Australia Beri 8.000 Dosis Vaksin ke Papua Nugini

Ini dilakukan demi memberantas wabah virus COVID-19

Canberra, IDN Times - Pemerintah Australia mengumumkan memberikan sebanyak 8.000 dosis vaksin COVID-19 ke Papua New Guinea dalam pernyataannya pada hari Selasa, 16 Maret 2021, waktu setempat. Hal ini dilakukan demi memberantas wabah COVID-19 yang sampai saat ini masih berlangsung. Bagaimana awal ceritanya?

1. Sistem perawatan kesehatan di Papua New Guinea dalam kondisi rapuh

Australia Beri 8.000 Dosis Vaksin ke Papua NuginiSuasana di sekitar salah satu wilayah yang berada di Papua New Guinea. (Pixabay.com/BackyardTrickz)

Dilansir dari BBC, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengumumkan ribuan dosis tersebut akan dikirimkan bersama dengan peralatan perawatan kritis lainnya. Pada hari Senin, 15 Maret 2021, lalu Papua New Guinea telah memperingatkan tingkat kasus COVID-19 mendekati 1 dari 3 atau 4 orang. Sistem perawatan kesehatan di Papua New Guinea juga rapuh dan berada di bawah tekanan besar.

Pengujian tes COVID-19 menjadi masalah besar bagi negara yang bertetangga dengan Indonesia ini dan pada tanggal 10 Maret 2021 lalu, hanya 50 ribu tes yang telah dilakukan di negara dengan jumlah penduduk sebanyak 9 juta warga itu. Tempat isolasi COVID-19 yang berada di Rumah Sakit Port Moresby dilaporkan sudah penuh dan tempat tidur tambahan terisi dengan cepat. Sebanyak lusinan pekerja medis juga sudah dinyatakan positif COVID-19 dan lebih dari setengah dari total jumlah kasus COVID-19 di Papua New Guinea telah dilaporkan dalam sebulan terakhir.

2. Pemerintah Australia juga meminta Uni Eropa dan AstraZeneca untuk mengakses 1 juta dosis yang akan diberikan untu Papua New Guinea

Australia Beri 8.000 Dosis Vaksin ke Papua NuginiPerdana Menteri Australia, Scott Morrison. (Instagram.com/scottmorrisonmp)

Baca Juga: Terlibat Narkoba, WN Papua Nugini di Makassar Dipindahkan ke Jayapura

Dalam konferensi pers pada hari Selasa, 16 Maret 2021, waktu setempat, Morrison mengatakan dosis vaksin yang dimiliki oleh Australia sendiri akan digunakan untuk memvaksinasi para petugas kesehatan setempat. Ia juga mengatakan telah mengajukan permintaan kepada AstraZeneca dan Uni Eropa untuk mengakses 1 juta dosis vaksin COVID-19 yang dikontrak di Australia dan itu semua akan diberikan kepada Papua New Guinea, di mana negara tersebut sangat membutuhkan vaksin tersebut.

Belum diketahui kapan vaksin tersebut akan dikirim dan batch pertama vaksin yang dikirim ke Papua New Guinea akan tiba pada bulan April 2021 ini sebagai bagian dari skema berbagi vaksinasi global Covax, tetapi para ahli memperingatkan ini akan menjadi lambat. Pakar penyakit menular dari Australian National University, Sanjaya Senanayake, mengatakan bawha sebanyak 8.000 dosis dari Australia terbukti membantu, meskipun hanya dapat melindungi 4.000 orang saja.

3. Kepala petugas medis setempat mengatakan membantu Papua New Guinea juga sekaligus melindungi Australia dari COVID-19

Australia Beri 8.000 Dosis Vaksin ke Papua NuginiIlustrasi petugas medis. (Pixabay.com/Sammy-Williams)

Kepala Eksekutif World Vision Australia, Daniel Wordsworth, menyambut baik pengumuman dari pemerintah Australia, tetapi mengatakan pihak organisasi terkait merasa khawatir dengan tingkat pengujian yang rendah di Papua New Guinea. Ia juga menambahkan semakin lama pandemi berlanjut, semakin besar kemungkinan varian dan mutasi virus akan berkembang, seperti yang terjadi di Afrika Selatan, Brazil, dan Inggris, dengan konsekuensi yang menghancurkan. Akan tetapi, pihak partai Buruh Australia menuduh pemerintah federal bergerak terlalu lambat untuk membantu Papua New Guinea dalam mengendalikan pandemi.

Kepala petugas medis setempat, Paul Kelly, mengatakan membantu Papua New Guinea di tengah situasi seperti ini tidak hanya hal yang benar dilakukan, tetapi juga akan melindungi Australia dari wabah COVID-19. Sampai hari Selasa, 16 Maret 2021, waktu setempat jumlah kasus COVID-19 di Papua New Guinea telah mencapai 2.351 kasus dengan rincian 26 kasus berakhir meninggal dunia serta 846 kasus lainnya berakhir sembuh. Di hari yang sama, Papua New Guinea mengalami penambahan kasus baru sebanyak 82 kasus baru.

Baca Juga: Referendum Bougainville: Warga Ingin Merdeka dari Papua Nugini

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya