AS Setuju Ambil Bagian Pembicaraan Multilateral dengan Iran

Di era Trump, AS keluar dari JCPOA pada tahun 2018 lalu

Washington, D.C, IDN Times - Amerika Serikat dikabarkan telah setuju untuk mengambil bagian pembicaraan multilateral dengan Iran yang diselenggarakan oleh Uni Eropa pada hari Kamis, 18 Februari 2021, waktu setempat. Di era Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Amerika Serikat sebelumnya menarik diri dari keanggotaan Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) pada tahun 2018 lalu. Bagaimana awal ceritanya?

1. Belum ada kabar langsung dari pihak Iran sampai saat ini

AS Setuju Ambil Bagian Pembicaraan Multilateral dengan IranPresiden Iran, Hassan Rouhani. (Twitter.com/alain_berset)

Dilansir dari The Guardian, meski Amerika Serikat sudah menyatakan siap bergabung, namun sampai saat ini belum ada kabar dari pihak Iran apakah mereka bersiap untuk bergabung dalam pembicaraan, yang sejauh ini belum disepakati waktu mulai dan lokasi. Itu merupakan salah satu dari beberapa upaya yang diumumkan pemerintah Amerika Serikat pada hari Kamis, 18 Februari 2021, waktu setempat dalam upaya meletakkan dasar bagi diplomasi. 

Sebelumnya pada hari Minggu, 14 Februari 2021, lalu Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan bahwa semua sanksi yang diberikan Amerika Serikat harus dicabut sebelum Iran kembali ke komitmennya di bawah kesepakatan nuklir yang dibuat tahun 2015 lalu. Pernyataan yang disampaikan oleh Ayatollah Ali Khamenei kepada audiensi komandan militer menegaskan posisi Iran, namun tampaknya Khamenei menyarankan garis waktu yang lebih lama.

2. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya berdiskusi dengan Iran dan 5 negara lainnya

AS Setuju Ambil Bagian Pembicaraan Multilateral dengan IranJuru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price. (Twitter.com/StateDeptSpox)

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price, mengatakan Amerika Serikat akan menerima undangan dari perwakilan tinggi Uni Eropa untuk berdiskusi dengan Iran dan 5 negara lain yang menyetujui Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), di mana Iran menerima pembatasan ketat pada program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi. Sejak pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat, kedua negara telah mengisyaratkan kesiapan mereka untuk kembali menandatangani perjanjian, tetapi berbeda pendapat tentang siapa yang harus mengambil langkah pertama.

Pembicaraan telah diumumkan pada saat ketegangan meningkat, karena Iran telah meningkatkan penggunaan sentrifugal canggihnya, dimulai dengan membuat sejumlah kecil logam uranium, yang dianggap penting untuk membangun hulu ledak, serta mengancam akan mengeluarkan para pengawas dari Badan Energi Atom Internasional pekan depan. Pada hari yang sama, Amerika Serikat dan peserta JCPOA Eropa, termasuk Inggris, Jerman, dan Prancis, mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan Iran untuk kembali patuh, menahan diri untuk tidak mengusir pengawas, serta memohon untuk kembali ke diplomasi.

Baca Juga: Iran Desak Biden Bawa AS Kembali ke Kesepakatan Nuklir Iran

3. Pemerintah Amerika Serikat telah memberi tahu Dewan Keamanan PBB bahwa mereka membalikkan upaya sepihak di era pemerintahan Trump

AS Setuju Ambil Bagian Pembicaraan Multilateral dengan IranPresiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Twitter.com/POTUS)

Pemerintah Amerika Serikat telah memberi tahu Dewan Keamanan PBB bahwa mereka membalikkan upaya sepihak di era pemerintahan Trump untuk mencabut sanksi PBB terhadap Iran. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat saat itu, Mike Pompeo, mengklaim pada bulan September 2020 lalu bahwa Amerika Serikat telah memberlakukan kembali semua sanksi PBB terhadap Iran, meskipun tidak lagi menjadi pihak dalam kesepakatan nuklir, dengan upaya yang ditolak mentah-mentah oleh negara anggota PBB lainnya.

Tak hanya itu saja, pemerintahan Biden akan kembali ke praktik sebelumnya, yaitu memberikan kebebasan terbatas kepada para diplomat dari negara-negara seperti Iran dan Korea Utara untuk bepergian di dalam dan sekitar New York. Menurut pejabat pemerintahan Biden, pada dasarnya ini hanya membalikkan perlakuan pembatasan perjalanan tambahan oleh pemerintahan terakhir dan mengembalikan kontrol perjalanan domestik pada perwakilan Iran kembali sejalan dengan beberapa misi lain ke PBB dan itu hanya kembali ke postur lama yang telah dimiliki sehubungan dengan perjalanan domestik perwakilan Iran di PBB.

Baca Juga: Iran Peringatkan Bahwa Mereka Bisa Mendorong Senjata Nuklir

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya