Anak Sedang Sekarat, Ibu Asal Yaman Dilarang Masuk Amerika Serikat

Larangan tersebut berdasarkan dari kebijakan Donald Trump

California, IDN Times - Seorang ibu asal Yaman yang ingin berkunjung ke Amerika Serikat dilarang masuk ketika ingin sekali menjenguk anaknya yang tengah sekarat di rumah sakit. Pelarangan tersebut berkaitan dengan kebijakan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Bagaimana awal ceritanya?

1. Anak tersebut dikonfirmasi oleh dokter tidak bertahan lama

Anak Sedang Sekarat, Ibu Asal Yaman Dilarang Masuk Amerika Serikattendaily.com.au

Dilansir dari CNN, ibu dari Yaman yang diketahui bernama Shaima Swileh ini dilarang masuk Amerika Serikat untuk menjenguk anaknya yang sedang sekarat di rumah sakit di California terkait larangan yang dikeluarkan oleh Donald Trump. Anak yang diketahui bernama Abdullah Hassan ini berada di ventilator Rumah Sakit Anak Benioff University of California, California, dan diketahui menderita kondisi otak genetik. 

"Putraku, Abdullah, membutuhkan ibunya. Istriku meneleponku setiap hari ingin mencium dan menggendong putranya.

"Untuk yang terakhir kalinya. Waktu hampir habis. Tolong bantu kami mengumpulkan keluarga saya lagi," ungkap pengakuan ayah dari anak tersebut yang diketahui bernama Ali Hassan, seperti yang dikutip dari CNN.

Seperti yang diketahui, ayahnya adalah warganegara Amerika Serikat sedangkan ibunya merupakan warga negara Yaman yang kini tinggal di Mesir. Ibunya saat ini sedang mencari pengabaian dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat agar bisa melakukan perjalanan ke Amerika Serikat dengan segera. Ia juga mengatakan anak tersebut bisa saja meninggal jika dibawa ke Mesir.

2. Perilaku seperti ini terbilang sangat kejam

Anak Sedang Sekarat, Ibu Asal Yaman Dilarang Masuk Amerika Serikatsplinternews.com

Menurut anggota Dewan Hubungan Amerika-Islam, Saad Sweilem, menyebut tindakan terhadap ibu tersebut dinilai sangat kejam. Ayah dari Abdullah sendiri lahir di California namun tetap mempertahankan hubungan dekat dengan keluarga aslinya di Yaman. Hassan sendiri bertemu dengan istrinya saat berada di Yaman. 

"Kami menyerukan Departemen Luar Negeri untuk mengeluarkan pembebasan larangan Muslim untuk mengizinkan Shaima Swileh, istri seorang warga negara Amerika Serikat, ibu dari seorang warga negara Amerika Serikat, untuk menggendong anaknya untuk terakhir kalinya dan membiarkannya berkabung dengan martabat," ungkap Saad Sweilem seperti yang dikutip dari Globalnews.ca.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya siap menerbangkan ibu tersebut keluar dari Kairo pada saat itu juga. "Hilangnya seorang anak adalah sesuatu yang tidak boleh dialami oleh orang tua, tetapi tidak bisa berada di sana di saat-saat terakhir anak Anda adalah kejam yang tidak dapat dibayangkan," ungkap pernyataan tambahan dari Saad Sweilem yang dikutip dari Globalnews.ca.

3. Keluarga tersebut telah pergi dari Yaman saat usia anaknya masih 8 bulan

Anak Sedang Sekarat, Ibu Asal Yaman Dilarang Masuk Amerika Serikatglobalnews.ca

Ketika usia anaknya baru menginjak 8 bulan, keluarga tersebut pindah dari Yaman ke Kairo untuk menyelamatkan diri dari perang di Yaman yang terjadi secara terus menerus. Sekitar 3 bulan lalu, Hassan membawa anaknya ke Amerika Serikat untuk perawatan medis dengan harapan bahwa istrinya akan bergabung dengan mereka. Akan tetapi setelah dokter di Oakland, California, memberitahunya bahwa kondisi anaknya sedang dalam masa kritis, keluarga itu mengajukan permohonan agar istrinya bisa pergi ke Amerika Serikat.

Mereka mengatakan telah menerima surat penolakan dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang mengutip larangan perjalanan oleh Presiden Amerika Serikat. Salah seorang pejabat Departemen Luar Negeri yang tidak ingin disebutkan namanya ini menolak membahas kasus tersebut karena undang-undang kerahasiaan.

Tetapi pejabat tersebut mengatakan bahwa mereka membuat setiap upaya untuk memfasilitasi perjalanan yang sah oleh para pengunjung internasional. "Kami juga berkomitmen penuh untuk mengelola undang-undang Imigrasi Amerika Serikat dan memastikan integritas dan keamanan perbatasan negara kami," ungkap pejabat tersebut seperti yang dikutip dari BBC.

Baca Juga: Demi Raih Suara, Trump 'Mainkan' Isu Imigrasi

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya