Berkat Aplikasi ANOM, Lebih dari 800 Buron di Seluruh Dunia Ditangkap

Aplikasi ini disusun bersama oleh Australia dan FBI

Canberra, IDN Times - Aplikasi ANOM merupakan aplikasi perpesanan yang dapat digunakan untuk berkomunikasi tanpa takut diawasi oleh penegak hukum. Aplikasi ini diklaim sepenuhnya terenkripsi ujung ke ujung dan memungkinkan pertukaran foto dan obrolan berbasis video. Namun, aplikasi ini banyak digunakan oleh para kriminal untuk tujuan terlarang. ANOM sudah diinstal sebelumnya di ponsel yang dijual di pasar gelap.

Dengan adanya aplikasi mobile ANOM, sebanyak lebih dari 800 orang ditangkap di seluruh dunia yang terbukti telah terlibat dalam kegiatan kriminal. Aplikasi ini sendiri diketahui dibuat bersama oleh FBI dan Australia. Bagaimana awal ceritanya?

1. Target dari aplikasi tersebut diantaranya geng narkoba dan kelompok mafia 

Berkat Aplikasi ANOM, Lebih dari 800 Buron di Seluruh Dunia DitangkapLebih dari 800 orang di seluruh dunia ditangkap berkat aplikasi ANOM. (Twitter.com/AusFedPolice)

Dilansir dari BBC, lebih dari 800 tersangka penjahat di seluruh dunia telah ditangkap setelah dijebak menggunakan aplikasi pesan terenkripsi yang dijalankan oleh FBI. Operasi tersebut, yang disusun bersama oleh Australia dan FBI, melihat perangkat dengan aplikasi ANOM secara diam-diam didistribusikan di antara para penjahat yang memungkinkan kepolisian untuk memantau obrolan mereka mengenai penyelundupan narkoba, pencucian uang, dan bahkan rencana pembunuhan. Para pejabat menyebut penangkapan ratusan orang ini sebagai momen yang menentukan.

Target mereka merupakan geng narkoba serta orang-orang yang terlibat dengan kelompok mafia. Beberapa barang bukti seperti narkoba, senjata, dan uang tunai juga disita dalam operasi tersebut. Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengatakan operasi itu memukul pukulan berat terhadap kejahatan terorganisir di seluruh dunia.

Europol menggambarkan Operasi Trojan Shield/Greenlight sebagai operasi penegakan hukum terbesar yang pernah ada terhadap komunikasi terenkripsi. FBI diperkirakan akan memberikan rincian lebih lanjut pada hari Selasa, 8 Juni 2021 ini.

2. Dalam konferensi pers, Komisaris Kepolisian Australia mengatakan beberapa plot kriminal juga digagalkan berkat akses penegakan hukum ke aplikasi ANOM 

Berkat Aplikasi ANOM, Lebih dari 800 Buron di Seluruh Dunia DitangkapLebih dari 800 orang di seluruh dunia ditangkap berkat aplikasi ANOM. (Twitter.com/NEWSONE14898745)

Berbicara pada konferensi pers pada hari yang sama, Komisaris Kepolisian Australia, Reece Kershaw, mengatakan beberapa plot kriminal juga digagalkan berkat akses penegakan hukum ke aplikasi, termasuk penembakkan massal yang direncanakan di sebuah kafe pinggiran kota Australia dan pembunuhan satu keluarga yang beranggotakan 5 orang. Aplikasi ANOM hanya dapat ditemukan di ponsel yang dibeli melalui pasar gelap, yang telah kehilangan kemampuan untuk melakukan panggilan atau mengirim email.

Kepolisian Australia mengatakan mereka telah menyita barang bukti berupa 3 ton narkoba dan uang tunai sebesar 45 juta dolar Australia atau setara dengan Rp496,3 miliar dalam bentuk tunai dan aset serta bertindak atas 20 ancaman pembunuhan, yang berpotensi menyelamatkan nyawa sejumlah besar orang yang tidak bersalah. Sekitar 9.000 petugas polisi dilibatkan di seluruh dunia. Dia mengatakan akses aplikasi telah memberikan penegakan hukum keunggulan yang belum pernah ada sebelumnya, tetapi menambahkan platform itu hanyalah salah satu dari banyak aplikasi perpesanan yang disukai oleh geng kejahatan terorganisir.

Begitu juga dengan kepolisian Selandia Baru yang mengatakan sebanyak 35 orang telah ditangkap dan sekitar 3,7 juta dolar Selandia Baru atau setara dengan Rp38 miliar telah disita.

Baca Juga: Selandia Baru: Visi untuk Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca

3. Salah seorang buronan tanpa disadari justru merekomendasikan aplikasi ANOM 

Berkat Aplikasi ANOM, Lebih dari 800 Buron di Seluruh Dunia DitangkapIlustrasi penggunaan aplikasi mobile. (Pixabay.com/JESHOOTS-com)

Setelah FBI membongkar dua layanan enkripsi lainnya, FBI mulai mengoperasikan perusahaan perangkat terenkripsinya sendiri yang disebut ANOM. Perangkat dengan aplikasi obrolan didistribusikan di dunia kriminal. Perangkat tersebut awalnya digunakan oleh tersangka tokoh kejahatan senior, memberikan kepercayaan kepada penjahat lain untuk menggunakan platform tersebut.

Di Australia, buronan pengedar narkoba, Hakan Ayik, adalah kunci dari sengatan, setelah tanpa disadari merekomendasikan aplikasi tersebut kepada rekan kriminal setelah diberikan handset oleh petugas yang menyamar. Secara total, sekitar 12 ribu perangkat terenkripsi digunakan oleh sekitar 300 sindikat kriminal di lebih dari 100 negara. Petugas dapat membaca jutaan pesan dalam real-time yang menggambarkan plot kriminal seperti pembunuhan, rencana impor obat massal, dan skema lainnya.

Baca Juga: Selandia Baru Tandatangan Perjanjian Artemis dengan NASA

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya