AS Kirim Serangan Udara ke Kelompok Milisi yang Didukung Iran

Biden akan bertindak melindungi para personil militernya

Washington, D.C, IDN Times - Amerika Serikat telah melakukan serangan udara terhadap kelompok milisi yang didukung oleh Iran di perbatasan Irak-Suriah pada hari Minggu, 27 Juni 2021, waktu setempat. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, akan bertindak melindungi para personil militernya. Bagaimana awal ceritanya?

1. Pentagon tidak memberikan informasi rinci mengenai jumlah korban 

AS Kirim Serangan Udara ke Kelompok Milisi yang Didukung IranGedung Pentagon Amerika Serikat. (Pixabay.com/12019)

Dilansir dari BBC, Amerika Serikat telah melakukan serangan udara terhadap kelompok milisi yang didukung oleh Iran di wilayah perbatasan Irak-Suriah. Serangan yang terjadi pada hari Minggu, 27 Juni 2021, waktu setempat telah menghantam fasilitas operasional dan penyimpanan senjata, sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak terhadap pasukan Amerika Serikat. Biden akan melakukan tindakan dalam melindungi para personil militernya.

Pentagon sendiri tidak memberikan informasi lebih rinci mengenai jumlah korban, tetapi sebuah kelompok pemantau melaporkan bahwa 5 pejuang milisi tewas di Suriah. Observatorium Suriah untuk HAM yang berbasis di Inggris mengatakan beberapa pejuang mengalami terluka dalam serangan oleh pesawat tempur Amerika Serikat. Sebuah sumber di Suriah mengatakan bahwa seorang anak telah meninggal dunia serta setidaknya ada 3 orang lainnya mengalami luka-luka.

2. Terakhir kali Biden memerintahkan pengeboman terbatas terhadap target di Suriah pada bulan Februari 2021 lalu 

AS Kirim Serangan Udara ke Kelompok Milisi yang Didukung IranPresiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Instagram.com/potus)

Serangan tersebut datang ketika arahan Biden untuk kedua kalinya memerintahkan serangan balasan terhadap milisi yang didukung Iran sejak menjabat 5 bulan lalu. Biden terakhir memerintahkan pengeboman terbatas terhadap target di Suriah pada bulan Februari 2021 lalu, saat itu sebagai tanggapan atas serangan roket di Irak. Juru bicara Pentagon, John Kirby, mengatakan Amerika Serikat mengambil tindakan yang diperlukan, tepat, serta disengaja yang dirancang untuk membatasi risiko eskalasi, tetapi juga mengirim pesan pencegahan yang jelas dan tidak ambigu.

Kirby mengatakan target dipilih karena fasilitas ini digunakan oleh milisi yang didukung oleh iran yang terlibat dalam serangan kendaraan udara tak berawak (UAV) terhadap personel dan fasilitas Amerika Serikat di Irak. Faksi militer Kataib Hezbollah serta Kataib Sayyid al-Shuhada termasuk di antara beberapa kelompok milisi yang didukung Iran yang telah menggunakan fasilitas yang ditargetkan. Kelompok-kelompok bersenjata yang bersekutu dengan Iran dalam sebuah pernyataan menyebutkan 4 anggota faksi Kataib Sayyid al-Shuhada yang mereka katakan tewas dalam serangan di perbatasan Irak-Suriah.

Baca Juga: Peneliti Tiongkok Sebut Virus Corona Berawal dari Amerika Serikat

3. Serangan AS baru-baru ini dianggap sebagai serangan yang signifikan

AS Kirim Serangan Udara ke Kelompok Milisi yang Didukung IranIlustrasi pesawat militer. (Pixabay.com/Military_Material)

Serangan yang dilakukan Amerika Serikat baru-baru ini merupakan serangan yang signifikan dan mengatakan Pasukan Mobilisasi Populer Irak (PMF), sebuah kelompok yang mencakup brigade Kataib Hezbollah dan Kataib Sayyid al-Shuhada bersumpah akan melakukan pembalasan dendam. PMF sendiri mengatakan bahwa mereka akan menyerang fasilitas militer Amerika Serikat dengan rudal dan politisi yang berafiliasi dengan PMF juga mengatakan Amerika Serikat hanya mengerti dengan bahasa kekerasan.

Saat ini, Amerika Serikat memiliki 2.500 personil militer di Irak dan dikerahkan sebagai bagian dari koalisi internasional untuk memerangi sisa-sisa kelompok ISIS. Ada lebih dari 40 serangan terhadap kepentingan Amerika Serikat di Irak sejak awal tahun 2021 lalu, di mana sebagian besar adalah bom terhadap konvoi logistik sementara 14 serangan lainnya adalah serangan roket. Sekitar 2 pejabat Amerika Serikat juga mengatakan milisi yang didukung Iran telah melakukan setidaknya 5 serangan pesawat tak berawak terhadap fasilitas di Irak yang digunakan oleh Amerika Serikat dan personel koalisi sejak April 2021 lalu.

Baca Juga: Peneliti Tiongkok Sebut Virus Corona Berawal dari Amerika Serikat

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya