Anggota DPR AS Menentang Dukungan Militer ke Israel

Bahkan, beberapa dari mereka berasal dari Partai Demokrat

Washington, D.C, IDN Times - Beberapa anggota DPR Amerika Serikat dari Partai Demokrat menentang langkah militer negaranya untuk mendukung Israel serta menyerukan hak-hak Palestina pada hari Jumat, 14 Mei 2021, waktu setempat. Sebagian besar anggota Partai Demokrat dan Partai Republik justru memberikan dukungan terhadap Israel. Bagaimana awal ceritanya?

1. Anggota DPR AS dari Partai Demokrat, Rashida Tlaib, memberikan kritik kepada Presiden AS, Joe Biden

Dilansir dari Aljazeera.com, dalam sebuah pidato emosial di Gedung DPR Amerika Serikat, anggota DPR dari Partai Demokrat, Rashida Tlaib, mengkritik Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dan para pejabat tinggi lainnya karena menawarkan pernyataan yang dia katakan tidak mengakui kemanusiaan Palestina. Sambil mengenakan kain keffiyeh dan terkadang mencoba menahan tangisannya, Tlaib menambahkan jika Departemen Luar Negeri Amerika Serikat bahkan tidak dapat mengakui pembunuhan anak-anak Palestina adalah salah, ia akan mengatakannya untuk jutaan orang Amerika Serikat yang berdiri bersamanya menentang pembunuhan anak-anak yang tidak bersalah, tidak perduli etnis atau keyakinan mereka.

Dalam sesi yang sama, anggota Kongres Amerika Serikat, Ilham Omar, mengutuk kebijakan dan serangan Israel terhadap Palestina serta mencap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebagai pemimpin etno-nasionalis. Ia juga mempertimbangkan bahwa 78 persen tanah Palestina diambil oleh Israel dan sejak saat itu juga, sebanyak 5,6 juta orang Palestina memilih mengungsi dari tempat tinggal mereka sendiri, yang tak lain adalah salah satu krisis pengungsi terbesar dalam sejarah manusia.

2. Seorang anggota DPR dari Partai Demokrat meminta Hamas dan kelompok lainnya bertanggung jawab

Anggota DPR AS Menentang Dukungan Militer ke IsraelAnggota DPR Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Debbie Wasserman-Schulz (biru). (Instagram.com/repdws)

Kondisi sebaliknya, beberapa anggota DPR dari Partai Demokrat juga turun ke majelis untuk menyuarakan dukungan penuh mereka terhadap Israel. Seorang anggota DPR dari Partai Demokrat, Debbie Wasserman-Schulz, mengungkapkan dukungannya yang teguh dan teguh untuk Israel serta juga meminta kelompok Hamas dan kelompok-kelompok lainnya untuk bertanggung jawab atas eskalasi yang telah menyebabkan pertumpahan darah di Israel dan Palestina. Ia juga menambahkan bahwa tidak ada negara yang harus menjadi sasaran rentetan tembakan roket seperti yang ia lihat pada populasi warga sipil.

Anggota Kongres dari Partai Demokrat, Josh Gottheimer, menekankan bahwa kelompok Hamas adalah kelompok teroris yang dinilai oleh Amerika Serikat. Ia juga menambahkan meski pihaknya tidak selalu setuju dengan kebijakan Israel, ia menegaskan bahwa tidak ada yang membenarkan organisasi teroris melakukan penembakkan roket ke sekutu Amerika Serikat. Begitu juga dengan Anggota Kongres dari Partai Demokrat lainnya, Brad Sherman, menyebut roket yang ditembakkan Hamas merupakan kejahatan perang.

Baca Juga: Perang Palestina-Israel Lanjut saat Idul Fitri, 65 Orang Tewas di Gaza

3. Setidaknya 126 orang Palestina tewas dalam konflik di Jalur Gaza

Anggota DPR AS Menentang Dukungan Militer ke IsraelSerangan di jalur Gaza yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. (Twitter.com/askar_amera)

Bentrokan hebat antara pasukan Israel dan Palestina telah menyebar di sebagian besar Tepi Barat yang diduduki, menyusul hari-hari konflik di Jalur Gaza pada hari Jumat, 14 Mei 2021, waktu setempat. Setidaknya 10 warga Palestina dilaporkan tewas dalam kerusuhan Tepi Barat, sementara ratusan lainnya luka-luka. Pasukan Israel menggunakan gas air mata, peluru karet, dan tembakan langsung, saat warga Palestina melemparkan bom bensin.

Konfrontasi di Tepi Barat menandai perluasan dari beberapa kekerasan terburuk di kawasan itu selama bertahun-tahun. Konflik tersebut dimulai pada hari Senin, 10 Mei 2021, lalu dan beberapa minggu kemudian muncul ketegangan Israel-Palestina yang meningkat di Yerusalem Timur. Permusuhan yang meningkat memuncak dengan bentrokan di situs suci yang dihormati oleh Muslim dan Yahudi. Kelompok Hamas mulai menembakkan roket setelah memperingatkan Israel untuk menarik diri dari situs tersebut, yang memicu serangan udara balasan.

Sedikitnya 126 orang tewas di Gaza dan 8 orang tewas di Israel sejak pertempuran dimulai. Banyak kota di Tepi Barat yang diduduki dikejutkan oleh protes yang marah pada hari yang sama serta mendorong seruan internasional untuk tenang.

Baca Juga: Ketegangan Meningkat, Militer Israel Terus Gempur Palestina

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya