Serigala semakin terancam punah

Momen-momen Sedih Serigala Betina Terakhir di Denmark Ditembak Matithelocal.dk

Menurut data IUCN, serigala kelabu (Canis lupus) termasuk dalam golongan satwa dengan tingkat keterancaman yang cukup rendah (Least Concern), namun memiliki peran yang sangat penting di rantai makanan setempat. Hewan ini dulunya tersebar luas di daratan Asia dan Amerika Utara. Di Eropa, satwa ini mengalami kepunahan lokal di awal masa revolusi industri, sebelum akhirnya tindakan konservasi yang ketat berhasil mengembalikan populasinya yang sempat punah di beberapa lokasi.

Dengan hilangnya serigala betina terakhir di Denmark, populasi mereka di negara ini akan mengalami stagnasi yang dapat berujung pada kepunahan. Meskipun tidak terlalu berpengaruh pada populasi global, hal ini dapat menyebabkan ancaman bagi kondisi ekologi di negara tersebut, seperti overpopulasi satwa pemakan tumbuhan yang dapat menjadi hama pertanian.

Panji Gusti Akbar Photo Verified Writer Panji Gusti Akbar

Science nerd, crazy birdwatcher and third-wave coffee aficionado

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya