Amerika Serikat Gagal Memperoleh Dukungan PBB Untuk Mengutuk Hamas

Ini adalah sebuah tamparan bagi pemerintahan Donald Trump

New York, IDN Times - Upaya Amerika Serikat untuk memperoleh dukungan dari PBB mengutuk kelompok Hamas dinilai gagal. Pasalnya, meski unggul dalam perolehan suara, akan tetapi tidak mencapai dukungan dua per tiga sebagai syarat dalam memperoleh dukungan. Ini adalah sebuah tamparan bagi pemerintahan Donald Trump. Bagaimana awal ceritanya?

1. Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB menilai ini adalah sebuah kesalahan bersejarah

Amerika Serikat Gagal Memperoleh Dukungan PBB Untuk Mengutuk Hamastwitter.com/USANewsAgency

Dilansir dari BBC, untuk pertama kalinya Amerika Serikat gagal memperoleh dukungan PBB dengan mengutuk kekerasan yang dilakukan kelompok Hamas pada hari Kamis, 6 Desember 2018, malam dalam sidang resolusi PBB. Dalam sidang tersebut setidaknya membutuhkan dukungan sebanyak dua per tiga dan sementara resolusi Majelis ini bersifat tidak mengikat. Dalam hasil voting menunjukkan 87 suara mendukung, 58 suara menentang, 32 abstain, dan 16 tidak memilih.

Meski unggul dalam perolehan suara, kembali lagi kepada syarat untuk memperoleh dukungan PBB yakni mendapat dukungan dua per tiga dari seluruh anggota. Hasil ini merupakan sebuah tamparan bagi pemerintahan Donald Trump. Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Hailey, menilai hasil ini adalah kesalahan bersejarah karena PBB tidak mengesampingkan kecaman semacam itu.

Lain lagi dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengatakan bahwa meskipun syarat tersebut tak tercapai, ini adalah pertama kalinya mayoritas negara mendominasi perolehan suara dalam melawan kelompok Hamas.

2. Hailey mempertanyakan dukungan orang Arab membela kelompok seperti itu

Amerika Serikat Gagal Memperoleh Dukungan PBB Untuk Mengutuk Hamastwitter.com/AdamShawNY

Hailey sendiri mempertanyakan kepada warga Arab setempat yang dinilai terlalu membela kelompok-kelompok seperti kelompok Hamas ini serta membenci terhadap Israel yang begitu kuat. Ia juga menilai inilah yang menyebabkan kerusakan pada warga Palestina.

Sebelum dilakukan pemungutan suara, Hailey telah menuliskan sebuah surat kepada anggota-anggota PBB lainnya pada hari Senin, 3 Desember 2018, kemarin mendesak mereka untuk memilih teks yang disusun oleh pihaknya dengan memperingatkan Amerika Serikat mengambil hasil pemungutan suara ini dengan sangat serius.

"Sebelum Majelis Umum dapat secara kredibel mendukung kompromi dan rekonsiliasi antara Palestina dan Israel, itu harus dicatat, tidak ambigu dan tanpa syarat, mengutuk Hamas terorisme," ungkap Hailey sebelum dilakukan pemungutan suara seperti yang dikutip dari Reuters. Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menilai resolusi PBB kali ini telah dibajak oleh keputusan prosedural ini. Ia juga menyesalkan dengan hasil keputusan ini dan menilai seharusnya negara-negara yang menentang merasa malu. 

3. Ternyata inilah alasan mereka gagal memperoleh dukungan PBB

Amerika Serikat Gagal Memperoleh Dukungan PBB Untuk Mengutuk Hamastwitter.com/iM0hay

Alasan Amerika Serikat gagal memperoleh dukungan dari PBB berawal dari perwakilan Arab Saudi yang menyatakan bahwa sejak 1967, Israel dinilai tidak menghormati Majelis Umum atau Resolusi Dewan Keamanan, sementara perwakilan Kuwait dan Iran mengatakan bahwa resolusi "mengabaikan" dan "mengalihkan perhatian" dari akar penyebab konflik. Seperti yang diketahui, Israel telah merebut jalur Gaza dalam Perang Timur Tengah tahun 1967 tetapi mundur pada tahun 2005, sementara sebagian besar memegang Tepi Barat yang terpisah, dimana Palestina memiliki pemerintahan sendiri yang terbatas.

Selama lebih dari satu dekade, jalur Gaza telah dikendalikan oleh kelompok Hamas di bawah blokade Israel-Mesir. Ekonomi telah runtuh menciptakan apa yang digambarkan oleh Bank Dunia sebagai krisis kemanusiaan seperti air, listrik, dan obat-obatan. Israel mengatakan tidak punya pilihan lagi selain memaksakan blokade untuk mempertahankan diri terhadap Hamas, yang menyerukan penghancuran Israel dan telah menggunakan Gaza sebagai basis untuk serangan rudal.

Wakil Duta Besar Iran untuk PBB, Eshagh Al Habib, menuduh Amerika Serikat mencoba mengalihkan perhatian dunia dari akar penyebab konflik dan mengatakan kami mengakui Hamas sebagai gerakan perlawanan yang sah yang berjuang untuk pembebasan wilayah Palestina dari pendudukan asing.

Baca Juga: Mantan Pengacara Trump Akhirnya Mengaku Berbohong Kepada Kongres

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya