28 Pesawat Militer China Terbang ke Zona Udara Taiwan

Hal itu terjadi setelah NATO peringatkan ancaman China

Taipei, IDN Times - Sebanyak 28 pesawat militer Tiongkok diketahui telah terbang ke zona pertahanan udara Taiwan pada hari Selasa, 15 Juni 2021, waktu setempat. Hal itu terjadi setelah para pemimpin NATO memperingatkan adanya ancaman dari Tiongkok. Bagaimana awal ceritanya?

1. Tindakan Tiongkok tersebut dilihat sebagai bagian dari upaya untuk menekan Taiwan  

28 Pesawat Militer China Terbang ke Zona Udara TaiwanSekitar 28 pesawat militer Tiongkok terbang di wilayah udara Taiwan pada hari Selasa, 15 Juni 2021, waktu setempat. (Twitter.com/ThielsChristian)

Dilansir dari BBC, sekitar 28 pesawat militer Tiongkok terbang ke zona pertahanan udara Taiwan dan ini merupakan serangan terbesar yang dilaporkan sejauh ini. Pesawat tempur dan pembom berkemampuan nuklir termasuk di antara mereka yang berada di Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ). Peristiwa itu terjadi setelah para pemimpin NATO pada hari Senin, 14 Juni 2021, waktu setempat memperingatkan tentang tantangan militer yang ditimbulkan oleh Tiongkok.

Penerbangan-penerbangan itu secara luas dilihat sebagai bagian dari upaya Tiongkok untuk menekan Taiwan. Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya mengacak-acak pesawat, mengerahkan sistem pertahanan rudal, dan mengeluarkan peringatan radio ketika pesawat Tiongkok memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan di selatan pulau tersebut. Akan tetapi, Tiongkok menggambarkan penerbangan tersebut sebagai rutinitas dan serangan mendadak besar sering mengikuti Taiwan atau Amerika Serikat yang tidak disetujui oleh Tiongkok.

Seperti yang diketahui, Zona Identifikasi Pertahanan Udara adalah area di luar wilayah negara dan wilayah udara nasional tetapi di mana pesawat asing masih diidentifikasi, dipantau, dan dikendalikan untuk kepentingan keamanan nasional. Itu dideklarasikan sendiri serta secara teknis tetap menjadi wilayah udara internasional.

2. Para pemimpin NATO menilai tindakan Tiongkok merupakan tantangan sistemik 

28 Pesawat Militer China Terbang ke Zona Udara TaiwanPertemuan para pemimpin NATO yang digelar di Brussels, Belgia, pada hari Senin, 14 Juni 2021, waktu setempat. (Instagram.com/jensstoltenberg)

Baca Juga: Sekjen NATO: Belum Saatnya Pasukan NATO Tinggalkan Afghanistan

Pada hari Senin, 14 Juni 2021, lalu para pemimpin NATO telah memperingatkan ancaman militer yang ditimbulkan oleh Tiongkok, dengan mengatakan perilakunya adalah tantangan sistemik. Tiongkok dengan cepat memperluas persenjataan nuklirnya dan tidak jelas mengenai modernisasi militernya dan bekerja sama secara militer dengan Rusia. Kepala NATO, Jens Stoltenberg, memperingatkan Tiongkok mendekati NATO dalam hal militer dan teknologi.

Namun, dia juga menekankan aliansi untuk tidak menginginkan adanya Perang Dingin baru dengan Tiongkok. Dalam sebuah pernyataan, Misi Tiongkok untuk Uni Eropa menuduh NATO memfitnah pembangunan damai Tiongkok dan bersikeras bahwa Tiongkok berkomitmen pada kebijakan pertahanan yang bersifat defensif. Menurutnya, Tiongkok tidak akan menghadirkan tantangan sistematis kepada siapapun, tetapi pihaknya tidak akan duduk dan tidak melakukan apa-apa jika tantangan sistematis mendekat kepada pihaknya.

Tiongkok merupakan salah satu kekuatan militer dan ekonomi terkemuka di dunia, yang Partai Komunis Tiongkok yang saat ini berkuasa memiliki cengkeraman kuat dalam politik, kehidupan sehari-hari, dan sebagian besar masyarakat. Militer Tiongkok saat ini memiliki angkatan bersenjata terbesar di dunia, dengan lebih dari 2 juta personel bertugas aktif. NATO menjadi semakin khawatir tentang kemampuan militer Tiongkok yang berkembang, yang dilihatnya sebagai ancaman terhadap keamanan dan nilai-nilai demokrasi anggotanya.

3. Tiongkok sebelumnya telah menerbangkan sebanyak 25 pesawat militer ke wilayah udara Taiwan pada bulan April 2021 lalu

28 Pesawat Militer China Terbang ke Zona Udara TaiwanSekitar 28 pesawat militer Tiongkok terbang di wilayah udara Taiwan pada hari Selasa, 15 Juni 2021, waktu setempat. (Twitter.com/asiapacificentr)

Sekitar bulan April 2021 lalu, pihak Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan saat itu sebanyak 25 pesawat, termasuk pesawat tempur dan pembom berkemampuan nuklir, memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara. Pihak Tiongkok memandang Taiwan sebagai sebuah provinsi yang memisahkan diri, namun di sisi lain Taiwan justru melihat dirinya sebagai negara yang berdaulat. Kementerian Pertahanan Taiwan saat itu mengirim pesawat tempur untuk memperingatkan jet militer Tiongkok, sementara sistem rudal dikerahkan untuk memantau mereka.

Peristiwa itu terjadi setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengatakan pihak Amerika Serikat prihatin dengan tindakan yang semakin agresif oleh Tiongkok terhadap Taiwan. Ia menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat memiliki komitmen hukum ke Taiwan dan mengatakan pihaknya akan memastikan Taiwan memiliki kemampuan untuk membela diri, serta menambahkan bahwa itu akan menjadi kesalahan serius bagi siapapun untuk mencoba mengubah status quo dengan paksa. Tiongkok sendiri saat itu tidak mengesampingkan kemungkinan adanya penggunaan kekuatan untuk mencapai penyatuan dengan Taiwan.

Baca Juga: Tiongkok Sebut NATO Tukang Sebar Fitnah yang Tidak Berkaca Diri

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya