Bahas Soal Imigran, Wapres AS Ingin Kunjungi 2 Negara

Ia akan berfokus dalam membahas akar permasalahannya

Washington, D.C, IDN Times - Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, berencana akan mengunjungi dua negara, yakni Meksiko dan Guatemala, untuk membahas masalah migran. Ia akan berfokus terhadap akar permasalahan yang terjadi selama ini. Bagaimana awal ceritanya?

1. Ini merupakan bagian dari rencana untuk memperlambat para migran ke perbatasan AS-Meksiko

Bahas Soal Imigran, Wapres AS Ingin Kunjungi 2 NegaraWakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris. (Instagram.com/vp)

Dilansir dari Aljazeera.com, Harris telah mengumumkan pada hari Rabu, 14 April 2021, waktu setempat bahwa berencana untuk mengunjungi Meksiko dan Guatemala sebagai bagian dari rencananya untuk menggunakan diplomasi dalam memperlambat para migran ke perbatasan Amerika Serikat-Meksiko. Harris berbicara pada pers saat berpartisipasi dalam diskusi meja bundar virtual dengan para ahli, yang menawarkan rekomendasi tentang kawasan tersebut, dengan fokus pada penyebab inti migrasi di kawasan Segitiga Utara.

Para peserta dalam diskusi ini diantaranya Nancy McEldowney (Penasihat Keamanan Nasional untuk Harris), Andrew Selee (Presiden Migration Policy Institute), dan Lisa Haugaard (Wakil Direktur Kelompok Advokasi Nirlaba Kelompok Kerja Amerika Latin). Presiden Guatemala, Alejandro Giammattei, mengatakan di hari yang sama bahwa pemerintahannya kemungkinan akan mencapai kesepakatan mengenai migrasi dengan Harris selama kunjungannya yang direncanakan ke Guatemala, tetapi dia menambahkan belum ada kesepakatan di atas meja.

2. Salah satu tantangan yang dihadapi pemerintahan Biden adalah kedatangan anak-anak tanpa adanya pendamping

Bahas Soal Imigran, Wapres AS Ingin Kunjungi 2 NegaraPerbatasan negara Amerika Serikat-Meksiko. (Pixabay.com/WikiImages)

Salah satu aspek dari tantangan yang semakin besar yang dihadapi pemerintahan Biden adalah meningkatnya kedatangan anak-anak tanpa pendamping, yang diterima di wilayah Amerika Serikat dan yang harus ditampung oleh pemerintah sambil menunggu untuk dipersatukan kembali dengan anggota keluarga. Pada bulan Maret 2021 lalu, Amerika Serikat menyaksikan jumlah tertinggi dari anak-anak tanpa pendamping yang mencoba melintasi perbatasan sejak pencatatan dimulai pada tahun 2010 lalu. Secara keseluruhan, lebih dari 172 ribu migran ditangkap di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko.

Dari jumlah tersebut, sekitar 168 ribu dijemput oleh agen patroli perbatasan antar pelabuhan masuk, yang merupakan jumlah bulanan tertinggi sejak Maret 2001 lalu. Pemerintah Amerika Serikat harus mencari cara bagaimana mewujudkan pembangunan ekonomi di negara-negara Segitiga Utara untuk mengekang imigrasi. Sebagian besar warga di kawasan tersebut tidak ingin mengungsi dari rumahnya, tetapi banyak yang melakukannya karena tidak ada peluang untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Baca Juga: Nikaragua Usir Ratusan Imigran Tak Berdokumen Resmi

3. Beberapa hari lalu, Presiden AS sepakat meningkatkan keamanan perbatasan dengan Meksiko, Guatemala, dan Honduras

Bahas Soal Imigran, Wapres AS Ingin Kunjungi 2 NegaraPresiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Instagram.com/potus)

Pada hari Senin, 12 April 2021, lalu Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, telah mencapai kesepakatan dengan Meksiko, Guatemala, dan Honduras untuk sementara waktu meningkatkan keamanan perbatasan dalam upaya menghentikan para migran mencapai perbatasan Amerika Serikat. Kesepakatan itu muncul ketika Amerika Serikat melihat rekor jumlah anak-anak tanpa pendamping pada bulan Maret 2021 lalu. Menurut Sekretaris Gedung Putih, Jen Psaki, Meksiko akan mempertahankan penempatan sekitar 10 ribu tentara, sementara Guatemala telah mengirim 1.500 polisi dan personel militer ke perbatasan bagian selatan, serta Honduras telah mengerahkan 7.000 polisi dan militer ke perbatasannya.

Para pasukan keamanan di 3 negara tersebut sering dituduh menggunakan kekerasan yang berlebihan terhadap para migran dan menargetkan mereka untuk pemerasan dan perampokan. Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Guatemala dan Honduras sedang mengerahkan pasukan untuk sementara waktu dalam menanggapi rombongan besar migran yang terorganisir pada akhir Maret 2021 lalu. Pemerintah Meksiko mengumumkan peningkatan keamanan dan penempatan pasukannya pada bulan Maret 2021 lalu.

Sekretaris Gedung Putih ini mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk mempersulit perjalanan dan penyeberangan, serta dia menambahkan bahwa perjanjian itu merupakan produk dari serangkaian diskusi bilateral antara para pejabat Amerika Serikat dan para pemerintah dari negara-negara Amerika Tengah. 

Baca Juga: Panama Buka Perbatasan, Imigran Kembali Lanjutkan Perjalanan

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya