Sekitar 50 Warga Burkina Faso Diculik Pelaku Jihadis

Pasukan sukarelawan dicurigai sebagai pelaku di balik itu

Jakarta, IDN Times - Seorang pejabat setempat pada Minggu (15/1) waktu setempat melaporkan sekitar 50 warga Burkina Faso telah diculik oleh pelaku jihadis.

Peristiwa serupa juga pernah terjadi akhir tahun 2022 lalu dan pemerintah Burkina Faso masih melakukan penyelidikan sampai saat ini.

1. Sebagian kecil dari mereka sudah berhasil melarikan diri 

Dilansir dari BBC, warga di Arbinda, Burkina Faso, mengatakan ada dua kelompok perempuan yang dibawa keluar mengumpulkan daun dan buah-buahan liar karena mengalami kekurangan makanan yang parah. Sejumlah kecil dari mereka berhasil kabur dan membunyikan alarm. Peristiwa penculikan terjadi pada Kamis (12/1) dan Jumat (13/1) lalu, akan tetapi kabar tersebut baru diketahui karena sebagian besar wilayah itu telah diblokade oleh kelompok militan.

Salah seorang warga yang melihat peristiwa itu mengatakan pada Kamis malam waktu setempat, ketika mereka tidak kembali, ia mengira gerobak yang digunakannya bermasalah, namun 3 orang yang berhasil selamat kembali untuk memberi tahu warga apa yang terjadi sebenarnya. Wilayah Arbinda yang terletak di Sahel begitu terpukul adanya pemberontakan oleh kelompok jihadis. Jalan masuk dan keluar telah diblokir oleh para jihadis, terjadi kelaparan yang hebat, serta situasi kemanusiaan yang begitu memprihatinkan.

Baca Juga: Asia Selatan dan Afrika Penyumbang Kematian Anak Tertinggi di 2021 

2. Sekitar 3 pekan lalu, sekitar 28 mayat ditemukan dengan luka tembak 

Sekitar 3 pekan yang lalu, mayat 28 orang yang ditembak mati telah ditemukan di kota Nouna, yang berada di barat laut Burkina Faso. Sebuah kelompok masyarakat sipil menyalahkan pembunuhan tersebut pada warga sipil bersenjata yang mengaku sebagai pasukan sukarelawan yang didukung pemerintah dalam memerangi kelompok jihadis.

Meski demikian, pemerintah setempat tidak memberikan komentar meski pihaknya sedang melakukan penyelidikan. Pemerintah setempat mengatakan mayat-mayat tersebut ditemukan pada 30 dan 31 Desember 2022 lalu dan pihaknya juga mengutuk kekerasan yang tidak dapat diterima serta menyerukan ketenangan kepada masyarakat sekitar. Peristiwa itu terjadi pada saat pemerintah Burkina Faso telah mendeklarasikan gerakan seluruh rakyat untuk persatuan dalam perang melawan terorisme.

3. Burkina Faso telah bergulat dengan pemberontakan oleh para jihadis sejak 2015

Sekitar 50 Warga Burkina Faso Diculik Pelaku JihadisBendera Burkina Faso. (Sumber: pixabay.com/jorono)

Burkina Faso merupakan salah satu negara termiskin dan paling bergejolak di dunia. Sejak tahun 2015 lalu, negara tersebut telah bergulat dengan pemberontakan yang dipimpin oleh
kelompok jihadis yang berafiliasi dengan Al-Qaeda dan kelompok Islamic State yang telah
menewaskan puluhan ribu orang dan membuat sekitar 2 juta warga mengungsi. Serangan yang menargetkan pasukan keamanan dan warga sipil justru semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir, terutama di wilayah utara dan timur yang berbatasan dengan Mali dan Niger yang juga dilanda kelompok jihadis.

Semakin diperparah dengan adanya kelompok sukarelawan VDP, yang dibentuk pada Desember 2019 lalu, di mana yang seharusnya melakukan tugas pengawasan, pengawalan dan pengumplan informasi, justru menjadi sasaran empuk para jihadis sehingga dapat mengobarkan gesekan etnis tanpa kontrol yang tepat.

Biasanya, sukarelawan-sukarelawan yang diambil mereka dianggap kurang terlatih. Seperti pada Desember 2022 lalu, di mana 7 orang sukarelawan menculik seorang ayah dan anak dan 2 hari setelahnya, korban penculikan tersebut tewas di hutan. Peristiwa ini yang membuat seluruh warga Burkina Faso menuduh para sukarelawan telah mengumpulkan warga sipil sekitar serta membunuh mereka.

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya