Bahas Perubahan Iklim, Johnson Bertemu Biden di Gedung Putih

Biden berharap bisa hadir di konferensi PBB kali ini

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, di Gedung Putih pada Selasa (21/9) waktu setempat membahas perubahan iklim. Biden berharap bisa menghadiri konferensi PBB tentang pemanasan global pada akhir tahun 2021 ini.

1. Di era Biden, AS memperbarui janji untuk memotong gas rumah kaca 

Dilansir dari Channelnewsasia.com, Biden dan Johnson pada Selasa waktu setempat membahas bahaya perubahan iklim serta kegembiraan perjalanan kereta api selama pertemuan yang bertujuan untuk menggarisbawahi aliansi AS-Inggris.

Johnson pernah khawatir hubungannya yang hangat dengan mantan Presiden AS, Donald Trump, akan merusak hubungan di bawah Biden, tetapi kedua pria itu tampaknya rukun.

Biden mengatakan kepada Johnson bahwa dia berharap bisa berada di Inggris untuk konferensi PBB mengenai pemanasan global, begitu juga dengan Johnson yang menantikan kehadiran orang nomor satu di AS ini.

Mulai akhir Oktober 2021 ini, konferensi iklim Cop26 PBB di Glasgow, Skotlandia, dipandang sebagai momen kritis bagi dunia untuk menghentikan pemanasan global.

Di bawah Biden, AS telah memperbarui janji untuk memotong gas rumah kaca dan berjanji untuk membiayai proyek-proyek untuk memerangi perubahan iklim.

Johnson memuji AS yang dianggap benar-benar meningkatkan dan menunjukkan keunggulan yang nyata.

Trump pada saat itu telah menarik AS keluar dari kesepakatan iklim Paris beberapa tahun lalu. Namun, Biden membawa AS kembali ke dalam perjanjian internasional itu setelah menjabat pada Januari 2021 lalu.

Presiden AS mengatakan kedua pemimpin akan membahas perdagangan dalam pertemuan mereka serta Inggris sendiri sangat ingin menyegel kesepakatan perdagangan antara AS-Inggris.

2. Pihak Inggris mengatakan Johnson dan Biden setuju semua metode diplomatik dan kemanusiaan digunakan untuk mengatasi situasi buruk di Afghanistan

Baca Juga: Inggris Siap Kerja Sama dengan China-Rusia demi Afghanistan

Di tempat lain, pihak Inggris mengatakan bahwa kedua pemimpin ini setuju semua metode diplomatik dan kemanusiaan harus digunakan untuk menghentikan kondisi yang semakin buruk di Afghanistan.

Para pemimpin mengatakan setiap pengakuan internasional terhadap Taliban harus bergantung pada kelompok yang menghormati HAM.

Itu muncul di tengah permintaan Taliban untuk berbicara dengan para pemimpin dunia pada KTT PBB di New York, AS, pekan ini.

Sebelum berkunjung ke Gedung Putih, Johnson naik kereta api Amtrak dari Majelis Umum PBB di New York ke Washington.

Kubu pemerintahan Johnson menganggap kunjungan itu sebagai kemenangan, yang
menunjukkaan bahwa Inggris dapat berkembang di panggung dunia setelah keluar dari Uni Eropa tahun 2020 lalu.

Hubungan yang mudah antara kedua pria itu tidak dijamin. Sebelumnya, Biden yang pada saat itu menjadi Wakil Presiden AS di bawah pemerintahan Presiden AS saat itu, Barack Obama, marah pada tahun 2016 lalu oleh pernyataan yang dibuat Johnson saat itu.

Johnson menilai Obama menentang keluarnya Inggris dari Uni Eropa karena dia merupakan "bagian dari Kenya".

Pada akhirnya, kedua pemimpin ini bertemu secara damai pada Juni 2021 lalu dalam pertemuan G7 dan tampaknya berbagi hubungan yang nyaman dengan memanggil satu sama lain dengan nama depan mereka.

3. Dalam pertemuan itu, Biden juga membahas masalah Irlandia Utara 

Bahas Perubahan Iklim, Johnson Bertemu Biden di Gedung PutihMomen pertemuan antara Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, saat pertemuan G7 di Inggris bulan Juni 2021 lalu. (Instagram.com/potus)

Sementara itu, Biden telah mendorong Inggris untuk mengawasi langkahnya atas status Irlandia Utara setelah Brexit (keluarnya Inggris dari Uni Eropa), khawatir perdamaian yang diperjuangkan dengan keras selama ini dapat dirusak.

Saat Johnson bersiap untuk berangkat menuju AS, politisis senior Partai Demokrat, Nancy Pelosi, telah mengeluarkan peringatan baru kepada Johnson saat sedang berada di Inggris saat itu.

Ketika Biden dan Johnson duduk bersama di Gedung Putih, Biden mengatakan kepada rekannya bahwa dia percaya perjanjian damai Irlandia Utara yang dibuat tahun 1998 lalu menjaga perbatasan internal di pulau itu sangat kuat.

Poin mencuat yang paling lama adalah pada kesepakatan perdagangan antara AS-Inggris, yang mendapatkan pujian oleh Euroskeptics sebagai hadiah dari Brexit.

Tak ketinggalan, pertemuan tersebut juga melibatkan pertukaran hadiah secara tradisional.

Biden memberi hadiah kepada Johnson berupa foto berbingkai dari pertemuan pertama mereka di Cornwall, Inggris, pada KTT G7 bulan Juni 2021 lalu serta jam tangan bermerek Gedung Putih.

Johnson juga memberi Biden berupa salinan buku yang ditandatangani oleh astronot Inggris, Tim Peake, dengan prasasti yang mengungkapkan harapan bahwa itu memberikan pengingat mengenai apa yang diperjuangkan untuk selamatkan saat negara mengatasi perubahan iklim bersama.

Saling memberi hadiah di antara kedua pemimpin ini merupakan momen penting untuk mengendalikan perubahan iklim.

Baca Juga: Amerika Serikat Jadi Donor Vaksin COVID-19 Terbesar di Dunia

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya