Belarusia Gerebek Kantor Media dan Tangkap 3 Jurnalis 

Ini sebagai bentuk keras terhadap media dan aktivis

Minsk, IDN Times - Pihak berwenang di Belarusia telah menggerebek kantor media setempat serta menangkap 3 jurnalis pada hari Senin, 19 Juli 2021, waktu setempat. Ini sebagai bentuk tindakan keras pemerintah Belarusia terhadap media dan aktivis di Belarusia. Bagaimana awal ceritanya?

1. Secara total, sebanyak 32 jurnalis di Belarusia sudah ditahan

Belarusia Gerebek Kantor Media dan Tangkap 3 Jurnalis Ilustrasi penjara. (Pixabay.com/TryJimmy)

Dilansir dari Aljazeera.com, pihak berwenang di Belarusia menggerebek kantor sebuah media independen dan menangkap 3 jurnalisnya pada hari Senin, 19 Juli 2021, waktu setempat sebagai bagian dari tindakan keras tanpa henti terhadap media dan aktivis masyarakat sipil. Ketiga jurnalis tersebut diantaranya adalah Alyaksandr Mantsevich (editor Regionalnaya Gazeta), Zoya Khrutskaya (jurnalis), dan Nasta Utkina (jurnalis). Mereka ditahan setelah penggeledahan di kantor mereka di Maladzyechna, 80 km timur laut Minsk, ibu kota Belarusia.

Pihak Asosiasi Jurnalis Belarusia (BAJ) mengatakan bahwa total 64 pencarian telah dilakukan selama 10 hari terakhir ini serta sebanyak 32 jurnalis secara total telah ditahan, baik menunggu persidangan atau menjalani hukuman mereka. Kepala BAJ, Andrei Bastunets, mengatakan pihak berwenang telah mengubah kehidupan menjadi neraka bagi jurnalis independen di Belarusia dengan penggeledahan dan penangkapan. Ia menambahkan bahwa ada kesan pihak berwenang telah memutuskan untuk meninggalkan Belarusia tanpa jurnalis.

2. Pusat HAM setempat mengakui ada 11 orang yang dijatuhi hukuman sebagai tahanan politik

Belarusia Gerebek Kantor Media dan Tangkap 3 Jurnalis Ilustrasi palu pengadilan. (Pixabay.com/Daniel_B_photos)

Baca Juga: Pilpres Belarusia Bergejolak, Putin Kejar Integrasi Belarusia ke Rusia

Pada hari yang sama, pihak berwenang juga membekukan rekening bank dari Belarusian PEN Center, sebuah asosiasi penulis yang dipimpin oleh pemenang Hadiah Nobel 2015 bidang sastra, Svetlana Alexievich. Sebelumnya, Alexievich, yang merupakan anggota Dewan Koordinasi oposisi, meninggalkan Belarusia tahun 2020 lalu setelah dipanggil untuk diinterogasi oleh badan investigasi setempat. Begitu juga di Pengadilan Belarusia yang juga menjatuhkan hukuman penjara mulai dari 5-9 tahun penjara kepada 11 orang yang dituduh mengoordinasikan tindakan radikal serta merencanakan pembakaran pada aplikasi perpesanan.

Salah satunya adalah Yevgeny Propolsky, yang berusia 26 tahun, yang dijatuhi hukuman 8 tahun penjara dengan mengatakan selama persidangan bahwa penyelidik memukul dan menyiksanya untuk memaksa pengakuan. Pusat HAM di Belarusia, Viasna, mengakui 11 orang yang dijatuhi hukuman sebagai tahanan politik dengan mengatakan ada total sebanyak 562 orang sampai saat ini yang ditahan. Pihak Viasna sendiri mengatakan
pencarian itu menargetkan aktivis masyarakat sipil dan pembela HAM di kota Brest dan Pinsk di Belarusia Barat.

3. Akhir Mei 2021 lalu, Belarusia menggemparkan dunia internasional setelah menangkap mantan jurnalis, Roman Protasevich

Belarusia Gerebek Kantor Media dan Tangkap 3 Jurnalis Mantan jurnalis Belarusia, Roman Protasevich (baju kotak-kotak). (Twitter.com/KenRoth)

Sekitar akhir Mei 2021 lalu, pihak berwenang di Belarusia memerintahkan penerbangan maskapai Ryanair untuk melakukan pendaratan darurat di Minsk, Belarusia setelah laporan bahwa sebuah bom berada di dalam pesawat. Para pejabat kemudian naik ke pesawat dan menangkap mantan jurnalis Belarusia, Roman Protasevich. Faktanya tidak ada bahan peledak yang ditemukan di pesawat.

Pesawat tersebut lepas landas di Athena, Yunani dan sedang dalam perjalanan ke Lithuania yang baru saja meninggalkan wilayah udara Belarusia ketika bom itu dilaporkan. Pemerintah Belarusia mengatakan kemudian mengirim jet tempur untuk mengawal penerbangan ke bandara di Minsk, Belarusia. Penerbangan maskapai Ryanair membuat semacam U-turn sebelum perbatasan Lithuania sebelum kembali ke Minsk dan itu lebih dekat ke Bandara Vilnius di Lithuania dibandingkan di Minsk pada saat itu.

Tindakan tersebut menuai kecaman keras dari para pemimpin Eropa dengan menuntut adanya penjelasan. Presiden Lithuania mengatakan rezim Belarusia berada di balik tindakan menjijikkan serta meminta NATO dan Uni Eropa untuk menanggapi, sementara Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, mengatakan pihaknya menuntut pembebasan segera semua penumpang. Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, menyebut peristiwa itu sebagai pembajakan dan menyerukan sanksi segera terhadap Belarusia.

Pada akhirnya, pihak Barat telah menanggapi tindakan keras tersebut dengan menjatuhkan sanksi kepada Belarusia beberapa pekan kemudian, Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, dan Kanada bulan Juni 2021 lalu bersama-sama memberlakukan sanksi baru terhadap Belarusia setelah penerbangan penumpang Ryanair dilarang terbang di Minsk dengan dalih ancaman keamanan.

Baca Juga: Pilpres Belarusia Bergejolak, Putin Kejar Integrasi Belarusia ke Rusia

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya