Amerika Serikat Akui Prihatin dengan Naiknya Produksi Daun Koka

Kolombia dan Amerika Serikat bertekad memberantas daun ini

Bogota, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, bertemu dengan Presiden Kolombia, Ivan Duque, dan keduanya merasa prihatin dengan peningkatan daun koka. Kedua negara ini bertekad untuk memberantas pertumbuhan daun ini. Bagaimana awal ceritanya?

1. Pertemuan ini dalam rangka kunjungan singkat Pompeo ke Kolombia

Amerika Serikat Akui Prihatin dengan Naiknya Produksi Daun Kokatwitter.com/SecPompeo

Dilansir dari Reuters, Amerika Serikat merasa sangat prihatin dengan peningkatan penanaman daun koka di Kolombia. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengatakan pada hari Rabu, 2 Januari 2018, akan bekerja sama dengan Kolombia untuk memotong produksi bahan baku kokain menjadi setengahnya pada akhir tahun 2023. Pompeo bertemu dengan Presiden Kolombia, Ivan Duque, dalam kunjungan singkat ke kota pesisir Cartagena.

"Amerika Serikat tetap sangat prihatin tentang lonjakan penanaman koka dan produksi kokain di Kolombia sejak 2013. Kami akan terus bekerja dengan anda bapak Presiden secara berdampingan untuk mencapai tujuan bersama kami untuk memangkas penanaman koka dan produksi koka hingga 50 persen antara sekarang dan 2023," ungkap pernyataan dari Pompeo seperti yang dikutip dari Reuters

2. Keduanya juga membahas krisis yang terjadi di Venezuela

Amerika Serikat Akui Prihatin dengan Naiknya Produksi Daun Kokatwitter.com/SecPompeo

Selain membahas peningkatan daun koka, keduanya juga membahas berbagai krisis yang terjadi di Venezuela, dimana negara tersebut sedang mengalami hiperinflasi dan kekurangan makanan serta obat-obatan telah mendorong lebih dari 3 juta orang untuk melarikan diri selama beberapa tahun terakhir, termasuk lebih dari 1 juta warga Venezuela yang kini tinggal di Kolombia.

Pompeo memuji Kolombia atas dukungannya terhadap para migran Venezuela dan mengatakan bahwa ia dan Duque membahas bagaimana proses kerja sama dalam bantuan dengan badan-badan regional dan internasional. "Semua negara yang membela demokrasi, semua negara yang memiliki nilai demokrasi harus bersatu untuk menolak kediktatoran Venezuela," ungkap pernyataan Presiden Kolombia, Ivan Duque, seperti yang dikutip dari Reuters.

Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi pada utang Venezuela dan beberapa pejabat dalam pemerintahan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, yang dituduh melakukan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia. Maduro sebelumnya menyalahkan masalah ekonomi Venezuela pada sanksi Amerika Serikat dan perang ekonomi yang dipimpin oleh beberapa oposisi politik.

3. Pada tahun 2017, produksi daun koka di Kolombia tercatat sebagai yang paling tertinggi

Amerika Serikat Akui Prihatin dengan Naiknya Produksi Daun Kokatwitter.com/irinnews

Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNDOC) mengeluarkan statistik pada bulan September 2017 yang menunjukkan areal produksi daun koka di Kolombia merupakan tertinggi yang pernah dicatat. Total area yang diberikan untuk penanaman daun koka sekitar 171.000 hektar atau diperkirakan sekitar 17% lebih tinggi dari tahun 2016 lalu. PBB mengatakan wilayah yang berbatasan dengan Laut Pasifik di Kolombia adalah paling intensif dibudidayakan.

Dengan sendirinya, negara bagian Narino di perbatasan dengan Ekuador memiliki lebih banyak lahan pertanian yang didedikasikan untuk daun koka dibandingkan seluruh wilayah di negara Peru, yang merupakan produsen besar daun koka lainnya.

Sekitar 80% dari daun koka telah ditanam di area yang sama selama 10 tahun terakhir, sementara tanaman menghasilkan 33% lebih banyak daun koka dibandingkan tahun 2012 lalu. Pada Agustus 2018 lalu, Ivan Duque yang baru terpilih saat itu mengatakan pemerintah akan menciptakan kebijakan baru untuk memerangi narkoba sekaligus tujuannya adalah untuk mewujudkan hasil nyata dalam 4 tahun ke depan.

4. Penjelasan mengenai daun koka dan efek negatifnya pada tubuh jika dikonsumsi

Amerika Serikat Akui Prihatin dengan Naiknya Produksi Daun Kokatwitter.com/munchies

Seperti yang diketahui, daun koka adalah salah satu tanaman yang berasal dari Amerika Selatan bagian barat. Tanaman daun koka ini ditanam sebagai tanaman komersial di Argentina, Bolivia, Kolombia, Ekuador, dan Peru, bahkan di daerah dimana menanam daun koka merupakan pelanggaran hukum. Sayangnya, penggunaan daun koka ini sering disalahgunakan oleh banyak pihak sehingga beberapa negara masih menganggap daun koka sebagai barang terlarang.

Daun koka dikonsumsi dengan cara dikunyah, layaknya seperti sebuah permen. Mengkonsumsi daun koka sama dapat membuat para pengguna menjadi merasa gembira, energik, banyak bicara, hilang nafsu makan, menambah rasa percaya diri, mood yang gampang berubah, serta rasa sakit langsung hilang.

Banyak sekali efek negatif saat mengkonsumsi daun koka diantaranya:

  • Dapat merusak otak. Efek dopamin menimbulkan sensasi euforia ketika daun koka dikonsumsi, akan tetapi efek samping lainnya yaitu dapat meningkatkan resiko terjadinya stroke, kejang-kejang, serta kelainan gerakan tubuh seperti tremor. Dalam dosis yang sangat tinggi bisa menyebabkan koma selama beberapa waktu.
  • Masuk ke dalam zat terlarang, daun koka dapat menyebabkan seseorang menjadi kecanduan. Ketika sudah mengalami kecanduan, maka tubuh akan terus merasa dingin menggunakan kokain. Setelah berhenti digunakan, gangguan mental menjadi efek negatif yang bisa terjadi seperti depresi, perubahan mood, psikosis, tidak bisa tidur, gelisah, gangguan seksual, bahkan perubahan perilaku yang bisa mengubah ke arah kekerasan.
  • Daun koka dapat meningkatkan denyut jantung dan pembuluh darah dan mempersempit pembuluh darah yang memasok darah ke jantung. Penyalahgunaan daun koka ini bisa menyebabkan terjadinya serangan jantung hingga kekacauan ritme jantung yang mematikan.
  • Saluran pencernaan juga menjadi rusak karena daun koka dapat mempersempit pembuluh darah ke usus dan membuat usus kekurangan oksigen sehingga menimbulkan luka dan terjadi kebocoran di bagian lambung atau usus.
  • Menghirup daun koka dapat membuat rongga-rongga sinus pada hidung menjadi rusak, hidung berair berkepanjangan, kehilangan indera penciuman, dan mimisan. Tak hanya itu saja, suara menjadi serak akibat mengkonsumsi daun ini.
  • Daun koka juga dapat menyebabkan gagal ginjal dan bagi penderita darah tinggi atau hipertensi dapat mengalami kerusakan ginjal dalam jangka panjang.
  • Bagi ibu hamil, mengkonsumsi daun koka sama saja membuat anak yang berada di dalam kandungnya tidak tumbuh dan berkembang dengan baik atau terlahir cacat fisik. Selain itu, anak tersebut meninggal saat dilahirkan, kelainan dalam perkembangan otak dan sistem saraf pusat, terlahir prematur, dan penempelan plasenta pada dinding rahim tiba-tiba terlepas sebelum saat persalinan.
  • Ternyata, daun koka bisa menyebabkan penyakit HIV dan hepatitis serta resiko penyakit ini semakin tinggi apabila memakai jarum suntik secara bergantian.

Baca Juga: 8 Tempat Bersejarah di Kolombia dengan Bangunan Lawas yang Menawan

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya