Akibat Perang di Yaman, 85 Ribu Anak Meninggal Karena Malnutrisi

Padahal PBB sudah memperingatkan Yaman sebelumnya

Sana'a, Yaman, IDN Times - Krisis akibat perang berkepanjangan di Yaman menuai perhatian banyak orang di seluruh dunia. Pasalnya, sebanyak 85.000 anak meninggal karena malnutrisi akibat krisis ini. Padahal, PBB sudah memperingatkan Yaman sebelumnya. Bagaimana awal ceritanya?

1. Jumlah ini setara dengan populasi anak di Birmingham

Akibat Perang di Yaman, 85 Ribu Anak Meninggal Karena Malnutrisitwitter.com/AppleDaddy7

Dilansir dari BBC, sebanyak 85.000 anak yang berusia di bawah lima tahun di Yaman meninggal karena malnutrisi sepanjang 3 tahun terakhir perang berkepanjangan di Yaman. Jumlah ini sendiri setara dengan populasi anak berusia serupa di Birmingham. PBB sendiri sudah memperingatkan Yaman pada bulan lalu bahwa sebanyak 14 juta orang Yaman meninggal karena masalah serupa. Mereka berusaha menghidupkan kembali pembicaraan untuk mengakhiri krisis perang selama 3 tahun terakhir ini yang bisa disebut sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. 

Tragisnya akibat masalah ini, harga-harga pangan melonjak sekitar 400 persen. Hanya 2 rumah sakit saja yang sampai saat ini masih aktif di sekitar kota pelabuhan. Direktur Save the Children Yaman, Tamer Kirolos berpendapat sebenarnya korban-korban ini sendiri dapat diselamatkan, hanya saja karena situasi yang semakin parah ditambah dengan para orang tua yang sempat terlibat dalam perkelahian akibat masalah ini. "Untuk setiap anak yang terbunuh oleh bom dan peluru, puluhan orang kelaparan sampai mati dan itu sepenuhnya dapat dicegah. 

Karena perkelahian para orang tua menunda mengambil anak-anak mereka untuk pengobatan kekurangan gizi, ketika organ internal mereka tidak berfungsi, dan mereka memiliki beberapa infeksi karena pemborosan," ungkap Tamer Kirolos, Direktur Save the Children, seperti yang dikutip dari Independent.co.uk.

2. Pihak Save the Children menyalahkan blokade tersebut

Akibat Perang di Yaman, 85 Ribu Anak Meninggal Karena Malnutrisitwitter.com/KhaledBeydoun

Pihak badan amal Save the Children telah menyalahkan blokade karena menempatkan lebih banyak orang pada risiko kelaparan, dengan terjadinya pertempuran yang berkelanjutan di sekitar pelabuhan utama Hudaydah semakin memperparah situasi. Pelabuhan tersebut sudah dikuasai pemberontak, dimana Yaman secara tradisional mengimpor 90% dari makanannya telah melihat bahwa secara komersial sendiri turun sekitar 55.000 metrik ton setiap bulannya. 

Dengan angka seperti ini cukup memenuhi kebutuhan 4,4 juta orang, termasuk 2,2 juta anak. Save the Children mengatakan bahwa berdasarkan sebuah studi riwayatnya, jika kekurangan gizi akut tidak ditangani sama sekali, maka sekitar 20% hingga 30% anak-anak meninggal setiap tahunnya.

3. Berharap ada gencatan senjata yang bisa mengakhiri krisis seperti ini

Akibat Perang di Yaman, 85 Ribu Anak Meninggal Karena Malnutrisitwitter.com/KentPage

Ada harapan gencatan senjata pada minggu ini setelah pemerintah Yaman yang diakui secara internasional ini pada hari Senin lalu mengatakan akan mengambil bagian dalam pembicaraan perdamaian yang ditengahi oleh pihak PBB yang rencananya dijadwalkan bulan depan. Hanya saja beberapa jam sebelum Mohammed Ali al-Houthi lewat cuitan di akun Twitternya ini bahwa ingin para pemberontak untuk menghentikan semua operasi militer serta berhenti menembakkan rudal ke Arab Saudi.

Baca Juga: Dukung Perdamaian Yaman, Raja Salman Desak Aksi Melawan Iran

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya